Daino

7 3 3
                                    

Rome also curious about the sorcerers



Saturnio pikir sebutan Romcena untuknya memuakkan. Namun, Acidum yang didapatkannya dengan mengejar ilmuwan farmasi yang mengajaknya ke kafe hanya untuk mempermainkannya lalu menyemburkan lada di mata saat mengejarnya membuat dirinya lebih jengah dan kesal. Ask yang ada di sampingnya kini merasa sedikit bersalah karena pria itu bergetar. Padahal, dia yakin kekuatannya sudah menyembukan luka di telapak kaki yang menusuk sepatu Saturnio dan papan kayu jatuh yang menghantam kepala pria bermata ungu itu seraya ambruk. Saturnio tidak tahu apa yang terjadi, tetapi mungkin saja Ask memberikan obatnya agar dia bisa cepat sembuh ketika dirinya tak sadarkan diri. Sangat cepat. Ask yang tak sengaja menyentuh Saturnio saat merawatnya mendapatkan sekelebatan memori aneh. Dia awalnya curiga dengan Saturnio, tetapi melihat kepayahan pria bermata ungu itu, dia pun bimbang.

"Aku tidak akan memenjarakanmu. 'Kan sudah kubilang teman-temanku yang lain membutuhkan obatmu." Saturnio memeriksa smartwatch-nya.

"Berapa ampul obat yang kau butuhkah? Aku tidak bisa membuat sebanyak yang kamu dalam waktu dekat. Apalagi peralatanku terbatas." Ask menatap sekitar. Was-was jika sekumpulan intel datang mengepungnya.

"Kau bisa bekerja di pabrikku. Juga ... kau harus ceritakan padaku saat aku pingsan tadi."

"Kau baik-baik saja. Matamu juga sudah sembuh, Acidum. Jangan minta yang macam-macam."

"Bukan begitu. Aku—"

"Hei! Bos menemukan penyelamat kita," seru Andre.

"Kerja bagus, Bos!" puji Angelo.

"Tunggu siapa mereka?" Ask was-was.

Saturnio dan anggota Saturnilacus pun saling pandang. Saturnio mengisyarakan dengan menunjuk smartwatch-nya. Para pria itu pun tersenyum sembari mengangguk-angguk.

"Tuan Acetat, akhirnya kami bertemu denganmu. Kami mohon kau membuat obat tambahan untuk kami semua. Temanku sembuh total karena obatmu, tetapi temanku yang lain belum bisa mendapatkannya. Dia sekarat. Bos kami, Saturnio pun telah mengalami hal yang mengerikan. Kami mohon, bantulah kami."

Mendengar penjelasan Simon dan melihat tatapan sendu kesembilan pria dan Saturnio yang merintih kesakitan tanpa sebab, Ask pun luluh dan membuat keputusan yang diharapkan tidak merugikannya.

"Baiklah, tetapi peralatan dan bahan obatku terbatas. Aku tidak bisa membuat banyak obat dalam waktu dekat. Bahkan mungkin bisa beberapa bulan," jelas Ask.

"Aku bisa membantumu. Kau bisa bekerja di pabrikku. Kuminta kau juga memberiku beberapa obat tambahan. Jika kau bersedia. Tidak perlu khawatir tentang biaya dan peratalan maupun bahan dari obat-obatanmu. Aku akan mengurus semuanya."

"Bos, kau yakin akan membayar semuanya? Kurasa Tuan Acetat tidak akan semurah hati itu pada kita. Malah kita juga yang merasa tidak enak kalau tidak memberikan bayaran yang setimpal, ujar Rafael.

"Kita mungkin menunggu dana bantuan dari kontributor, tetapi tidak begitu berlebihan," timpal Carlo.

"Simon, apakah masih ada anggota yang tidak datang hari ini?" potong Saturnio tiba-tiba.

"Ada. Mungkin tidak sebanyak dulu, tapi masih lumayan, Tuan."

"Bagus! Bayaran kalian adalah ikuti syarat yang aku buat. Segera juga buat yel-yel agar syaratnya bisa terlaksana dengan baik."

Para anggota Saturnilacus tidak yakin apa syarat misterius itu, tetapi mereka saling pandang senyum ketika terbesil yel-yel baru yang dimodifikasi dari pujaan lagu sekte Saturnilacus sebelumnya.

Saturn: Fallen of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang