“Masih mau peluk gue?”
Ucapan Ken mampu menyadarkan Luna secepatnya. Gadis itu pun segera membuka matanya dan langsung menatap ke sekelilingnya dengan gerakan cepat.
Ia sekarang berada di tempat yang lebih ramai dari sebelumnya. Ke mana orang-orang tidak jelas itu tadi?
“Kok kita bisa tiba-tiba di sini?” tanya Luna pada Ken yang tengah menatapnya juga pada saat itu.
“Rumah lo di mana?”
Bukannya menjawab pertanyaan gadis itu Ken malah bertanya balik yang membuat Luna kesal.
“Ngapain lo tanya-tanya rumah gue?” Luna pun melakukan hal yang sama.
“Gue mau nganterin lo pulang.” Jawab Ken sekenanya.
Luna hanya diam. Gadis itu sedikit ragu memberitahukan alamat rumahnya pada Ken. Memang Ken sudah baik menyelamatkannya dari orang-orang tidak jelas tadi.
Tapi bisa saja kan dirinya lepas dari mulut harimau, jatuh ke mulut buaya ?
“Gue beneran nganterin lo sampai rumah, gak ngajak lo main dulu.” ujar Ken lagi karena tidak mendapat jawaban dari Luna.
Sepertinya Ken ini benar-benar ingin mengantarkan dirinya pulang. Semoga saja ia sampai rumah dengan selamat, Luna harus merapalkan doa sebanyak-banyaknya.
“LUNE Residence nomor 7.”
“Ok.”
“Tunggu gue bentar, jangan ke mana-mana. Kalau ada apa-apa teriak lagi kayak tadi.”
Luna terdiam mendengarkan kalimat panjang yang Ken ucapkan yang terdengar seperti memerintah.
Tapi tunggu dulu.
Teriak seperti tadi? Memangnya kapan ia berteriak?
Sejenak gadis itu terdiam mengingat kembali kapan ia berteriak.
“Ah, iya tadi ya waktu gue ketemu senior gaje itu.”
Seketika Luna tersadar Ken pergi ke mana?
Ia pun menatap ke sekelilingnya kembali dan ia mendapati Ken berada di sebuah kedai kopi yang ramai dipenuhi para laki-laki di sana. Ia dapat melihat Ken sedang berbicara dengan salah satu laki-laki di sana dan berakhir Ken menaiki sebuah motor retro berwarna hitam dan biru.
“Naik!” ucap Ken yang terdengar seperti memerintah.
“Ini motor siapa?”
“Punya temen, cepet naik ntar orangnya ngamuk.”
Luna hanya menatap Ken heran.
“Terus ngapain di pinjem kalau orangnya ngamuk?”
“Ini doang yang mendingan motornya.” Ucap Ken lagi dengan sabar.
Gadis ini banyak tanya sekali.
“Atau lo mau naik yang warna merah itu?” tanya Ken sambil menunjuk sebuah motor sport warna merah yang terparkir tak jauh dari mereka.
Luna menggelengkan kepalanya cepat, dilihat dari tampangnya motor itu adalah motor yang berbahaya untuk cowok dan cewek yang berboncengan.
Tanpa aba-aba ia pun menaikkan dirinya ke jok motor tersebut.
“Kok belum jalan?” tanya Luna karena tidak ada pergerakan sama sekali dari motor ini.
“Pegangan, nanti lo terbang gimana?”
“Ish...” kesal Luna sambil menatap Ken.
“Pegang kemeja gue aja, gue gak suruh lo meluk gue.”
Luna langsung menatap tajam pemuda yang ada di hadapannya ini. Lama-lama ia merasa kesal juga akhirnya.
Luna pun akhirnya memegang kemeja milik Ken sesuai dengan pinta pemuda itu.
Tanpa berlama-lama lagi ken pun akhirnya melajukan motornya membentang jalanan di malam hari bersama dengan angin malam yang ikut bersama mereka. Angin malam terasa sejuk baginya, mungkin malam pun tahu Ken sedang merasakakan euphoria untuk pertama kalinya.
Berbanding terbalik dengan Luna yang saat ini sedang sibuk dengan pikirannya yang bertanya-tanya mengenai siapa Ken sebenarnya. Ada beberapa kejanggalan yang gadis itu rasakan sedari tadi.
Tak terasa mereka pun akhirnya sampai di depan rumah Luna. Gadis itu pun langsung turun dari motor tersebut.
“Makasih, gue berutang budi sama lo.” ucap Luna sembari menatap Ken.
“Lain kali jangan jalan sendirian malam-malam, bahaya.” balas Ken tanpa menatap gadis itu sama sekali.
“Kalau ada apa-apa langsung telepon gue.”
“Nomor gue ada di grup kelas.”
“Gue balik.”
“Night.”
Luna hanya terdiam menatap Ken yang kini sudah berlalu dari hadapannya. Ia tidak bisa berkata apa-apa mendengar rentetan kata yang laki-laki itu ucapkan.
Jujur saja, ini pertama kalinya ia dan Ken saling berbicara. Dua tahun di kelas yang sama, ini untuk pertama kalinya mereka saling berinteraksi. Selama ini Luna hanya selalu mendapati Ken tengah menatapnya dengan tatapan datar tapi justru menyeramkan menurut gadis itu.
Hari ini benar-benar penuh kejutan bagi Luna.
-• END •-
Heeseung, Jay, Ni-ki Enhypen - Mahesa, Jiro, Ricky
Enhypen - Vampir
All pict from pinterest ©
KAMU SEDANG MEMBACA
[ONESHOT KPOP IDOL] Journey of LOVE
FanficONESHOT : • NCT • Treasure • Stray Kids • TXT • Enhypen • &Team • Ateez • Riize A collection of oneshots KPop Idols inspired by songs that I listen to. Just read it, maybe you also like it <3