Keluarga

151 11 0
                                    

Menurunin tangga dengan Hyunne di gendongan sang kaka. Sesampainya di meja makan Lion menurunkan Hyunne dengan hati-hati di kursi yang sudah disediakan oleh sang Mamah.
  Hyunne senang dia disini juga di sayang oleh keluarga lebih tepatnya keluarga Hyunjin. Mamah yang lembut, papah yang ceria dan penyayang serta sang kaka yang galak dan usil, sama seperti sekarang dimana sang kaka yang terus menerus meledek sang adek

"Apa sih bang, nyebelin bgt gangguin adek mulu"

"Apa-apaan gue dari tadi diem ko" ucap kang Abang

"Mana ada,dari tadi abang senggolin mulu tangan adek, dan ini tuh mamah masakin ayam buat adek ya bukan buat abang"

"Mamah masak buat gue juga kali, ga cuma lu"

"Ga sukaa, adek ga suka kalo abang tuh lu gue lu guean, ga mau tau pokoknya harus adek abang titikk." Ucapku kesal

"Ogg- " ucapan Abang terpotong oleh mamah

"Bang udahh ah turutin aja maunya adek"

   Mamah menengahi perdebatan sengit kami, abang cuma tersenyum paksa... Selesai makan papah mengendongku ke ruang keluarga. Kami menonton beberapa flm dan bercanda ria, waktu menunjukkan pukul 22.00 waktunya untuk tidur. Bang Lion mengendongku kembali ke kamar. Aku pikir ini saatnya aku mulai mengakrabkan diri padanya, bersandar di punggung bang Lion sungguh nyaman, dulu aku adalah anak tunggal anak yg selalu di tinggal oleh bunda dan ayah untuk bekerja dan bekerja, meskipun begitu mereka tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama.

"Bang"
"Hmmm, kenapa??"
"Adek mau bobo sama Abang ya boleh kan"

Apakah aku salah berbicara setelah aku melontarkan kata tersebut abang berhenti dari jalannya dia nampak ragu untuk menjawab sebegitu sebalnya dia ke Hyunjin kah. Astaga bener-bener hyunjin adalah anak yg menyusahkan ingin sekali aku memakai dirinya memiliki kedua orang tua yang perhatian Abang yg ganteng tapi di sia-siain dasar manusia setan.

" Bang ko bengong sih ga mau ya bobo sama adek, yaudah ga papa adek bobo sendiri aja" ucapku lesu

"Eh engga ko dek, mau bobo di kamar abang atau adek aja" ucap abangku cepat

"Kamar abang aja, kasurnya gede kalo kamarku kecil" . Bohong sebenarnya kasur kamarku jauh lebih besar dari kasur abangku sendiri, cuma aku maless harus di kamarrku teruss jadi aku beralibi seperti itu hehe

" Okeh" ucapnya

    Hari-hari kulalui dengan banyak kegiatan membantu Mamah, ikut berkebun di taman belakang, bermain bersama 3 kucing kesayangan Abangku.
    son, don, dan dor nama yang Abang beri pada mereka hahaha nama yang aneh tapi mereka mengemaskan.

Aku sering termenung dalam kesendirian terhitung sudah 2minggu aku terbangun di tubuh Hyunjin, apa yang akan aku lakukan dan apa yang akan terjadi di hari-hari berikutnya, aku bingung haruskah aku seperti Hyunjin atau aku tetap menjadi diriku sendiri. Kepribadian kita berdua sangat jauh berbeda apalagi tentang rambut ingin rasanya aku memotong menjadi lebih pendek. Semua cerita yang Hyunjin alami tertuang pada buku Diary miliknya buku dengan nuansa biru, gembok berbentuk kerang kecil dan kunci yang ujungnya berbentuk ekor ikan, dapat disimpulkan Hyunjin sangat mencintai laut . Tulisan terakhir yang hyunjin tulis membuatku sangat marah pada sosok bernama Tian, bisa-bisa si brengsek itu membuat Hyunjin menjadi sosok seperti ini tapi hyunjin juga bodoh udah tau sering di tolak masih aja dikejar.
  Setelah banyak pertimbangan dan pesan dari Hyunjin aku pikir menjadi diriku sendiri bukanlah hal yang buruk, mungkin memulai dari memotong rambut tidak begitu masalah bukan, akan ku coba besok-besok kalo engga mager.

PERPINDAHAN JIWA ft. CJNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang