River flows to Rome
"Penyambutan macam apa itu? Aku hampir kena serangan jantung tahu!" gerutu pria dengan kumis tebal, Angelo.
"Kalian bilang ingin semuanya baru di sekte ini—"
"Perkumpulan ini ... kita harus mengubah semuanya agar orang-orang tidak curiga," potong pria berambut pirang dengan topi baret, Andre. yang memotong pria gondrong berambut hitam, Simon.
"Hei, jangan kira aku tidak tahu, ya!" Simon memprotes balik. "Sekarang kalian maunya sekte ini kembali atau tidak."
"Ya, jelas kembali!" seru kesembilan pria serentak. Membuat Saturnio yang syok ketakutan berjengit.
"Hm, lihat apa yang kau lakukan, Pedro! Pria itu masih ketakutan," tukas pria bermata abu-abu, Giovvani.
Pria berbadan kekar dan besar pun menunduk, Marco. Pria di sampingnya yang tak kalah besar pun menepuk punggungnya, Giorgio.
"Apakah dia penyintas yang kau bicarakan itu, Simon?" tanya Carlo sembari meminum bir.
"Dia berpesan padaku kalau tidak bisa datang hari ini. Hei, tenanglah, Sobat. Kita tidak akan melukaimu. Pria besar itu hanya menjaga pintu masuk agar tidak ada penyusup yang mengacaukan pertemuan ini."
"Apa kalian dapat obatnya? Atau di sini kita hanya sekedar bertemu?"
"Kita di sini sedang membahas bagaimana Saturnilacus kedepannya. Tapi kalau kalian mau mengambil itu ... hei, aku 'kan sudah memberi kalian info tentang situs dan pembuat obatnya."
"Apa tidak ada yang langsung dikirim? Atau misalkan sampelnya? Aku ingin mencoba obat itu apa cocok atau tidak."
"Kalau begitu kita harus ke Venesa dan bertemu dengan pembuat obat itu. Tapi kudengar dia sedang menyamar karena pihak rumah sakit yang mengejarnya dulu menjadikannya buronan. Lihatlah, bahkan orang baik sepertinya malah jadi buronan. Dunia ini semakin tidak jelas!"
Saturnio tidak berbicara sedikit pun dan memutuskan untuk memeriksa grup Sucalinrutas. Ada beberapa pesan tentang cara pemesanan dan informasi obat yang dijual. Saturnio pun mengecek nomor asing pembuat obat itu, dirahasiakan.
"Kalian yakin dia bukan bandar narkoba yang berkedok menjual obat penyembuh?" komentar Saturnio tiba-tiba. Membuat orang-orang yang berdebat pun berhenti dan menatapnya. "Apa ada yang pernah mencoba obatnya."
"Temanku pernah, dan berhasil! Aku juga ragu awalnya, tetapi temanku bugar kembali," sahut pria berambut merah dengan warna mata yang hampir seiras, Rafael. "Sayangnya sekarang sudah habis, pembuat obat itu pun sedang membuatnya. Kemungkinan beberapa minggu lagi mungkin akan dikirim."
"Beberapa dari kita tidak punya waktu beberapa minggu, kalian setuju kita mencarinya di sekitar Venesa. Jika kita sudah selesai mengambil obatnya, kita bisa bertemu lagi."
"Bagaimana dengan biaya obatnya?"
"Aku yang akan bayar semua itu." Saturnio tiba-tiba berdiri. "Jika obat itu sangat manjur, aku akan membayar semua biayanya. Syaratnya ... seperti biasa yang kita lakukan saat ritual dulu."
"Um, dan siapa kau yang memerintah kami."
Saturnio menatap dingin. "Romxera, ketua sekte Saturnilacus, kontributor utama. Maaf karena merahasiakan identitasku selama ini. Aku hanya tidak ingin semuanya kalau kalian tahu tentang diriku yang sebenarnya, terutama keluarga Ferraro. Apakah kalian berjanji akan merahasiakan ini?"
Beberapa pria itu ada yang tercengang tak percaya dan terkesiap senang.
"Tuan Romxera? Kau ..., ah, maafkan kami karena kurang sopan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saturn: Fallen of Time
FantasySaturn: Fallen of Time Mytemporary Series: Regodnity Saturnio menyukai pekerjaannya sebagai CEO Saturnox, perusahaan dan pabrik jam dengan merk ternama, terutama jam tangan yang diproduksi mulai dari yang sering dipakai secara umum, smartwatch, atau...