PROLOG

6 3 0
                                    

"Aduh" ucap seorang anak perempuan yang baru saja jatuh dari sepeda. Seorang anak yang sedang bermain mobil remotenya itu kaget mendengar suara itu, lalu menghampiri sumber suara tersebut.

"Ayo bangun, aku bantu" ucap anak laki-laki itu kepada anak perempuan yang terjatuh tadi, sambil mengulurkan tangannya dan membantu anak perempuan itu untuk berdiri. "Terima kasih" ujar anak perempuan itu menerima bantuan yang ditawarkan oleh anak laki-laki di depannya.

"Lain kali hati-hati jika bermain sepeda, supaya tidak terjatuh seperti tadi lagi" ujar anak laki-laki itu kepada anak perempuan dihadapannya, dan dibalas sebuah anggukan dari anak perempuan itu. "Namaku Kalea, kamu bisa panggil aku Lea" ucap anak perempuan bernama Kalea itu, dengan mengulurkan tangan. "Namaku Aga" jawab anak laki-laki bernama itu sambil membalas uluran tangan dari Kalea.

"Itu rumah ku, aku baru saja pindah dua hari lalu, mari kita berteman" ujar Kalea yang pada saat itu berusia 5 tahun, sambil menunjuk kea rah rumahnya. "Baik, mari kita berteman. Rumah ku yang ini, jika kamu ingin bermain dengan ku, kamu bisa datang ke rumahku Lea" jawab Aga yang saat itu berusia 6 tahun. "Aku pulang dulu ya, sudah dipanggil Bi Asih soalnya" pamit Kalea kepada Aga, karena Kalea sudah dipanggil oleh pengasuhnya.

Begitulah awal pertemuan Kalea dan Aga. Mulai saat itulah mereka berteman baik sampai pada akhirnya, keluarga Kalea memutuskan untuk pindah rumah lagi. Saat itu mereka berpisah, dan hanya sebuah gantungan kunci yang Kalea berikan sebagai tanda persahabatan dan perpisahan kepada Aga. Tidak ada yang bisa Kalea lakukan untuk mencari informasi tentang Aga, begitupun sebaliknya. Karena dahulu mereka hanya sekadar tahu nama panggilan mereka masing-masing. Namun dengan harap, mereka berdua dapat ditemukan kembali oleh takdir, kapan pun itu waktunya.

The Story Of KalaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang