Sasuke tidak banyak berbicara disaat dia membantu Hinata dengan hati-hati selangkah demi selangkah. tetapi, disaat Hinata mendapatkan kembali Tenaga nya dan ingin berjalan sendiri, ia telah kehilangan kesempatannya untuk menolak Sasuke.
Setelahnya, ketika mereka berdua tiba di rumah, Suigetsu sedang dalam perjalanan keluar, dan ketiga dari mereka bertemu di depan pintu.
" Ya Tuhan, ada apa dengan mu ?! Kau terlihat mengerikan! "
Melihat kondisi Hinata, Suigetsu hanya bisa menyuarakan keterkejutannya.
"Kau akan pergi ? "
Wajah Hinata pucat pasi, mencoba berkomunikasi dengan Suigetsu melalui matanya, mengatakan kepadanya, Tolong jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendirian dengan orang ini.
Suigetsu memandang Hinata, lalu menatap kearah Sasuke. Setelah melirik keduanya dia berseru.
" Jangan libatkan aku dalam pertengkaran sepasang kekasih diantara kalian, aku akan pergi, selamat tinggal ! " Sesaat setelah Suigetsu menyelesaikan kalimat ini, dia melarikan diri.
Hanya dirinya dan Sasuke lah yang tersisa.
Sasuke membawanya ke ruang tamu dan membiarkannya duduk. Melepas mantelnya dan berlutut di depan Hinata dengan merendahkan diri, meletakan kedua tangannya di lutut Hinata. Sebuah metode kotor untuk membatasi gerakannya.
" Hinata, jangan takut kepadaku. Aku benar-benar tidak ingin menyakitimu. Aku mencintaimu, kau harus mempercayai ku"
" Tapi kau baru saja menyakitiku "
" Itu adalah sebuah ketidaksengajaan… Kau seharusnya tidak mengatakan akan jatuh cinta kepada laki-laki lain, aku merasa cemburu. Aku sungguh benar-benar meminta maaf atas apa yang terjadi barusan, aku tahu aku terlalu egois "
Sasuke meminta maaf dengan tulus.
Hinata tahu dia sadar dengan perasaanya kepada Sasuke, dan merasa begitu dekat dengannya. tetapi dirinya sungguh tidak mengingat apapun tentang pria itu. Tetapi disisi yang lain, hatinya terus menjerit jika ini adalah hal yang salah.
" Bersihkan dirimu terlebih dahulu, Aku akan membawamu ke kamar mandi "
Sasuke melepaskannya dengan cepat, mengubah gerakannya menjadi memegangi tangan Hinata, Membawanya berjalan ke kamar mandi.
Kamar mandi itu berada di lantai dua, setelah menaiki beberapa anak tangga tangga dan melewati kamarnya, keduanya sampai di sana.
Sasuke berjalan masuk bersamanya.
Hinata memelototinya, tetapi Sasuke mengabaikan tatapannya dan mulai memperkenalkan produk yang biasa digunakan di kamar mandi. " Shampo, sabun mandi, sabun busa untuk berendam, dan yang lain ada disini. Handuk dan bathrobenya ada di lemari "
Setelah selesai berbicara, dia masih tidak ingin pergi.
Hinata memundurkan dirinya ke sudut kamar mandi, menatap Sasuke dengan hati-hati. Pintunya berada tepat di belakang Sasuke, dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
Hinata merasa bagaimana dia bisa bertindak sebodoh ini untuk mengiyakan Sasuke ? Dan disaat itulah Hinata mengenali tanda bahaya didalam tindakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Rain City
FanfictionKota ini sendiri bagaikan sebuah rahasia. entah kenyamanan atau kekacauan, entah hujan atau cerah, semuanya bergantung kepada satu orang. orang-orang yang tinggal dikota ini tidak pernah jatuh sakit, juga tidak pernah terluka. tetapi, mereka tidak p...