"." 29 "."

3 0 0
                                    

Happy Reading


































         Pagi ini Ilfy tampak antusias mendengarkan cerita Ervan mengenai pertemuannya dengan kedua orang tuanya kemarin, sembari memeluk serta meletakkan dagunya pada bahu Ervan yang tetap harus fokus mengendarai kuda besinya.

   Setibanya di sekolah, mereka tetap melanjutkan perbincangan sebelumnya, yang ternyata belum selesai. Namun siapa sangka, di tengah perjalanan menuju ruang kelas mereka, mereka berpapasan dengan Bara, yang sebenarnya  sudah menunggu kedatangan Ilfy sejak 30 menit lalu.

   Ilfy yang melihatnya, berusaha bersikap acuh, meski nyatanya ia justru teringat akan kejadian kemarin.

FlashBack

    Kemarin, saat Rio dan Tian hendak menarik paksa Ilfy, Bara yang baru keluar gerbang sekolah karna ada beberapa hal yang perlu diurus sebelumnya, tak sengaja melihat hal itu dan segera bergegas berlari menerjang kedua musuh bebuyutannya itu hingga terpental beberapa meter diatas trotoar.

    "AKH!! SIAL!!" umpat Rio dan Tian saat tubuhnya beradu dengan trotoar.

   "Lo gapapa kan Ri?" tatap Bara dengan raut cemas sembari mencengkram erat kedua lengan atas Ilfy hingga membuat yang empunya mendongak dan sedikit meringis kesakitan.

     "Sebelumnya sih, gue baik-baik aja. Tapi sekarang--" Ilfy tidak melanjutkan kalimatnya, ia lebih memilih melirik kedua tangan Bara, hingga membuat Bara mengerti dan segera melepaskannya.

    "Ah! Maaf. Gue cuma terlalu khawatir." ujarnya setelah menurunkan kedua tangannya dari lengan Ilfy.

    Melihat itu, ketiga musuh Bara tampak menatap bingung sembari berusaha berdiri dengan bantuan Dion.

    "Sebenernya pacar Bara yang mana sih?" tanya Tian sambil menatap Rio dan Dion, yang berada di sisi kanan kirinya secara bergantian.

    "Kalo berdasarkan ini sih, yang pake jaket pink." sahut Rio setelah merogoh dan membuka aplikasi Instagram pada ponselnya.

   "Ah! Iya ya. Tapi--" ucapan Dion seketika terhenti, ia mencoba lebih seksama memperhatikan cara Bara menatap Ilfy, yang menurutnya sungguh berbeda dengan cara Bara menatap gadis lainnya. Entah kenapa kali ini benar-benar terlihat penuh kekhawatiran sekaligus penuh cinta, yang sebelumnya belum pernah ia lihat dari sorot mata seorang Bara.

     "Tapi apa?" senggol Tian pada lengan Dion.

    "Lo liat sendiri ngapa! Cara Bara natap tu cewek." sahutnya tanpa mengalihkan arah pandangnya.

   "Ah sudahlah!! Mending kita bales kelakuan si Bara. Mumpung dia sendirian." ucap Rio segera berjalan mendekat, sebelum mendorong bahu Bara hingga nyaris terjatuh, karna tak siap. "WOY!! BAR!! APA-APAAN LO!!"

  "ELO YANG APA-APAAN!!" bentak Bara tak kalah nyolot.

    Melihat itu, Ilfy segera bangkit dan mencoba melerai mereka, saat Dion dan Tian sudah berdiri di sisi kanan kiri Rio.

     "Eh eh eh, kalian seriusan mau berantem?" tatap Ilfy sembari menahan dada Rio dan Bara dengan kedua tanganya. Eriska yang melihatnya, jelas menatap tak percaya, dengan nyali gadis yang masih tetap menjadi sahabat terbaik dihatinya itu.

   "Udah Ri! Lo minggir aja! Ini urusan Gue!" titah Bara sambil menarik tangan Ilfy supaya bersembunyi di belakangnya saja. Namun bukan Ilfy namanya, jika ia menurut begitu saja pada seorang Bara.

Something's Wrong (R) (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang