Keputusan Akhir

203 5 0
                                    

Raja sedang mencoba menghubungi Keira lagi. Sudah beberapa hari ini ia tidak menghubungi Keira karena ia menunggu dan mengamati keadaan.

"Halo", suara merdu wanita terdengar.

"Halo... Keira. Kau baik-baik saja?"

"Ya, Raja. Aku sudah mengambil keputusan akan meninggalkan Andre dan membawa Kayla".

Raja tersenyum karena rencananya berhasil, "baik, Keira. Perlu aku jemput sekarang?"

"Tidak perlu. Kau salah paham, Raja. Aku akan meninggalkan Andre bukan untuk bersamamu. Aku akan membawa Kayla keluar kota. Memulai hidup baru berdua saja. Tanpamu, tanpa Andre".

Raja sangat terkejut mendengarnya.

"Apa? Kenapa, Keira?! Apa yang akan kau lakukan disana? Apa suamimu tahu soal ini?"

"Dia sudah tidak peduli padaku. Terima kasih".

Raja sedikit merasa bersalah, memang ini gara-gara dia. Dia pikir dengan cara ini akan mendorong Keira ke pelukannya. Namun, tidak disangka Keira malah membuat keputusan lain.

"Keira, jangan gila dan membuat keputusan sembrono. Pikirkan Kayla! Ia butuh sosok ayah", ujar Raja.

"Aku tidak melarangmu jika ingin menemuinya, tapi aku ingin statusmu dirahasiakan... setidaknya hingga Kayla dewasa nanti".

"Baik, Keira. Namun tinggallah bersamaku. Kau dan Kayla. Untuk apa bersusah payah keluar kota? Aku bisa memberimu hidup baru yang nyaman".

"Tidak, Raja. Maaf, aku tidak mencintaimu."

Ucapan Keira sangat menusuk hatinya.

"Beri aku kesempatan, Keira. Aku bisa membuatmu mencintaiku".

"Aku mencintai Andre, walau hatinya ada orang lain. Aku pergi demi dia".

Raja tidak terima.

"Keira, itu ide buruk. Coba pikirkan sekali lagi. Kau akan kesulitan membesarkan Kayla seorang diri".

"Ini sudah keputusanku, Raja".

Raja menghela nafas, "baiklah, Keira. Terserah maumu jika begitu".

Raja lelah dengan Keira yang keras kepala.

Mereka mengakhiri hubungan mereka hanya melalui telefon.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang