sangming ; ethereal (1/2)

262 16 13
                                    

mingi mengerutkan keningnya ketika cahaya mentari menyibak cakrawala melalui sela-sela jendela kamarnya. pemuda itu memandang jam dinding yang berada di seberang tempat tidurnya, melihat jarum pendeknya yang lebih tebal berada pada angka enam.

terbangun di waktu yang sempurna membuat mingi menyunggingkan senyuman lebarnya. setelah menetapkan untuk mengganti suasana dan jalan karir, pemuda itu akhirnya dapat bekerja di bidang yang sesuai dengan minatnya semula. tangannya menyibak selimut yang semula melingkupi tubuhnya dengan hangat sepanjang tidur malamnya, diikuti dengan sepasang kaki yang turun menapak di permukaan karpet kamarnya dengan perlahan. permukaan karpet bulu yang bersentuhan dengan permukaan kulit telapak kaki mingi terasa begitu menyenangkan. seolah-olah, bulu-bulu itu menggelitik mingi dalam rasa kelegaan dan kebahagiaan tiada tara.

hari itu adalah hari ketiga di mana ia menempati apartemen barunya.

mingi masih dapat mencium aroma cat dan ruangan baru di dalam rongga hidungnya. masih dapat melihat segarnya warna dinding yang baru selesai dicat minggu lalu. saat pemuda itu tengah memindahkan barang-barangnya ke apartemen barunya, salah seorang teman dekatnya yang bernama jeong yunho memuji tempat tinggalnya yang baru. katanya, mingi mahir mencari tempat yang nyaman untuk ditinggali. sebab, tidak hanya bangunan baru apartemennya yang terlihat kokoh dan nyaman, melainkan juga hamparan pemandangan yang tersaji dari jendela mingi.

mereka dapat melihat kerlip lampu kota yang beraneka ragam, membentuk seperti hamparan kunang-kunang di rimbun semak dan rerumputan. kalau hari masih terang, mereka dapat melihat mentari terbit dan juga terbenam. kalau mingi sendiri lebih menyukai pemandangan yang ada pada malam hari. entah mengapa, sejak kecil, mingi lebih tertarik untuk mengamati keindahan bulan dan bintang daripada melihat hilang dan munculnya mentari. batinnya lebih tergugah untuk menunggu hadirnya rembulan di langit malam sejak petang.

mingi juga merasa kalau tubuh dan pikirannya dapat merasa lebih rileks di waktu malam daripada siang hari. maka dari itu, ia selalu mencari pekerjaan yang dapat ia kerjakan di pagi hingga siang, atau paling lama, hingga petang. mingi ingin menerapkan kehidupan yang lebih teratur dengan waktu istirahat yang cukup, pekerjaan yang tetap, dan juga mental yang sehat.

tidak muluk-muluk.

kehidupan yang mingi inginkan tidak perlu berendam dalam lautan harta yang melimpah ruah. pemuda itu hanya menginginkan kecukupan yang sederhana untuk memenuhi keperluannya sehari-hari, dapat membayar tagihan serta pajak yang ia miliki, dan juga banyak hal sederhana lainnya yang ia inginkan tanpa harus melewati batas kewajaran. menurutnya, dengan seperti itulah ia mampu hidup dengan tenang dan nyaman. tidak akan ada hal yang dapat mengganggunya dalam hidup, jika mingi dapat menerapkan semua itu di dalam kehidupannya.

setidaknya, begitu yang ia pikirkan.

sebelum menghadapi pekerjaannya yang baru, mingi menyiapkan diri dengan sebuah mandi yang layak diikuti dengan sarapan yang nikmat. siapa yang tidak menyukai kopi hitam di pagi hari sebagai salah satu alternatif untuk membuat hari terasa lebih baik? tentu saja, mingi bukan salah satunya. baginya, kopi hitam di pagi hari adalah sebuah kewajiban yang perlu dikonsumsi agar tubuhnya memiliki tenaga yang cukup dan suasana hati yang baik. tidak hanya itu, ia juga menganggap kopi hitam itu sebagai penghilang kantuk paling mujarab. mingi sudah sempat mencoba beberapa makanan serta minuman yang sekiranya dapat membantunya untuk lebih 'melek' di pagi hari pada pekerjaannya sebelum ini. tapi, ternyata tidak ada yang mampu menggantikan keajaiban kopi hitam di dalam hidupnya.

setelah selesai sarapan, ia mengganti kaos dan sweatpants nya dengan sebuah sweater krem polos dan celana katun semata kaki berwarna hitam. rambutnya disisir rapi ke belakang, memperlihatkan iris matanya yang sewarna kue cokelat di etalase toko kue itu tanpa terhalang helai rambutnya. senyumannya terkembang dengan lembut di bibir tebalnya yang manis, pantulan dirinya di kaca yang terlihat elok membuat mingi merasa lebih percaya diri untuk menjalani harinya.

[ bottom mingi ]: 𝐘𝐔𝐀𝐍𝐅𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang