Tragic : Second Chance

198 19 2
                                    

Jung jaehyun menghantam samsak di depannya. Bermenit-menit dia terus menghajar benda itu agar pikirannya teralih, agar segala rasa sakit yang masih dirasakannya bisa memudar.

Nafasnya terengah, keringat membanjiri tubuhnya, otot-otot lengannya terasa sakit, mungkin tubuhnya pun protes karena digunakan terlalu lama tanpa istirahat. Dengan sekali hantaman keras pada samsak, Jung Jaehyun mengakhiri latihan tinjunya, atau mungkin pelampiasan emosinya. Dia ambruk ke lantai dingin ruang latihan rumahnya dengan nafas memburu.

Sudah 5 tahun sejak hari itu. Sejak ia ditinggalkan selamanya oleh orang yang ia cintai. 5 tahun dan rasa sakitnya masih di sana. Ada saat dimana Jung Jaehyun merasakan sakit yang tak sanggup ia tanggung. Seperti sekarang, ketika ada masalah pada kerjaannya dan satu-satunya hal yang bisa membuatnya lebih baik ialah dengan memiliki Kim Doyoung di sisinya.

Tapi Kim doyoung tidak disana, Kim Doyoung tidak ada untuknya. Metode yang membantunya sedikit banyak ialah menghabiskan sisa energinya di ruang latihan di rumahnya. Dengan begini, ketika tubuhnya sudah sangat lelah hingga rasanya sulit bergerak, perasaannya turut mereda. Dan yang ia butuhkan hanya tidur dan melupakan segalanya untuk sekejap.

* * * * *

Dong Si Cheng, sekretaris Jung Jaehyun, memasukkan kombinasi password rumah milik bosnya. Hal pertama yang ia lakukan ketika memasuki rumah ialah mengetuk pintu kamar bosnya. Tidak ada jawaban dari dalam, ia kemudian membuka pintu dan tidak mendapati siapapun di sana.

Tempat tidur bosnya terlihat rapi seperti tidak ditempati. Dong Si Cheng menghela nafas. Pasti si bos tidur di ruang latihan lagi.

Bersamaan dengan ia yang menutup pintu, pintu lain terbuka dan menampakkan bosnya yang keluar dari sana. Terlihat berantakan dan lelah.

"Tidur di ruang latihan lagi, Bos?"

Jung Jaehyun menggumam membenarkan, ia berjalan menuju dapur membuka lemari es dan mengeluarkan sebotol air mineral.

"Ada apa?" Jung Jaehyun bertanya pada sekretarisnya yang menunggu dengan setia.

"Berkas yang semalam Bos minta.." Dong Si Cheng mengeluarkan berkas dari dalam tasnya kemudian menyerahkan pada Jung Jaehyun.

Ah, benar juga. dia meminta si sekretaris untuk membawa berkas pekerjaan ke rumahnya.

"Hari ini peringatan kematiannya, ya. Saya menitip ini untuknya.." Dong Si Cheng menyerahkan buket bunga Lili Putih yang ia bawa kepada Jung Jaehyun.

"Terima kasih, Winwin" Jung Jaehyun meruntuhkan dinding formalitasnya dengan menyebut nama panggilan sekretarisnya. Mengulas senyum sedih menatap bunga kesukaan Kim Doyoung dalam genggaman.

"Berbahagia lah, Jaehyun. Ini sudah 5 tahun berlalu. Bukankah sudah lebih dari cukup untuk terus berduka?" Dong Si Cheng prihatin melihat kehidupan Bosnya yang 5 tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Sewindu sudah Dong Si Cheng bekerja pada Jung Jaehyun dan 5 tahun belakangan ini perangai Bosnya berubah. Menjadi lebih dingin, lebih keras pada dirinya sendiri, yang tentu saja adalah hal baik terhadap perusahaan konstruksi yang ia jalankan, ada banyak proyek besar yang berhasil dimenangkan olehnya, tapi Jung Jaehyun yang Dong Si Cheng kenal sebelumnya betul-betul hilang.

Jung Jaehyun yang banyak tertawa, yang senang mengambil libur dan bepergian kemana saja, yang senang menghadiri pesta-pesta, bersenang-senang. Jung Jaehyun yang itu hilang entah kemana. Atau mungkin ikut mati bersama sang kekasih.

Dong Si Cheng kenal Kim Doyoung. Sangat kenal malah. Kekasih Bosnya itu orang yang sangat baik, yang sangat dicintai oleh si Bos. meski Dong Si Cheng juga tidak mengerti dengan sifat bosnya yang masih saja bersenang-senang bersama orang lain di belakang kekasihnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Once Upon A Time in JAEDOlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang