Setelah mengantar Rachel dan Reynald ke rumah, Andre langsung pamit dengan alasan ke kantor. Padahal ia menuju tempat yang diberitahu Raja.
°°°
Kini kedua pria itu saling bertemu dan bertatapan saling membunuh. Terlebih Raja. Ia merasa dendam karena Keira dua kali menolaknya karena Andre.
"Kenapa melototin gue? Nggak terbalik?", tanya Andre.
"Gue lagi melihat apa bagusnya lu sampai dua cewek bisa jadi bucin... terlebih cewek yang gue sayang", jawab Raja.
Jawaban Raja membuat Andre emosi ingin meninju, ia sudah mengepalkan tangannya tapi tetap berusaha mengontrol diri.
"Nggak ada saksi kalau gue bunuh lu disini sekarang, jadi jaga omongan lu", ucap Andre.
"Lu ngancam gue?", tanya Raja santai. Padahal ia agak waspada. Mereka sama-sama karate ban hitam. Tapi Andre memang lebih jago bertahan.
"Iya, gue ngancam lu. Kalau lu masih kontak Keira lagi, gue akan menempuh jalur hukum. Biar lu membusuk di penjara, ngerti?", ancam Andre.
"Lu masih mau sama dia emang?", tanya Raja.
"Bukan urusan lu!", jawab Andre.
"Wah, wah. Lu itu serakah ya... Lu sudah menduai dia, tapi ngelepas juga nggak mau".
"Kalau lu jadi gue, lu rela emang?!", tanya Andre ketus.
Sebagai sesama lelaki, Raja mengerti maksudnya. Tapi ia memang ingin menjatuhkan Andre.
"Buat gue yang penting dia bahagia. Kalau dia bahagia sama pilihannya gue rela dan berusaha tidak egois", jawab Raja sok bijak.
Hati Andre bagai tertusuk sebilah pisau mendengar kalimat Raja. Ia jadi merasa hina. Benarkah ia egois? Benarkah ia salah mempertahankan Keira sehingga Keira tidak bahagia? Haruskah melepaskan Keira?
"Apa dia bahagia sama lu?", tanya Andre yang sedikit termakan omongan Raja.
"Seharusnya kita bahagia, kalau lu nggak ada", jawab Raja.
Andre mengangguk mengerti. Ia membalikkan badan hendak pergi, tapi kalimat Raja menghentikannya.
"Seharusnya begitu... tapi Keira milih lu, dia nggak mau sama gue karena dia cinta lu. Padahal gue sudah bersedia kasih apa yang dia mau, bahkan berusaha sayang anaknya bagai anak gue sendiri!", ucap Raja.
Andre terdiam sejenak dan mencerna kalimat itu.
"Apa lu bilang?", tanya Andre menatap tajam pada Raja.
"Iya, lu dengar? Kayla itu anak lu!Gue sengaja memalsukan hasil tes DNA supaya Keira mau sama gue!", jawab Raja tegas.
"Apaa?", Andre berteriak tak terima dan mendorong tubuh Raja hingga tersungkur.
Perasaan Andre sekarang campur aduk, antara lega sekaligus marah sekali. Bisa-bisanya orang ini melakukan penipuan seperti itu. Dia merasa bodoh percaya begitu saja. Seharusnya ia mengecek ulang hasil tes DNA itu. Egonya terlanjur menutupi pikiran logisnya.
Raja melempar lembaran asli hasil tes DNA dari kantong celananya, "lihat sendiri!"
Andre melihat lembaran itu dan benar memang kesamaan DNA antara Raja dan Kayla tidak cocok, yang berarti mereka bukan ayah dan anak. Andre adalah ayah Kayla sebenarnya.
Raja malah tertawa, membuat Andre emosi. Apa dia sudah gila? Andre tidak mengubrisnya dan akan beranjak. Saat ini ia sangat ingin menemui putri kecilnya itu. Meminta maaf dan memeluknya.
"Ambil anakmu, serahkan Keira padaku!", teriak Raja. Kalimat itu membuat Andre menghentikan langkahnya. Oke, sudah cukup dia menahan emosi sejak tadi.
Andre balik melangkah ke Raja dan memukulnya membabi buta. Segala luapan amarah yang terkumpul selama ini ia curahkan sekarang.
"Gara-gara lu, gue dan Keira menjauh. Gara-gara lu, gue meragukan anak gue sendiri. Gara-gara lu, rumah tangga gue hampir hancur!", teriak Andre sambil memukul Raja bertubi-tubi. Sedangkan Raja hanya pasrah saja dipukuli.
Setelah puas memukuli Raja, Andre segera pulang untuk menemui Keira dan Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?