Bujuk Rayu

174 5 0
                                    

Raja mengenggam tangan Keira dan berkata, "karena itulah, cepat tinggalkan suamimu dan hidup bersamaku, kupastikan hidupmu dan Kayla lebih bahagia".

"Aku... aku... tidak tahu, Raja", ucap Keira menarik tangannya. Tidak terpikirkan sama sekali meninggalkan Andre.

Raja merasa tersinggung. Apa Keira tidak bisa melihat perasaannya ini? Apa dia harus kalah lagi pada Andre?

"Keira, buka matamu! Andre sudah tidak mencintaimu lagi, ia mencintai Rachel. Dia hanya kasihan dan menjalankan kewajibannya sebagai suami ketika bersamamu. Dia tidak akan kehilanganmu karena sudah ada pengganti di depan mata. Kau mau berbagi cinta seumur hidup? Menjadi yang kedua selamanya?"

Kalimat Raja terdengar sangat kejam, tapi jujur Keira terkadang berpikir hal yang sama. Tapi entahlah, Andre terlihat tulus ketika menangisinya di rumah sakit.

"Sedangkan aku? Aku hanya mencintaimu, Keira. Kau akan menjadi prioritasku. Kujadikan kau satu-satunya ratu di rumah ini", ucap Raja tegas.

"Hmm... iya, Raja. Tapi jujur tidak semudah itu meninggalkan Andre. Terlebih untuk Kayla. Ia sangat sayang pada ayahnya. Jadi kumohon beri dia waktu ya", ucap Keira memanfaatkan Kayla untuk menghindar.

Raja menghela nafas.

"Baiklah, Keira. Lagipula suamimu sedang tidak ada. Kebetulan aku ingin dekat dengan Kayla juga".

Keira melotot, "tidak boleh!"

"Aku ayahnya, Keira!"

"Belum pasti siapa ayahnya, Raja!"

"Kalau begitu aku punya kesempatan yang sama dengan suamimu. Kenapa tidak adil dan aku tidak diizinkan bertemu?"

Keira tidak bisa menjawab. Benar juga. Kalau Raja ayahnya, ia jadi berdosa telah memisahkan anak dan ayahnya. Tapi bagaimana kalau Andre ternyata memang bukan ayah Kayla? Pasti Kayla sedih sekali. Apa harus tes DNA?

"Gimana kalau kita tes DNA?", ucapan Raja seolah-olah membaca pikirannya lagi.

"Walau aku yakin hasilnya pasti 99% sama denganku", lanjut Raja.

"Jangan terlalu percaya diri. Bagaimana jika ini anak Andre?", tanya Keira.

Raja terdiam sejenak.

"Aku akan tetap menyayanginya seperti anakku sendiri. Seperti yang kubilang, aku sudah jatuh cinta sejak pertama melihatnya karena dia bagian darimu, wanita yang kucintai".

"Sejak kapan kau jadi pintar menggombal seperti ini?", tanya Keira. Raja malah terbahak mendengarnya.

"Sejak merindukanmu sepertinya. Besok siang siap-siap ya. Aku ingin mengajakmu dan Kayla jalan-jalan".

"Jangan jemput di rumah, Raja. Aku tidak ingin orang-orang di rumah menanyaiku".

"Iya. Nanti kukirim alamat tempat pertemuannya ya".

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang