01. Bertemu Mate

117 7 5
                                    

Tuk

Tuk

Tuk

Derap langkah kaki mengalun bersahutan, menuju kelas grade XII-A,  tempat berkumpulnya siswa-siswi terpintar. Stars Internasional High School, merupakan sekolah swasta berakreditasi A dengan fasilitas lengkap dan penghasil lulusan unggulan setiap tahunnya. Murid-muridnya kerap memenangkan olimpiade bertaraf internasional dan aktif ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan penelitian ilmiah serta kegiatan amal. Sekolah yang tiap tahunnya hanya menerima siswa-siswi dengan IQ tinggi dan berasal dari keluarga kaya. Kuota beasiswa untuk sekolah tersebut sangat terbatas, kebanyakan penghuni sekolah itu adalah anak-anak berdarah campuran, atau pindahan dari luar negeri, anak-anak old money dan artis maupun seniman ternama. Guru-guru dan staff sekolah pun sebagian besar orang asing, bahasa utama yang di gunakan di lingkup sekolah adalah bahasa inggris dan bahasa Indonesia.
Murid-murid yang ada di kelas A akan di uji setiap minggunya, peringkat mingguan mereka dapat berubah-ubah, dan jika turun, akan tersingkirkan dan dipindahkan ke kelas B, C, dan seterusnya. Mereka akan dikecualikan dari olimpiade-olimpiade bergengsi. Oleh karena itu, murid di kelas A merupakan siswa-siswi pilihan. Tidak sembarang orang bisa masuk. Sekolah ini tidak ada peminatan jurusan seperti IPA, IPS, dan Bahasa. Murid-murid akan mempelajari semua mata pelajaran yang ada, tidak di beda-bedakan. Dan jika mereka jenius, mereka akan bergabung dengan kelas A, mereka akan mendapatkan hak khusus.

Saat ini, wanita berwajah oriental Belgia membuka pintu kelas dan langsung berdiri di balik layar proyektor. Di sampingnya, terlihat seorang anak laki-laki, yang menggunakan kacamata dan terus menunduk.

"Perhatian semuanya, hari ini.. kelas kalian kedatangan murid baru, pindahan dari kota Lyon, Prancis. Dia memiliki kualifikasi untuk masuk di kelas ini. Kamu.. silahkan perkenalkan dirimu."

Guru wanita bernama lengkap Anne Hedvige, melangkah mundur, memberikan waktu kepada siswa di sampingnya untuk memperkenalkan dirinya.

"Halo, perkenalkan... Saya Adeen Gevariel Valient, 18 tahun, pindahan dari Lyon High School, salam kenal, mohon kerjasamanya untuk satu semester ini." Ujar Adeen, sembari memperbaiki letak kacamatanya. Hazelnya yang bersembunyi di balik kacamata dengan cepat memindai wajah-wajah murid yang ada di kelas tersebut. (Fyi, Hazel adalah sebutan untuk warna bola mata merah kecoklatan.)

Murid-murid yang ada di kelas tersebut hanyalah mengangguk mengerti dan tidak bereaksi banyak.

"Baik, kamu silahkan duduk. Kursimu sudah diatur, deret kedua dari belakang. Silahkan, duduk. Pelajaran akan berlangsung."

Adeen berjalan ringan menuju tempatnya dan duduk tenang.

Kursi yang di gunakan di kelas ini merupakan kursi yang sering di gunakan di jenjang kuliah, yakni kursi sekaligus meja. Jadi.. tidak ada namanya teman semeja, mereka duduk sendiri-sendiri.

Ibu Anne mulai menyalakan komputer yang ada di dalam kelas dan layar proyektor menampilkan slide pelajaran hari ini.

Semua murid serentak mengeluarkan laptop mereka dan bersiap mengetik.

Termasuk, Adeen.

Slide pertama menampilkan mata pelajaran fisika, ibu Anne menjelaskan sebentar namun tidak lama, beberapa orang masuk membawa alat untuk mempraktekkan gaya fisika yang barusan di jelaskan.

Adeen bergumam takjub, sekarang ia mengerti mengapa sekolah ini memiliki uang registrasi yang mahal setiap bulannya. Guru dan fasilitas yang disediakan untuk menunjang pelajaran sangat kompeten.

Namun.. bukan itu yang ingin di cari Adeen. Ia sungguh tidak peduli dengan penjelasan ibu Anne, ia lebih tertarik memperhatikan teman-teman sekelasnya.

"Kalian, dalam tiga menit, bentuk kelompok lima orang dan maju..  menguji kebenaran gaya fisika yang kita pelajari. Selesai itu, ketik pendapat dan kesimpulan kalian, kirim ke email saya. Waktu tersisa 45 menit, pelajaran berakhir disini, saya akan keluar dari kelas, dan menunggu hasil praktek kalian." Seru ibu Anne, membuat siswa-siswi berhamburan, mencari teman mereka, membentuk sebuah kelompok.
Adeen kebingungan, ia belum mengenal seorang pun. Fuck! Adeen mengumpat pelan dan mulai berbaur, bergabung secara asal dengan kelompok yang sudah terbentuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SHIT MATE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang