3

47 4 0
                                    

"Chanyeol?"

"Ikut aku" perintahnya dingin membuat Baekhyun akhirnya menundukkan kepalanya dan mengikuti pria ini. Renjun yang ditengah kebingungan langsung tangannya ditarik oleh lelaki bermata bulat, ia mengeluarkan permen yang memang tadi ia beli disupermarket, "makanlah ini, itu teman ayahmu jadi berikan mereka waktu untuk mengobrol ya?"

Renjunpun menganggukan kepalanya mengerti, lagipula ia bisa memakan permen yang diberikan oleh lelaki bermata bulat ini.
.

.
Park Chanyeol adalah Pria dewasa yang telah menjadi ayahnya renjun selama 8tahun. Kini ia melepaskan cengkraman tangannya dan melihat perban itu telah berubah menjadi merah. Rasa bersalah menggerogoti hatinya.

"Kau baik-baik saja-"

"Renjun"

Belum menyelesaikan kalimatnya, baekhyun memotongnya terlebih dahulu. Kini isi kepalanya hanya memori mundur kenangan dirinya bersama Chanyeol.

"Ya"

Jawab singkat Chanyeol, seakan ia mengerti apa yang dipikirkan oleh Baekhyun.

Jawaban itu, jawaban yang tak mau didengar oleh Baekhyun kini ia menjadi terduduk lemas diatas aspal dan menangis. Luka yang tadinya terasa perih kini sudah tidak ada rasanya lagi, rasa sakit didadanya sudah mengalihkan itu semua.

"Baek, maaf"

"Hiks... B-bahkan kau... Hiks mengganti...hiks  namanya hiks" ucap Baekhyun terbata-bata, air mata terus membasahi kedua pipi tirusnya.

"Baek.."

"Seharusnya saat itu.. kau cukup menjadi Pengkhianat... hiks..sejak saat itu... kau Pencuri!" Teriak Baekhyun dengan tangisan yang kini sudah pecah, rasa sakit didadanya membuat dirinya tak bisa diam begitu saja. Kedua tangannya yang mungil sudah mengepal kuat memukul dadanya beberapa kali, berharap rasa sesak itu hilang.

Tetapi tidak, rasa sesak itu semakin kuat bahkan semakin tak terkendali ketika...

"Appa"

Suara lelaki kecil yang memanggil ayahnya dari kejauhan. Baekhyun pun segera berdiri dan berlari menjauhi Chanyeol yang terus meneriaki memanggil namanya tanpa henti. Kyungsoo yang dibelakang anak kecil bernama renjun ini hanya terdiam.

Chanyeolpun mendekati anaknya, "teman appa sedang buru-buru jadi tak sempat berpamitan denganmu" ujar Chanyeol berbohong, ia kini melihat lelaki bermata bulat dibelakang anaknya dengan tatapan memohon untuk mengatakan hal yang sama.

"Renjun-ah, aku harap ini menjadi pertemuan terakhir kita"

kyungsoo sudah muak, muak melihat sahabatnya terpuruk sendirian, muak melihat Baekhyun yang terus menyakiti dirinya sendiri karena frustasi akan masa lalu, muak karena ia tak bisa melakukan apapun untuk sahabatnya itu.

Kyungsoopun pergi meninggalkan Chanyeol dan Renjun. Chanyeol tentu kebingungan, sedangkan renjun hanya tidak mengerti apa yang dimaksud oleh lelaki bermata bulat itu.

Chanyeol tentu kenal dengan lelaki bermata bulat itu yang bernama kyungsoo, ia adalah sahabat dekatnya Baekhyun. Tetapi disisi lain ia merasa bersyukur, setidaknya Baekhyun berada ditangan yang tepat.

"Appa, petugas eskrim bilang bahwa eskrimnya habis" ujar renjun, memang benar bahwa eskrim yang diproduksi lagi ternyata hanya dapat membuat stok sedikit. Sedangkan tadi Chanyeol keluar barisan jadi kalau ia masuk lagi sudah tidak bisa.

"Renjun, maaf" ujar Chanyeol yang telah mengecewakan anaknya. Renjun hanya menggelengkan kepalanya, "kita bisa beli disupermarket" ujarnya kini menarik tangan Chanyeol untuk ke supermarket disebrang toko ini.
.

DisappointedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang