2.

229 42 1
                                    

" Ah! Kau akhirnya bangun! Aku hampir pergi membawakan sarapan mu! "

Pemuda berambut biru itu berseru lantang saat melihatnya, ekspresi wajah kekecewaannya itu jelas dibuat-buat.

Pemuda itu sepertinya mengenalnya, tetapi Hinata sama sekali tidak memiliki ingatan tentang dia.

" Suigetsu, hentikan. Hinata baru saja bangun, jangan terlalu berisik "

" Maksudmu aku berisik ?! Suaraku jelas terdengar sangat pelan.. "

balas Suigetsu dengan gumaman, takut untuk berbicara dengan keras.

Pria bernama Sasuke itu meletakkan piring makanan di atas meja, memberi Hinata senyuman singkat disaat dia menarik kursi keluar, dan memberi isyarat Hinata untuk duduk.

Hinata tertegun sejenak. perlakuan pria itu kepadanya begitu aneh dimata Hinata.

" Mau jus atau susu? " 

Sasuke bertanya, berjalan menuju lemari es.

" Aku ingin teh "

" Hmn.. teh dipagi hari buruk untuk asam lambung mu, bagaimana dengan susu saja ? "

Disaat pria mengatakan ini, dia juga mengambil susu dan menuangkannya ke dalam gelas.

Hinata tidak merasa begitu kesal meski tertolak. Duduk di kursi yang ditarik oleh Sasuke, Hinata menghadap Suigetsu dan mulai memperhatikannya, pikirannya mengaduk-aduk ingatan apa pun yang ia miliki.

Entah itu Sasuke yang tampan atau Suigetsu yang terlihat kasar, Hinata tidak bisa mengenali keduanya.

" Seseorang mungkin akan cemburu jika kau terus menatapku dengan tatapan berapi-api seperti itu ! "

Suigetsu bertitah dengan keras dan dengan nada penuh sugestif, begitu ia merasa Hinata terus menatapnya.

Cemburu ? 

Apa yang harus dicemburui ? 

Siapa akan yang cemburu ? 

Dan mengapa akan ada orang yang cemburu ?

Pikiran Hinata dipenuhi dengan segudang pertanyaan, dan akhirnya memutuskan untuk mendiskusikan situasi yang ia rasakan.

" Maaf, aku benar-benar tidak mengingat apapun sama sekali. apakah aku mengenal kalian berdua ? dan apakah aku tinggal di sini ? sungguh, aku tidak mengerti. Aku benar-benar tidak bisa meningat apapun "

Setelah selesai berbicara, Suigetsu dan Sasuke sama-sama membeku, Hinata merasa begitu malu.

" Lagi ? " 

Itu adalah reaksi pertama yang Suigetsu tunjukan. disaat dia menunjuk Hinata, Suigetsu meneriaki Sasuke.

Dari reaksinya yang seperti itu, Hinata sadar, sepertinya ini bukan kali pertama dia kehilangan ingatannya.

Sasuke tersenyum paksa dan meletakkan susu di dekat tangan Hinata.

Mengambil tempat duduk di samping nya, Hinata merasa dia begitu sangat dekat, dan bahkan pria itu mengulurkan tangan untuk membelai rambutnya.

Endless Rain City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang