7 Flashback

23 1 0
                                    

*Baekhyun POV*

Huh?

Chanyeol?

Bukankah dia tidak datang?

Aku mendongakan kepalaku, kini mata kita saling bertemu, tatapannya seperti sedang marah kepadaku.. ada apa? Bukankah seharusnya aku yang marah?

Dan apa sekarang? Tatapannya kenapa mengarah kebawah? Apa yang dilihat olehnya? Ughh kepalaku sudah mulai pusing.

Srett

Bahuku mulai terasa dicengkram kuat oleh tangan Chanyeol, tubuh kita mulai berdekatan lalu dia tanpa mengatakan apapun mendekatkan kepalanya ke leherku.

Bagimana ini?

Leherku mulai terasa basah ketika aku merasakan lidah Chanyeol mulai menjilati leherku. Rasa geli menguasai tubuhku, perutku rasanya seperti tergelitik, bulu diseluruh tubuhku mulai terangkat.

"Eumh.."

Kenapa aku mengeluarkan suara seperti itu? Ahh tubuhku tidak bisa ku kendalikan sekarang. Tubuhku... Menyukai sentuhan Chanyeol.

Tanganku bahkan reflek mengalungkannya ke leher Chanyeol, sedikit menekan tenguk belakangnya agar ia bisa menghisap leherku lebih dalam.

Aku merasakan pinggangku kini dipeluk erat oleh Chanyeol, sepertinya Chanyeol sama rindunya dengan rinduku padanya. Saat Chanyeol mengangkat tubuhku, tentu kedua kakiku juga memeluk pinggang Chanyeol.

Aku tidak mau melepaskannya untuk sekarang.. aku rindu pria ini... Bahkan aku menginginkan ini dari dulu...

Tiba-tiba aku merasakan Chanyeol mulai menjauhkan kepalanya dari leherku, aku membuka kedua mataku, menatapnya dengan penuh harapan. Berharap bisa kembali seperti dulu.

"Baek, bolehkah?"

'ahh.. pabo' batinku. Tentu saja boleh, buat apa meminta izin setelah membuatku berharap lagi kepadamu? Tidak peduli kau menyakitiku kemarin, sekarang dipikiranku untuk menyelesaikan rasa keinginanku.

Aku menganggukan kepalaku, lalu ia mengecup bibirku terlebih dahulu. Oh beginikah rasanya berciuman? Seperti ini kah rasanya berciuman dengan sesama lelaki?

Aku membalas ciuman itu bahkan lidahku ikut bermain-main dengan lidahnya. Sesekali aku menyesap lidahnya yang besar dari ukuranku.

'ssshh' aku mendesis dalam hati, Chanyeol melukai bibir bawahku. Taklama, ia melepaskan tautan bibir kita. Ia melihat bibirku dengan tatapan khawatirnya, aku tersenyum tipis. Melihatnya dari dekat membuat hatiku terasa hangat,

"Chanyeol...aku...rindu"

Baru saja menyelesaikan kalimatku, Chanyeol menciumku dengan tempo yang cepat, lebih cepat dari sebelumnya. Aku mulai kewalahan untuk menyeimbanginya, tetapi aku bisa membalas menyesap bibir bawahnya dengan kuat.

Aku Chanyeol melangkahkan kakinya, sepertinya kita akan berpindah tempat. Aku memeluk Chanyeol dengan kuat supaya aku tidak terjatuh.

Cklek

Suara ruangan terbuka terdengar oleh kupingku.

Ctak

Chanyeol mengunci ruangan ini.

Pengap, gerah dan panas

Itu yang aku rasakan saat pertama kali tiba diruangan ini. Aku mulai membuka kedua mataku, melepaskan pagutan bibir antara kita. Chanyeol menurunkanku dengan hati-hati diatas sofa yang besar.

"Eunggg.. chanyeol... Panas"

Aku tidak tahan dengan rasa panas didalam ruangan ini. Chanyeol dengan cepat menyalakan ac, ia meleparkan remote ac dengan asal. Aku menahan tubuhnya, mengarahkannya untuk duduk bersandar di sofa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DisappointedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang