05. Misi Selesai

347 29 3
                                    

"Permisi!"

Malam ini gua mampir lagi ke rumah Fourth, karena diajak makan malam sama orang tuanya Fourth soalnya mereka baru pulang dari luar kota.

Udah berasa ketemu calon mertua aja gua.

Eh ga, inget status lu masih temennya Fourth, Gem.

Ga tau nanti.

"Maaf ya om tante, saya telat," orang tua Fourth udah nungguin di meja makan ternyata.

"Iya ga papa. Ayo duduk, kita makan dulu," mama Fourth mempersilahkan gua buat duduk. Begitupun ayahnya yang ngasih senyum ke gua

Oke, sejauh ini ortunya ramah.

"Nama kamu Gemini?"

"Iya tante."

"Temennya Fourth kan?"

Gua ngelirik Fourth yang duduk di samping gua. Dia pun ngode gua buat jawab.

"Iya tante."

"Fourth udah cerita ke tante, kalo selama dia sendiri di sini, ada temen yang selalu nemenin dia. Dan tante sempet bingung, soalnya Fourth bilang temennya itu kurir yang baru aja dia temuin."

Gua terkekeh denger omongan mama Fourth. Iya juga ya, ibaratnya anak lu ngomong,

"Ma, yang nemenin aku tuh mas-mas kurir random yang bantu aku mergokin pacar aku selingkuh!"

Emang agak lain.

"Fourth juga udah cerita tentang Mark. Tapi ya udah lah, Fourth kan juga udah lupa sama dia."

"Yang Fourth mau jadi pacar-"

"Pa, yang itu ga usah diceritain!" Fourth motong omongan papanya yang kayanya mau ngomongin soal Fourth nembak gua di pantai.

Haha... Fourth malu ternyata.

"Nih, papa terus terang aja ya. Kalo dari cerita Fourth sih, kamu anaknya baik, pengertian. Hubungan kalian nantinya gimana ya papa terserah. Yang penting papa merestui hubungan kalian mau sejauh apa pun itu."

Sial, udah direstuin gua. Apa harus gua bawa Fourth ke KUA sekarang juga?

"Mama juga! Mama juga restuin. Selama Fourth bahagia, kenapa ga pacaran aja terus, ya kan Fourth?"

"Ma, pa, Fourth sama Mas Gemi itu cuma temen. Kalian ga usah mikir kejauhan."

"Tapi kamu sendiri kan bilang kemaren kalo suka sama Gemini?"

"Pa, kenapa dibocorin!"

Restu udah dapet, anaknya udah dapet, tinggal kesiapan gua nih yang belum gua dapetin!



















"Fourth, gua pulang dulu ya," diantar Fourth sampe ke teras rumahnya, gua berencana buat pulang setelah makan malam. Gua ga bisa lama-lama. Selain karena gua sendiri yang capek, gua juga mau kasih waktu orang tua Fourth buat istirahat karena baru aja pulang sore ini.

"Iya, makasih udah mampir ya mas."

"Harusnya gua yang makasih udah dikasih makan di sini."

Fourth cuma senyum denger ucapan gua.

"Oh iya Fourth, gua ada satu permintaan sebelum pulang."

"Apa tuh?"

"Lu bisa mulai sekarang panggil gua Gemini aja ga? Jangan Mas Gemi, gua berasa tua banget soalnya."

"Ih, saya ngerasa ga sopan kalo kaya gitu."

"Tuh, ga perlu pake saya juga. Kan lu sendiri waktu itu yang bilang kalo manggilnya santai aja, ga usah terlalu sopan."

"Iya sih."

"Ga papa Fourth. Gua yang nyuruh kok."

"Iya deh, Gemi.

Gemini."

Panggilan baru Fourth berhasil ngukir senyum di bibir gua.

"Ya udah kalo gitu, gua pulang ya," gua berbalik, tapi sebelum jauh, Fourth udah lebih dulu manggil gua.

"Mas! Eh, Gem maksudnya."

"Ya kenapa?" Gua berbalik lagi ke arah Fourth.

Chu!

"Hati-hati ya, Gem."












Fourth nyium pipi kiri gua, dan gua balas dengan senyuman.

"Ya... gua... pulang dulu ya," kali ini gua ga dipanggil Fourth lagi.

Tenang Gem. Cuma temen kok, jadi lu ga perlu panik.























Cuma temen.






















Temen.

























Tapi temen ga kaya gini woy!






THE END

Kecupan fourth cukup membuat gemi ktar ktir ☝️😭

Oke, walaupun dua bocah ini ga jadian, yang penting udah dapet restu ortunya fourth 🥳

Dan tengs to mas gemi, fourth anak gua bisa mupon dari mark kampret, setan dan sebutan kebun binatang itu.

Jadi pengen pesen barang online 😋

Kang Paket Punya Misi | GeminiFourth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang