Mengakhiri

265 4 0
                                    

Keira yang sudah pulang sejak tadi segera mencari Andre, berencana untuk memberitahu hal yang mengganjalnya selama ini. Namun, setelah mendengar suara desahan dari dalam kamar Rachel, ia pun urung.

Keira segera beranjak menjauh dari pintu. Sampai kapan hidup seperti ini, Andre? Pikir Keira dalam hati merasa perih.

Di dalam kamarnya, Keira mengingat pertemuan diam-diam dengan Raja hari ini.

°°°

Di supermarket.

Keira, Kayla, Reynald dan pengasuhnya sedang berjalan-jalan. Tiba-tiba...

"Bisa bicara sebentar?"

Keira terkesiap melihat Raja menyampiri mereka. Ia jadi gugup karena banyak orang memandang.

Keira terpaksa menyuruh Kayla, Reynald dan pengasuhnya bermain di area lain dulu.

°°°

Keira dan Raja sekarang berbincang di sebuah cafe.

"Kenapa kau menghindariku?", tanya Raja.

"Maaf, Raja", ujar Keira. Ia memang menghindari bertemu Raja setelah mendengar kata-kata Rachel. Pesan dan telefon pun hanya singkat.

"Kenapa, Keira? Aku salah apa?", tanya Raja merasa frustasi, padahal sebelumnya Keira mulai terbuka padanya.

"Aku...aku hanya merasa ini tidak benar, Raja. Pertemuan kita ini, obrolan-obrolan kita. Maaf", ujar Keira. Walau jujur, ia juga menikmati saat-saat bersama Raja.

Raja menghela nafas.

"Karena itulah, kau harus segera memberitahu suamimu, agar kita bisa segera bersama", ucap Raja sambil mengenggam tangan Keira.

Keira menarik tangannya pelan, Raja menarik rahangnya menahan emosi.

"Raja, aku belum menerima pernyataan cintamu dan jujur aku tidak ada niat sama sekali meninggalkan Andre, aku masih mencintainya. Maafkan aku".

"Apa? Kau masih cinta? Sadarlah, Keira! Suamimu sudah mendua, cintanya sudah terbagi, sudah tidak utuh! Hanya aku yang mencintaimu sekarang!"

Keira mulai kesal juga, "berhenti menjelek-jelekkannya!"

"Hanya menyadarkanmu pada kenyataan!", balas Raja.

Keira marah, ia berdiri segera pergi. Raja ingin menahan, tapi ia harus membayar dulu.

Keira sudah keluar cafe, Raja meninggalkan uang di kasir tanpa menunggu kembalian.

"Keira, tunggu!", panggil Raja, tapi Keira tetap berjalan cepat.

"KEIRA", panggil Raja lebih tegas, kali ini Keira akhirnya berhenti.

Raja berdiri depan Keira.

"Kalau ada masalah bicara baik-baik, Keira. Jangan seperti anak kecil!"

Keira tersinggung. Ini kedua kalinya dia dibilang seperti itu. Pertama, Andre. Kedua, Raja. Mereka sama saja!

"Aku mau pulang, minggir!", ujar Keira, tapi Raja menangkap tangannya. Keira melotot, Raja tak kalah memandang tajam padanya.

"Kalau kau masih tidak percaya, coba cek ponselmu sekarang juga, seharusnya dia sudah pulang kan? Apa dia mencari atau mengabarimu? Aku yakin tidak!", ucap Raja tegas.

Keira mendorong Raja dan berjalan pergi. Kali ini Raja membiarkan Keira pergi karena Raja sendiri juga sudah cukup menahan emosi.

Keira mengecek ponselnya setelah jauh dari Raja dan ternyata memang benar. Tidak ada pesan sama sekali dari Andre.

Namun, Keira masih berusaha berpikir positif kalau Andre hanya kelelahan setelah perjalanan jauh.

Sampai di rumah, Keira segera mencari Andre. Namun ia malah menyaksikan sekali lagi persetubuhan intim antara Andre dan Rachel.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang