2. Sebuah Surat

28 2 0
                                    

Setelah pulang kuliah, Putri Selena mampir ke rumah Antonio. Putri Selena memang suka mengunjungi keluarga Antonio secara diam-diam, dia takut keberadaannya diketahui ayahnya. Adik Antonio yang berumur 5 tahun itu berlari, lalu memeluk Antonio.

Suasana halaman depan rumah Antonio sangat sejuk dan asri, membuat Putri Selena ingin mengunjunginya setiap hari. Putri Selena dan Antonio tersenyum saat melihat Amara, anak kecil yang berambut keriting dan mempunyai lesung pipi itu tersenyum bahagia.

Antonio berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Amara "Amara ngapain disini hmm?" tanya Antonio sambil memegang pundak Amara.

"Ara kangen kakak sama kak Putri," jawab Amara, Putri Selena yang mendengarnya tersenyum kepada Amara, menggemaskan sekali dimata Putri Selena.

"Kak Putri, bacain ara dongeng dong". Bujuk amara kepada Putri Selena.

"Araa, kak Putri gak bisa bacain cerita dongeng. Sama kakak aja ya?" ucap Antonio membujuk Amara.

"Nggak apa-apa Nio, aku bisa," jawab Putri Selena.

"Tapi, apa Raja tidak apa-apa kamu disini?" tanya Antonio khawatir.

"Kamu jangan khawatir, itu biar urusanku," jawab Putri Selena sambil tersenyum.

"Ara ayok, kakak bacain dongeng". Putri Selena mengajak Amara ke kamarnya.

Ahmad yang melihat Putri Selena masuk itu gelisah, lalu dia menghampiri Putri Selena dengan raut wajah khawatir.

"Tuan Putri maaf, apa tidak sebaiknya kita pergi dari sini?" tanya Ahmad.

"Nggak apa-apa pak, pak Ahmad jaga depan rumah saja, takut ada yang melihat saya dari keluarga Kerajaan"

Ahmad mengangguk,"Baik Tuan Putri".


***


Putri Selena memasuki kamarnya Amara, tangan Putri Selena terus ditarik oleh tangan Amara. Lalu Amara berbaring dikasurnya sambil memegang buku cerita dongeng yang berjudul "Princess Selena". Putri Selena yang melihat judul buku itu menatap heran.

"Kenapa nama buku ini sama dengan namaku?"

"Namanya sama ya kak? Ini buku pemberian ibu aku kak," ucap Amara menjelaskan kepada Putri Selena.

"Kata ibu aku, buku ini dibuang. Lalu ibu ambil buku itu kak". Putri Selena mengangguk mendengar penjelasan Amara.

"Ohh gitu, sekarang kakak bacain yaa". Amara mengangguk, lalu Putri Selena mulai membaca buku dongeng itu sampai Amara tertidur. Putri Selena yang melihat Amara tertidur pulas itu mengusap lembut rambutnya.

"Kasihan sekali ara,ara pasti sedang rindu ibunya," ucap Putri Selena menatap Amara dengan iba.

Putri Selena berjalan keluar kamar Amara, Putri Selena menghampiri Antonio yang sedang duduk dibangku sofa.

"Makasih kamu udah bacain cerita buat amara," ujar Antonio sambil tersenyum.

"Iya sama-sama nio, lebih baik aku pulang sekarang"


***


Raja Andreas sedang menghadap kepada pria bertubuh kekar, pakaian yang serba hitam, Pria itu merupakan kaki tangan dan juga mata-mata yang dipinta Raja kepada seseorang yang diteleponnya. Raja Andreas menatap pria dihadapannya dengan serius.

"Siapa yang harus saya awasi Tuan Raja?" tanya Pria itu.

"Kamu mulai sekarang awasi putri saya, Selena," jawab Raja Andreas menatap pria itu dengan tajam.

D'CASTLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang