Part 3

3 1 0
                                    

Perlahan-lahan dua mata indah milik Rhea terbuka. Hal yang ia lihat pertama kali adalah langit-langit di sebuah ruangan yang tidak asing baginya. Ruangan Unit Kesehatan.

Ruangan yang sama, tempat ia awal tertidur pulas. Menyadari akan hal itu, Rhea sedikit menoleh kearah kanan. Ia melihat ada seorang gadis yang tengah terbaring di sebuah sofa.

Rhea membatin apakah semuanya kembali seperti semula? Dengan pelan, Rhea beranjak dari tempat ia tidur. Kemudian berjalan menghampiri gadis itu. Akira.

Rhea semakin mendekati Akira, ia sedikit membungkuk lalu hendak membangunkan Akira. Tapi di saat Rhea ingin melakukan itu, Rhea melihat pipi Akira basah. Matanya juga kelihatan sembab walaupun sedang tertidur.

"Akira?" gumam Rhea.

Rhea jadi ragu untuk membangunkan Akira. Rhea merasa heran, apa yang terjadi dengan Akira.

Ditengah lamunannya, tiba-tiba saja Joel, Yorch, dan sosok yang tidak asing datang menghampiri.

"Rhe, apa yang terjadi denganmu?." sosok tidak asing itu menyoroti wajah khawatir kepada Rhea.

"Ti-tidak ada." sahut Rhea ke James.

Ya, James Tioaggara Yohanes. Salah satu sahabat Rhea yang sejak tadi pagi tidak terlihat.

Kemudia Rhea memandang ketiga laki-laki itu. Ia masih tidak mengerti apa yang terjadi. Ia mengira setelah ia tertidur, semua akan balik seperti semula.

"Rhe, apa kau sudah merasa membaik?" tanya Yorch cemas.

Rhea mengangguk pelan. "Iya."

Tentu itu adalah kebohongan. Rhea sampai sekarang belum bisa memahami apa pun dengan yang terjadi padanya.

"Syukurlah, kalau begitu ayo ikut denganku. aku akan membelanjakan makanan untukmu." tawar James semangat.

"Kami ikut." kata Yorch yang di angguki oleh Joel.

"Aku pikir itu tidak perlu, aku hanya ingin berdua dengan Rhea." James mengusap kepala Rhea lembut, namun ia mendapat tatapan tajam oleh kedua laki-laki yang ada di hadapnnya ini.

Tidak ingin berlama-lama ada di Unit Kesehatan. James segera membawa Rhea pergi menuju sebuah ruang yang di khsuskan untuk para siswa-siswi membeli makanan dan minuman.

Yorch dan Joel juga segera mengikuti Rhea yang sedang di bawa oleh James. Semuanya pergi meninggalkan ruangan Unit Kesehatan, kecuali Akira yang masih tertidur di rungan itu.

Setelah kepergian mereka, tanpa disadari sebuah air mata kembali jatuh di pipi Akira.

⚘⚘⚘

"Kau harus tau, Rhe. Sejak tadi pagi aku ada di sini hanya untuk memastikan makanan apa saja yang di sajikan disini, dan memastikan makanannya sesuai dengan selera kita atau tidak." celoteh James mendapat tatapan aneh dari Yorch dan Joel.

"Kita?" ucap Rhea bingung.

"Iya. Apa kau lupa?" Jawab James.

"Aku tidak mengerti mengapa kau begitu percaya diri." ledek Joel lagi-lagi mendapat tawa dari Yorch.

"Kau pernah bilang kepadaku kalau selera makanan kita sama, Rhe." James memberikan ekspresi sedih kepada Rhea.

Rhea hanya terdiam. Ia sama sekali tidak pernah mengatakan itu kepada James. Tapi memang secara diam-diam selama ini, Rhea mengakui bahwa dirinya dan James memiliki selera kuliner yang sama. Tapi kenapa James bisa mengetahui hal itu.

ARLOJI AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang