Kecewa

190 4 0
                                    

"Tidak, Andre. Aku berani sumpah!"

"Lalu bagaimana dengan Kayla? Apa selama ini kalian tahu kalau Kayla anak kalian? Apa kalian sengaja memanfaatkanku? Kenapa, Keira? Kenapa kau berbohong dan tidak jujur kepadaku? Kenapa??", tanya Andre.

Sekarang Andre jadi ikut menangis. Namun ia buru-buru berdiri dan memunggungi Keira. Berusaha menahan tangisnya.

Keira yang melihat punggung Andre jadi sangat sedih. Kelihatan sekali suaminya begitu terluka, kecewa dan frustasi. Ini semua salahnya, rasanya ia ingin mati saja daripada melukai perasaan Andre seperti ini.

Akhirnya Keira menceritakan semuanya dari awal. Bagaimana hari saat dia diperkosa Raja. Lalu ia hamil, tanpa mengetahui kalau itu anak Raja, karena saat itu Keira berpikir itu benih Andre.

Bagaimana Keira bertemu Raja lagi saat Keira dan Kayla di rumah sakit. Bagaimana Raja mengisi hari-harinya di saat Andre pergi.

Andre mendengar semuanya dalam diam.

"Apa kata Raja soal Kayla?", tanya Andre akhirnya.

"Dia... dia ingin mengambil Kayla", jawab Keira.

Andre berusaha menahan emosi. Membayangkan putri kecil yang ia sayangi selama ini bukan anaknya. Andre hanya bisa memandang kecewa pada Keira dan keluar kamar.

Keira merasa sangat menyesal. Kenapa ia menyetujui tes DNA itu? Kenapa ia meladeni perhatian-perhatian Raja? Sekarang rumah tangganya hancur akibat perbuatannya sendiri. Ia terduduk lemas di lantai sambil menangis.

°°°

Suasana di rumah sangat canggung dan kaku. Keira hanya berdiam diri di kamar. Andre tidak pernah tidur di kamar Keira lagi.

Itu membuat Rachel bertanya-tanya. Tapi Andre maupun Keira enggan menjawab. Rachel jadi serba salah.

Sikap Andre pada Kayla juga dingin. Ia sengaja menghindari anak itu. Namun ada kalanya ia tidak tega ketika Kayla mulai menangis. Andre langsung menggendong dan memeluknya. "Maafkan papa, sayang".

°°°

Andre sudah beberapa hari ini tidak masuk kantor. Sekarang Andre sedang termenung sendirian di ruang kerjanya dengan beberapa dokumen di meja.

Terdengar suara ketukan di pintu. Ternyata Wildan.

"Bos, kau baik-baik saja?", tanya Wildan. Ia khawatir dengan kondisi atasannya dan menjenguknya di rumah.

Andre hanya mengangguk. Wildan jadi sangat prihatin pada Andre. Ia mendekat pelan-pelan dan duduk. Berpikir keras apa ini saat yang tepat untuk memberitahu Andre.

"Ada apa kemari?", tanya Andre dengan suara agak serak. Ia memang tidak masuk karena sakit.

"Saya ingin menjenguk bapak. Bapak tidak apa-apa?"

"Hanya batuk ringan".

"Bapak sudah ke dokter?"

"Tidak perlu berlebihan, ini hanya sakit ringan. Istirahat dan minum obat juga sembuh", jawab Andre.

"Baik, pak".

"Ada laporan apa?", tanya Andre lagi.

"Saya sudah menemukan siapa yang mengambil foto-foto itu", jawab Wildan.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang