Janda dan Playboy 🔞

571 4 0
                                    

"Raja, ini kenapa?", tanya Keira khawatir.

Raja melihat ke arah bahunya, "tidak apa-apa. Ada orang yang menyerangku waktu di penjara".

"Kenapa?"

"Biasalah, banyak preman di penjara yang suka mencari gara-gara. Aku bisa mengatasinya", ucap Raja santai.

"Sakit?", tanya Keira iba sambil menyentuh luka di bahu Raja.

"Tidak begitu sakit. Tapi aku senang putri Keira mengkhawatirkanku", ucap Raja sambil mencium tangan Keira yang menyentuh lukanya. Keira langsung merona lagi.

Raja langsung menggendong Keira dan membawanya ke kamar. Keira memeluk leher Raja agar tidak jatuh.

Raja mendudukkan Keira di kasur dan menurunkan celana pendek yang dikenakan Keira. Raja hendak melepas celana dalam Keira, namun ditahan Keira.

"Raja, berhenti. Aku ingin melakukannya setelah kita resmi menikah. Bisa kan?"

Raja terdiam sesaat, ia tidak ingin memaksa Keira seperti dulu. Kemudian ia tersenyum dan mengelus wajah Keira, "baiklah jika itu maumu... hari ini kita pemanasan saja dulu ya".

Lagi-lagi Keira dibuat terkejut dengan permainan Raja, ketika Raja langsung mengoral klitorisnya tanpa melepas celana dalamnya. Namun, rasanya sudah sangat nikmat.

"Ah, ah, mmm... Raja, ah", desah Keira. Raja senang mendengar desahan Keira menyebut namanya.

Raja terus memainkan bibir dan lidahnya hingga Keira mencapai orgasmenya, "oh, oh, oh". Tubuhnya bergelinjang nikmat.

Raja berdiri dan memperhatikan Keira yang tergeletak pasrah di kasur dengan masih mengenakan bra dan celana dalamnya. Raja berusaha sekerasnya untuk tidak menelanjangi Keira saat itu juga.

Raja sendiri membuka celana jeans dan boxernya hingga ia telanjang total. Ia menaiki Keira dan menuntun tangan Keira ke penisnya. Keira membuka matanya dan terbelalak. Rasanya penisnya membesar dari terakhir kali mereka berhubungan.

"Keira, tolong aku ya... aku sudah tidak tahan", pinta Raja memelas.

Keira yang mengerti maksud Raja langsung berinisiatif mengoral balik penis Raja agar adil. Ia berbalik mendorong Raja agar duduk di kasur, Keira berlutut dan memajumundurkan penis Raja ke mulutnya.

"Ah, ah, ah", kali ini Raja yang mendesah. Ia tidak menyangka Keira akan mengulum penisnya, tadinya ia hanya berharap Keira memainkannya dengan tangan. Tapi, baguslah. Ini jauh lebih baik, pikir Raja.

Sudah 10 menit Keira mengoral, ia sudah lelah. Namun Raja belum ada tanda-tanda orgasme.

"Raja, aku lelah", ucap Keira.

"Kemarilah", Raja mengambil inisiatif memangku menghadap Keira. Dengan posisi ini, Keira bisa merasakan penis Raja menusuk vaginanya, walau masih terhalang celana dalamnya.

"Ah", erang Keira.

Raja mencium bibir Keira dengan panas sambil membuka pengait bra Keira.

Keira membalas ciuman panas itu sambil bersandar pada dada Raja.

Kini bra Keira sudah terlepas dan Raja melihat payudara Keira.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang