8. Bebannya, seberat apa?.

394 51 17
                                    

Awas Typo!

12, September. Today is my birthday guys!!😽😽

8. Kedelapan

**Tetesan air dari selang infus menemani tidur Captain malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**
Tetesan air dari selang infus menemani tidur Captain malam ini. Satu jam lalu, ketika mbak Suci masuk ke dalam kamar dan memeriksa kondisi Captain, anak itu tengah meringkuk kedinginan. Mbak Suci tak tau harus bagaimana, dipikirannya hanya tertuju pada gedung rumah sakit. Namun, mengingat jam yang sudah menunjuk pukul 10, mbak Suci tak berani meminta majikannya untuk membakwa Captain ke rumah sakit. Terpaksa mbak Suci membuka handphone Captain dan melakukan panggilan darurat, nomor Cakra-teman Captain, menjadi pilihan.

Cakra kini tengah duduk di sofa yang berada di ruang rawat Captain. Ketika ditelpon oleh asisten rumah tangga temannya, dia kebetulan sedang berada di luar jadi Cakra buru-buru datang ke rumah Captain. Malam ini Cakra memutuskan untuk menginap di rumah sakit, dia sudah meminta izin pada ibunya dan dibolehkan. Sedangkan mbak Suci, Cakra meminta wanita itu untuk pulang.

"kasihan amat sih lo, lagi sakit gini tapi keluarga nggak ada yang nemenin"

Besok biar Cakra meminta pada ibu untuk menemani temannya itu. Ibu Cakra kebetulan juga sudah akrab dengan Captain, beliau pasti mau menemani Captain di rumah sakit.

**

"Captain udah bangun? Ini ibu bawakan buah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Captain udah bangun? Ini ibu bawakan buah"

Yuli, ibu Cakra berjalan mendekat ke ranjang setelah menutup pintu kamar rawat Captain. Wanita itu kemudian menaruh bingkisan yang dia bawa di atas nakas samping ranjang. Dia tersenyum ayu sebelum kemudian mengusap pelan rambut hitam Captain.

"kenapa sampai masuk rumah sakit gini sih?" suaranya halus terdengar. Ibu Cakra berasal dari Yogyakarta, tuturnya alus menyejukkan.

"kesehatan itu dijaga sayang. Jangan makan sembarangan apalagi nggak makan sama sekali"

Captain mendengarkan dengan seksama apa yang diucapkan oleh ibu sahabatnya. Dalam diam dia berandai kalau saja mama yang mengatakan itu. Andai saja mama yang memberinya petuah penuh kelembutan. Cakra beruntung punya mama sebaik ibu Yuli, kasih sayang wanita itu tampak tak pernah putus dibalik wajahnya yang rupawan.

MahameruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang