Fire Man Fighter - CEO (END)

Part 12

Happy Reading

=========================================

Hari berganti bulan, dimana hubungan Zee dan Chika sudah berjalan kurang lebih sekitar 5 bulan semenjak mereka memutuskan untuk berpacaran, semakin hari hubungan mereka semakin dekat namun adanya halangan yg sering mereka dapatnya. Contohnya sekarang Chika yg sedang jalan bareng dengan Aran dimana Chika sudah memaafkan kelakukan Aran terdahulu dan menganggap Aran teman saja tak lebih dari itu.

Namun dari pandangan Zee dalih teman yg Chika bilang itu tidak seperti yg seharusnya, Chika dan Aran selayaknya orang berpacaran. Bagaimana Zee bisa tau itu semua?? Zee sengaja membututi mereka berdua sedari tadi yg berawal dari pasar malam hingga sampailah Aran yg mengajak Chika keclub malam dengan alasan menemui temannya.

Zee sebenarnya sudah muak namun mencoba untuk bersabar lebih dahulu, dirinya ingin melihat apa yg terjadi selanjutnya.

"Chik, lu duduk sini dulu ya gua mau temuin temen gue dulu disitu sekalian beli minum" Ucap Aran sembari menunjuk kearah bar

"Iya udh cepet sana lu gue ga betah disini" Balas Chika

"Iya iya sebentar" Aran langsung meninggalkan Chika dimeja itu sendirian

5 menit kemudian Aran datang membawa vodka ditangannya dan segelas jus jeruk untuk diberikan kepada Chika agar diminum olehnya.

"Nih gue bawain jus jeruk lu minum dulu ya.. temen gue masih kurang 1 lagi setelah 1 lagi dateng gue anterin lu balik" Ucap Aran

"Thanks.. suruh cepet temen lu gue gaenak sana Zee kalo ketauan sama dia main kesini"

Aran tersenyum penuh arti "Apa sih Chik yg ngebuat lu sayang banget sama bocah kayak dia itu, masih lebih baik gue"

Chika memutar bola matanya malas mendengar penuturan Aran "Dia lebih baik dari lu, lu ga pernah berubah suka banget mainin cewek" Tutur Chika

Chika menyereput sedikit jus jeruk yg dibawakan oleh Aran tadi karena tenggorokannya sedikit kering.

Aran yg melihat hal itu tersenyum smirk dirinya sudah mencampuri obat perangsang didalam minuman yg dirinya berikan kepada Chika

"Kok panas ya?" Ucap Chika, perlahan lahan obat perangsang tersebu mulai bereaksi

"Duhh beneran ran lu ga panas kah? Acnya mati ya?" Tanya Chika sembari menggaruk bagian bagian tubuhnya

"Ngga, lu aja kali yg kepanasan gue adem adem aja tuh" Balas Aran santai sembari meminum vodka yg berada ditangannya itu

"Ran beneran panas ran tolongin gue" Mohon Chika

Aran mengangguk lalu membopong tubun Chika yg seperti cacing kepanasan menuju kesebuah ruangan di club tersebut

Zee yg sedari tadi memperhatikan interkasi keduanya emosinya memuncak, lebih tepatnya yg tertuju kepada Aran melihat Chika yg seperti itu Zee berfikir Aran memberikan Chika sesuatu didalam minumannya. Zee lekas membuntuti Chika yg dibopong oleh Aran menuju sebuah kamar.

Didalam kamar tersebut Chika direbahkan tubuhnya oleh Aran lalu meminta ijin sebentar untuk mencuci tangannya

"Akh panas banget" Obat perangsang tersebut sudah benar benar bekerja

Chika sudah mulai melepas baju miliknya hingga meninggalkan bra berwarna hitam yg dirinya kenakan namun masih tidak ada efek yg Chika rasakan malah semakin panas tubuhnya itu

Aran kembali melihat Chika sudah menanggalkan bajunya dan sekarang menyisakan bra hitam dan cd saja.

"Ran plis tolongin gue ran badan gue panas banget" Racau Chika yg mulai tidak jelas