Hamil

255 4 0
                                    

Syukurlah kejadian hari itu tetap terkubur. Andre sepertinya tidak curiga sama sekali. Raja juga menepati janjinya untuk tidak menganggu lagi. Keira jadi agak tenang.

Sampai suatu hari.

"Hoek, hoek, hoek". Keira muntah-muntah di pagi hari.

Setelah tespack, hasilnya positif.

Dengan panik, ia langsung memberitahu Andre.

"Andre, aku hamil".

Satu jam menunggu tidak ada balasan, Keira menunggu dengan cemas. Ia sungguh takut Andre marah dan meninggalkannya.

Tiba-tiba nada dering ponsel Keira berbunyi. Andre!

"Halo, Andre", ucap Keira ragu.

"Sayang, kamu hamil? Beneran?"

"Iya, gimana nih?"

"Yah, nggak gimana-gimana. Kita nikahlah!", ucap Andre.

Hah? Segampang itu? Pikir Keira bingung.

"Nikah, kamu yakin, Dre?"

"Iya, sayang. Kan aku udah janji akan nikahin kamu kalau kamu hamil. Jadi jangan khawatir, nanti aku bicara dengan orang tuaku dan orang tuamu".

"Oke, Dre. I love you".

"I love you too".

Perasaan Keira yang tadinya panik sekarang jadi berbunga-bunga. Andre memang baru memulai karir, tapi dia pintar dan bertanggung jawab. Jadi ia merasa yakin dengan kemampuan Andre nantinya.

Dari sisi Andre sendiri, ia memang menginginkan Keira hamil dari dulu. Ia sangat mencintai Keira hingga nekat melakukan hubungan intim agar Keira cepat hamil dan terikat dengannya.

Tapi siapa sangka, orang tua kedua belah pihak marah besar. Baik orang tua Keira, maupun Andre.

Setelah diskusi panjang dan alot, akhirnya disepakati Andre dan Keira tetap menikah namun hanya pesta sederhana saja. Hingga banyak yang tidak tahu kalau Andre dan Keira sudah suami istri.

Entah info dari mana, Raja tiba-tiba datang ke pernikahan mereka walau tak diundang. Andre dan Keira terkejut.

"Hai, selamat ya, Andre dan Keira!", ucap Raja.

Andre segera mencegah Raja mendekati Keira.

"Wuih, gue datang bukan buat ribut. Selamat ya, bro. Jaga Keira baik-baik", ucap Raja sambil menatap penuh arti pada Keira.

Raja mengulurkan tangannya untuk berjabat. Walau merasa janggal dan aneh, Andre tetap menerima uluran tangan Raja.

Keira jadi bete karena melihat Raja lagi. Ia jadi teringat kenangan buruk hari itu.

Untunglah setelah itu, Raja langsung pulang.

°°°

Tidak berapa lama setelah mereka menikah, orang tua Keira mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan mereka berdua tewas.

Hal itu membuat Keira merasa sangat terpukul. Terutama ketika melihat jenazah orang tuanya, Keira tak kuasa menahan tangis.

"Tidaaaak, mamaaaa, papaaaaaaaaa", Keira sangat sedih.

Dalam mimpi, Keira bertemu orang tuanya yang sudah meninggal tersenyum sambil melambai-lambaikan tangan.

"Mama, papa, tunggu! Jangan pergi, Keira mau ikut! Mamaaa, papaaa!"

Keira terus berlari sambil menangis tapi tetap tidak bisa menggapai orang tuanya.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang