POV Keira.
Keira dan Kayla menempati rumah yatim piatu yang dikelola oleh sahabat orang tuanya Keira, ibu Lola. Namun panggilannya Bunda Lola. Ia merupakan ketua yayasan panti dan wakil ibu dari anak-anak yatim disana.
Bunda Lola menerima Keira dengan tangan terbuka. Ia sudah mengenal Keira sejak kecil dan sangat menyayanginya.
Dengan bunda Lola, entah kenapa Keira berani menceritakan semua permasalahannya. Rasanya nyaman bicara dengan beliau.
Beliau tidak menyalahkan dan prihatin atas kejadian yang menimpa Keira.
"Tidak apa, nak. Beradalah disini selama yang kau mau", ujar bunda Lola sambil memeluk Keira yang menangis.
Setelah dua hari beradaptasi. Bunda Lola menyarankan agar Keira menjadi salah satu asisten dapur di rumah yatim piatu itu. Keira tentu saja tidak keberatan, karena ia suka memasak.
Lagipula setidaknya ia melakukan sesuatu daripada sekedar menumpang.
Disana juga ada kurikulum pembelajaran gratis 9 tahun untuk anak-anak yatim piatu. Hal itu membuat Keira lega, jadi dia tidak perlu repot mencari sekolah sementara untuk Kayla.
Kayla juga sepertinya menyukai tempat tinggal barunya ini. Walau kamarnya tidak sebesar kamar mereka sebelumnya. Namun terasa nyaman.
°°°
"Para penghuni, kemarilah! Saya ingin memperkenalkan wajah-wajah baru pada kalian", ucap bunda Lola ramah pada orang-orang.
Keira dan Kayla tampak tersenyum gugup.
"Ini adalah Keira dan Kayla. Saya ingin kalian menyambut mereka dengan ramah dan menganggap mereka seperti keluarga".
Orang-orang bersorak gembira. Terutama anak-anak disana yang langsung mengajak Kayla bermain bersama.
"Terima kasih, bunda. Tempat ini sangat indah bagai surga. Semua orang sangat ramah", ucap Keira.
"Iya, Keira. Semua berkat kuasa Tuhan. Kami semua sepakat untuk saling membantu dan tidak berbuat buruk di lingkungan ini. Itu yang saya tanamkan juga pada anak-anak. Lihatlah mereka tanpa dosa sangat bahagia. Jauhkan sifat iri dan dengki dari mereka, karena itu adalah sumber setiap masalah", ujar bunda Lola sebelum pamit masuk ke ruangannya, meninggalkan Keira yang merenung.
Apa selama ini aku kurang bersyukur? Selalu iri dan cemburu pada Rachel dan Andre. Apa aku salah? Pikir Keira.
°°°
Kadang saat malam hari Kayla bertanya tentang ayahnya, hal itu membuat Keira sedih.
"Mama, papa dimana? Kok nggak pulang-pulang?", tanya Kayla polos. Anak itu berpikir ayahnya sedang kerja.
"Iya, sayang. Papa lagi tugas jauh. Kayla sabar ya, nanti papa pulang kok selama Kayla jadi anak baik. Sekarang Kayla tidur dulu, ya karena sudah malam".
"Oke, ma", balas Kayla sebelum memejamkan mata dan tidur.
Keira memperhatikan Kayla yang terlihat cantik saat tertidur. Keira pun menangis diam-diam.
Maafkan mama, sayang. Membuatmu jauh dari papa. Tapi papa bukanlah ayah kandungmu. Ini semua salah mama. Apa yang harus kulakukan? Ya, Tuhan, ujar Keira dalam hatinya.
Sebenarnya Keira pernah coba menghubungi Raja, karena ia masih mengira Raja adalah ayah kandung Kayla. Namun panggilannya tidak menyambung. Keira mengambil kesimpulan kalau Raja juga sudah tidak peduli.
Keira hanya bisa memeluk Kayla dalam tidur sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?