Kayla

248 4 0
                                    

Sejak pertemuan itu, Keira jadi sering memikirkan Raja.

Penampilan Raja tidak jauh berubah dari dulu. Hanya saja terlihat lebih dewasa, pikir Keira.

"Kamu lagi mikirin apa?", tanya Andre tiba-tiba karena Keira malah tidak makan, padahal di depannya sudah ada makanan.

"Tidak apa-apa", jawab Keira jadi salah tingkah. Ia mulai menyuap makanannya ke mulut.

Andre merasa aneh dan gemas melihat tingkah laku istrinya.

Keira merasa tidak perlu menceritakan pertemuannya dengan Raja kemarin, takut Andre marah.

"Kamu tidak suka makanan rumah sakit? Mau aku belikan yang lain?", tanya Andre perhatian.

"Tidak apa, enak kok ini. Kamu mau coba?", balas Keira.

"No way!", tolak Andre keras .

Keira tertawa mendengar jawaban Andre. Ia sangat tahu Andre itu pemilih dalam makanan.

Andre mendekati Keira dan mengelus wajahnya, "sabar, ya... begitu keluar rumah sakit aku akan membawamu pergi makan yang enak-enak".

Keira tersenyum mendengarnya dan jadi merasa bersalah. Betapa baik suaminya. Tapi ia malah sempat-sempatnya memikirkan pria lain.

Bahkan ia mendengar kabar dari mbak Ijah kalau Andre selalu bermalam di rumah sakit saat dia masih belum sadar. Ia jadi merasa tidak enak pada Rachel.

Dulu saat Andre menemani Rachel lahiran selama tiga hari di rumah sakit, Keira merasa cemburu dan sepi di rumah.

Sekarang, malah ia menyita waktu Andre seminggu lebih.

Untunglah Rachel tidak marah dan memahami keadaan. Mereka berdua sudah sempat bertemu kemarin, saat Rachel menjemput Kayla di rumah sakit.

Sekarang

Andre menemani Keira makan hingga selesai, barulah ia pamit ke kantor lagi.

"Bye, Keira. Nanti aku kemari lagi", ucap Andre sambil mengecup kening Keira.

Tak berapa lama, pintu kamar terbuka lagi.

"Ketinggalan sesuatu, Dre?", tanya Keira.

"Hai, Keira!"

"Raja?!"

Keira kaget setengah mati melihat Raja datang. Apa dia sudah gila? Untung saja Andre sudah pergi.

"Kenapa kau kesini?", tanya Keira.

"Bagaimana keadaanmu?", tanya Raja.

"Baik. Bagaimana bisa tahu aku disini?", balas Keira.

"Kemarin kan kita berpapasan. Lupa ya?", ucap Raja bercanda.

"Bukan itu! Maksudku... kenapa bisa tahu aku di kamar ini?", ketus Keira.

Raja malah merasa geli melihat Keira marah-marah. Ia senang bertemu Keira lagi.

"Aku mengikutimu kemarin. Aku melihat liftmu berhenti di lantai berapa, selebihnya aku mencari info lewat staf rumah sakit", jawab Raja.

"Oh... stalking much?", sindir Keira.

"Hmm, not much. Anyway, aku duduk ya", ucap Raja yang langsung duduk di sofa bekas Andre duduk tadi.

Dasar tidak tahu malu! Ujar Keira dalam hati.

"Andre menginap disini ya?", tanya Raja, karena melihat beberapa tas juga pakaian pria yang tergantung.

"Iya, makanya kamu pergi yah, please. Nanti kalau dia lihat dia bisa salah paham".

"Oke, tapi jawab pertanyaanku dulu, Keira", ujar Raja mendadak serius.

"Siapa ayah kandung anakmu?", tanya Raja.

Deg. Keira bagaikan disambar petir. Ia sangat berharap aibnya tersembunyi rapat-rapat sampai ia mati.

"Andre ayahnya, siapa lagi?", jawab Keira tegas, walau dalam hati gugup.

Raja berdiri dan mendekati Keira.

"Jangan bohong, Keira. Aku tahu itu anakku", bisik Raja.

Keira benar-benar marah. Ia mendorong Raja.

"Jangan sembarangan bicara! Kayla itu anakku dan Andre. Sekarang pergi dari sini atau aku panggil petugas keamanan!"

Raja mundur dan berkata, "jadi namanya Kayla? Baiklah, aku akan pergi sekarang. Tapi kita akan segera bertemu lagi, Keira!"

Raja pun pergi begitu saja.

Keira yang ditinggal Raja jadi emosional. Wajah Keira jadi memerah mengingatnya.

Sekarang ia takut, sangat takut. Bagaimana kalau Andre sampai tahu? Pasti ia akan langsung diceraikan.

Sejujurnya Keira sendiri tidak mengetahui siapa ayah kandung Kayla. Bisa Raja, tapi bisa juga Andre. Wajah Kayla mirip dengan dirinya. Jadi ia tidak bisa menebak.

Oh, ya Tuhan. Maafkan aku. Semoga segalanya tetap terkubur dan biar aku sendiri yang menanggung dosa ini.

 Semoga segalanya tetap terkubur dan biar aku sendiri yang menanggung dosa ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang