Elang part 1

13.3K 94 1
                                    

Perkenalkan namaku adalah Elang aku berusia 16 tahun dan memiliki 2 putra kembar bernama Rehan dan Revan  yang baru berusia  18 bulan. Sekarang aku sedang mengandung anak ketigaku yang mungkin akan segera lahir mengingat usia kandunganku yang bahkan sudah lebih dari 9 bulan. Ayah dari anak anakku adalah adik
sepupuku sendiri Yang bernama Rendra haahhh iyaa aku diculik oleh sepupuku sendiri. Sudah 4 tahun aku diculik olehnya.

Aku ditempatkan di rumah yang cukup besar dan terletak ditengah hutan belantara tanpa alat transportasi tanpa alat komunikasi dan hanya ada tv juga radio untuk hiburanku dan anak-anak . Saat ini aku sedang menggendong kedua anakku yang sedang rewel karena panas tinggis. Aku sudah mencoba memberi mereka obat tradisional dari tumbuhan obat yang ada di hutan tapi tidak berhasil demamnya malah makin tinggi, terpaksa aku meminta tolong papa mereka Rendra untuk datang hari ini agar bisa membawa obat. Aku menyusui kedua anakku sekaligus dan berharap mereka bisa tidur.

"Sssh sayang Daddy disini nak ... Sabar ya sebentar lagi papa pulang dan bawa obat untuk kalian nak. "Aku mencoba bernyanyi lagu pengantar tidur untuk mereka. Sepertinya hari ini hari sialku karena sekarang aku mulai merasakan kontraksi. Aku berharap Rendra segera datang. Setelah hampir 2 jam aku bernyanyi dan menggendong kedua putraku akhirnya mereka terlelap. Aku segera membawa mereka kekamar yang berada di lantai 3 dan menidurkan mereka di kasur dengan hati-hati. Tak lama kemudian Rendra datang aku turun ke lantai satu untuk menyambutnya.

Rendra langsung memelukku dengan erat begitu melihatku. "Mas katanya anak anak demam?"Tanya Rendra khawatir. "Iya sayang dari tadi rewel mereka baru saja tidur. Kamu bawa obatnya kan sayang?" Tanyaku. Ah iya Rendra yang memintaku untuk selalu memanggilnya dengan sayang atau dia akan marah. "Hmmm aku bawa... Tapi kalau mas mau obat ini... Mas harus melayaniku dulu. Aku merindukanmu mas ...."Kata Rendra.

"Sayang bukannya aku menolak tapi saat ini aku sedang kontraksi. Anak kita akan segera lahir sayang. " Kataku sambil mengelus perutku. Rendra langsung saja membawaku Kedinding dan mulai membuka baju serta celanaku. "Wah sudah bukaan 6 ternyata. Bagus bagus ayo kita bermain hingga bukaanmu dan ketubanmu pecah mas." Rendra mencium leherku kemudian tangannya meremas juniorku. "Aah sayang uugh aku mohon uuh anak kita akan lahir sayang. " Rendra menutup mulutku dan kemudian membalik tubuhku agar menghadapnya. Kemudian dia mulai memainkan putingku "Hmmm kalau mau obatnya layani aku dulu sayang ... Aku ingin bermain denganmu mas.... Tapi kalau nggak mau yasuda aku pulang saja. "  Aku menggeleng. "Baiklah aku mau uugh tapi janji ya setelah itu beri obatnya uugh." Rendra langsung membalik lagi tubuhku dan langsung saja memasukkan juniornya kelubangku.

Di ruangan itu hanya berisi suara desahanku dan Rendra. Kami bermain hingga beberapa ronde. "Ahh mas sepertinya bukaanmu sudah sempurna tinggal menunggu ketubanmu pecah. " Perutku sudah sangat sakit. "Nggh sayang sudah yaa aku mohon nggh aah aku rasanya sudah tidak kuat sayang sakit sekali nggh aaahhh aaah. " Aku merasakan nikmat juga sakit. Jujur aku menikmati permainan Rendra tapi perutku rasanya sekarang benar benar mulas. "No no no ketubanmu belum pecah mas. Ayoo ganti posisi aku ingin kamu yang didalamku sayang. " Aku menghela nafas. "Baiklah sayang tapi posisi duduk aja ya kamu yang bergerak." Untunglah dia mengangguk setuju.

Aku segera duduk dan mendudukkan Rendra dipangkuanku lalu kemudian aku memasukkan juniorku ke lubangnya. Aku mencium bibir Rendra dengan rakus sedangkan Rendra memainkan putingku. Kamipun terus bermain hingga saat akan memulai ronde ke tiga dengan posisi yang sama air ketubanku pecah . "Nggh love air ketubanku pecah uhh. " Rendra melihat kearahku. "Hmmm baiklah sesuai janji akan aku berikan obatnya. " Rendra mengambil obat di tasnya dan dia kembali duduk dipangkuanku lalu memberikan obatnya. "Nggh terimakasih sayang nggh sekarang aku ingin memberikan ini pada anak kita. " Rendra memelukku erat. "Jangan pergi dulu. Aku ngantuk pergilah kalau aku sudah tidur. " Rendra langsung saja menyamankan dirinya di pelukanku dan menyusu padaku. Aku mengelus rambutnya.

"Aku tau ini terdengar gila tapi aku mencintaimu Rendra. Aku senang bisa mengandung anak kita. " Aku terus mengelus rambutnya hingga dia tertidur. "Hmmm aku rasa aku bisa pergi sekarang. " Aku menggendongnya dan memindahkanmya kekasur. "Have a sweet dream sayang. " Aku mengecup keningnya.

Aku berjalan keluar sambil membawa obat untuk kedua anakku. Begitu sampai dikamar mereka aku langsung membangunkan mereka dan meminumkan obat secara bergantian. "Sssh sayang minum obatnya dulu yaa nak. " Pertama aku meminumkannya pada Revan. Setelah selesai gantian Rehan. "Ssh sekaranglah gantian Rehan yaa nggh. " Aku menidurkan Revan yang menangis habis minum obat baru menggendong Rehan untuk diberi obat.

Setelah selesai memberi kedua anakku obat aku menyusui keduanya digendonganku. Rasa sakit diperutku semakin terasa. "Eeeeengggh nnnngggh uuh sepertinya aku harus melahirkan sekarang nggh aku sudah tidak tahan ngggh eeenggh." Aku mengambil posisi jongkok sambil tetap menyusui kedua buah hatiku. "Nggh ooh astaga nggh kepala bayiku nggh sudah keluar nggh eeenggh nggh." Aku merasakan kepala bayinya mulai keluar. "Ngggh eeenggh nggh uuh nggh ngggh Revan nggh sudah tidur ngggh aku bisa menidurkannya nggh eeenggh. " Aku berusaha berdiri dan menidurkan Revan di box nyaa.

"Eeengh nggh eeenggh  sssh Rehan Daddy disini nak nggh uugh ngggh eeenggh sakit sekali ngggh eeenggh ngggh. " Aku berusaha mendorong sekuat tenaga sambil tetap menyusui Rehan. "Eeenggh ngggh eeenggh nggh uuuh ngggh bagus ngggh kepalanya sudah keluar sempurna nggh eeenggh ayoo nak ngggh Daddy ingin bertemu kamu nak ngggh eeenggh nggh uuh. " Aku lihat Rehan sudah terlelap aku pun menidurkan Rehan dibox bayi. "Eeeengh nggh lebih baik nggh aku melahirkan di kamar mandi saja ngggh aku takut membangunkan kedua anakku nggh eeenggh. " aku berjalan menuju kamar mandi yang ada didalam dikamar anakku.

Soalnya ketika masuk dikamar mandi aku terpeleset dan terjatuh dengan cepat aku berusaha melindungi kepala bayiku dengan tanganku. "Ngggh eeenggh oh astaga ngggh eeenggh ngggh sakit sekali ngggh eeenggh hhhh nggh untung kepalamu tidak terbentur nak ngggh eeenggh. " Setelah jatuh terduduk aku mengecek kepala bayiku yang untungnya tidak terbentur.

Tbc

Mpreg birth alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang