[ONESHOT KPOP IDOL] Journey of LOVE

• Denial or Acceptance - Jihoon [Treasure]

HAPPY READING! <3

•••

Hampa

Mungkin kata itu mampu mewakili perasaan seorang gadis berambut panjang yang tengah duduk termenung sendirian.

Suara demi suara yang dikeluarkan oleh televisi yang ada di hadapannya itu tak mampu mengalihkan gadis itu dari pikirannya sedari tadi. Terhitung sudah satu jam ia duduk sendirian di depan televisi tanpa pergerakan sama sekali. Nyawanya seperti tak bersamanya saat ini.

Dering telepon yang juga tak kalah ributnya dengan suara televisi pun tak mampu mengalihkan atensi gadis itu. Ia benar-benar kehilangan tenaganya hari ini.

Sekilas terlihat ia baik-baik saja dari luar. Tapi tidak dengan hati dan pikirannya. Semuanya berantakan, ia bahkan tak tahu harus melakukan apa lagi selain mengurusi permasalahan hatinya yang benar-benar kacau sekarang.

Satu jam yang lalu. Ia kembali mengingatnya. Di mana ia benar-benar mengambil sebuah keputusan yang sudah ia duga ia akan berakhir menyedihkan seperti saat ini.

Flashback On

"Kamu tuh kenapa sih hah?" tanya seorang lelaki yang sebenarnya sudah berusaha menahan emosinya.

"Kamu yang kenapa?"

Pertengkaran lawan jenis ini mampu menarik perhatian di sekitar mereka. Bagaimana tidak? Mereka bertengkar di koridor kampus, siapa pun yang melewatinya pasti akan menatap mereka.

"Ikut aku," tanpa aba-aba lelaki itu menarik lengan seorang gadis yang berstatus pacarnya itu menuju taman belakang kampus.

"Sekarang jelasin ke aku mau kamu apa?"

Tak ada jawaban dari gadis itu. Ia hanya diam sembari menatap ke arah lain. Ia berusaha untuk tak menatap lawan bicaranya itu agar air matanya tak ikut luruh saat itu juga.

"Jawab Viona!" bentak lelaki itu.

Lagi dan lagi, tak ada jawaban dari gadis yang bernama Viona itu. Tubuhnya gemetar. Ia terkejut mendengar bentakan dari lelaki di hadapannya ini. Untuk pertama kalinya ia mendengar bentakan itu.

"Atau kamu mau kita putus?"

Viona terdiam. Napasnya terasa tercekat begitu saja. Seluruh tubuhnya kaku. Pertanyaan itu benar-benar mampu menusuk ke dalam hatinya dan membuatnya sesak saat itu juga.

Gadis itu langsung menatap lelaki yang ada di depannya ini. Tatapannya yang datar seolah menggambarkan dirinya baik-baik saja mendengar pertanyaan itu. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sudah hancur berantakan.