6 Flashback

24 0 0
                                    

#warning!!!#
#18+#

Suara dentuman musik yang sangat keras tapi itu tidak mengganggu bagi orang-orang yang datang ke club ini. Ya sebuah club besar dan terkenal, tempat yang menjadi sebuah tujuan anak-anak sekolah Delight untuk mengadakan pesta sebelum ujian.

"Irene, disini!" Teriak Kai yang melihat teman sekelasnya nampak kebingungan diarea pintu masuk, Irenepun dengan cepat mendekatinya dan ternyata irene melihat disekitarnya banyak sekali yang ia kenal.

Ia kenal wajah orang-orang disini, "bukan hanya dikelas kita?" Tanya irene kebingungan, Kai menganggukan kepalanya "aku mengundang 1 angkatan" jawabnya bangga.

Fyi, club ini milik keluarga Kai.

Irene berdecak tak menyangka, ia kira hanya teman sekelasnya dan hanya pesta kecil-kecilan ternyata ia salah. Irene menduga pasti ia akan bertemu lagi dengan Baekhyun. Ia menantikannya.

"Kau sudah sampai" sapa Sehun kepada Irene, "hai" sapa lagi lelaki mungil disebelah Sehun. Irene membalas sapaan dengan senyuman, "ku kira kau tidak akan datang, Lu" ujar Kai kepada lelaki mungil disebelah Sehun.

"Ck, jika aku tidak datang, kau pasti akan menyuguhkan wanita kepada Sehun!" Lelaki mungil yang dibawa itu adalah Luhan. "Baekhyun?"

Luhan menunjuk kearah bar, kai memutar bola matanya malas "bahkan dia sudah mulai mabuk sendiri?" Ujarnya dengan malas. Luhan hanya mengangkat bahunya.

Irene mundur beberapa langkah dengan pelan, tidak ada yang sadar bahwa irene sudah tidak ada disekitar sana. Irene kini melangkahkan kakinya menuju bar, tempat dimana Baekhyun berada

Namun, langkahnya harus terhenti.

"Bukannya dia bilang tidak akan datang?"
.




.



.
"Ingin mi-"

"Wine"

"Silahkan ditunggu"

Baekhyun mendudukan dirinya dikursi, dan berbalik untuk melihat beberapa orang yang menari ditengah-tengah gedung club ini, diiringi oleh musik yang sangat kencang bahkan ada beberapa orang juga yang tengah bercumbu.

Seakan ingatan itu kembali lagi, dadanya kembali sesak. Baekhyunpun mengusap wajahnya, ia harus sadar bahwa kenangan buruk harus dilupakan tidak boleh diingat.

"Silahkan" baekhyun kembali berbalik menghadap kearah minuman yang kini sudah diatas meja. Jemari lentiknya memegang gelas dengan perlahan, mengangkat gelas itu dan menggerakan gelas itu perlahan.

Sebenarnya ia tak pernah mencoba minuman ini, tetapi ia penasaran dengan rasanya. Warnanya yang menggoda membuat ia membasahi bibirnya beberapa kali dengan lidahnya.

Sebelum meminumnya, ia menghirup aroma dari wine ini.

"Hmm" deheman kecil ketika aroma itu sudah mulai tercium kuat.

Bibirnya yang tipis mulai menyapa ujung gelas, ia naikkan sedikit gelas tersebut agar wine didalam gelas itu mendekati bibir pinknya.

Sedikit demi sedikit wine telah masuk kedalam mulutnya, namun harus terhenti ketika seseorang dengan cepat menarik gelas tersebut dari tangannya.

Wine yang belum memasuki mulutnya kini mengalir kearah dagunya dan juga lehernya, Baekhyun menatap sayu kearah seseorang yang mengambil gelasnya.

"Chanyeol"
.

.

*Chanyeol POV*

Aku menaruh gelas itu diatas meja, kini kami saling memandang satu sama lain. Rasa rindu sudah pasti ada, tetapi tatapan Baekhyun masih ada kebencian disana.

DisappointedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang