renjun;tired of

542 57 3
                                    

Renjun menatap pintu dormnya tanpa kedip. Jadwal yang padat dan tidak masuk akal membuatnya harus bisa memaksimalkan waktu sebaik mungkin.

Termasuk saat ini. Saat dimana harusnya dia tidur untuk mencharge energinya untuk aktivitas selanjutnya.

Tapi, bahkan setelah dirinya mencoret beberapa gambar di iPadnya, Renjun masih saja tidak bisa memejamkan mata. Lilin aromaterapi juga sudah memenuhi udara sejak dua jam yang lalu. Pria itu juga sempat mandi dan berendam air hangat untuk merilekskan ototnya. Tapi, tetap saja, ia tidak bisa tidur.

Mata rubah itu melirik ponselnya yang terus menyala karena notifikasi sosial media. Kebanyakan tentu saja dari penggemarnya. Tapi dia tidak sedang dalam mood untuk itu.

Kemudian dia melirik ponsel yang satunya lagi. Layarnya gelap tanda tidak ada apapun yang datang. Renjun menghela nafas, haruskah dia menghubungi Jaehyun di jam segini?

Akhirnya dia mencoba membuka ruang obrolannya dengan pria berlesung pipit itu. Tanda onlinenya sekitar tiga puluh menit lalu.

'Kenapa nggak ngechat?'
Tidak ada pesan baru hari ini. Jaehyun mungkin sangat sibuk dan dirinya juga sedang tidak dalam suasana hati yang baik untuk menghubungi pria itu duluan.

Namun, dua detik kemudian tanda online muncul di sana. Bahkan tak perlu menunggu lama, sebuah panggilan masuk dari Jaehyun. Renjun menggeser tanda jawab sambil membenarkan kaca matanya.

"Halo." Sapanya duluan.

"Halo, Ren. Kamu kenapa belum tidur?" Suara Jaehyun terdengar begitu lelah dan mengantuk.

"Aku gak bisa tidur. Hyung baru pulang syuting?"

"Iya, ini aku baru selesai mandi."

-

Jaehyun mengambil satu permen jahe dan mengemutnya santai. Rasa hangat itu menjalar di tenggorokannya yang terasa agak sakit.

Syuting film, rekaman konten, rekaman lagu dan banyak hal lain yang akhir-akhir ini memenuhi hari-harinya.

Jaehyun membenarkan posisi iPods di telinganya dan kembali duduk di balkon.

"Kenapa nggak langsung tidur aja? jadwal selanjutnya jam berapa?"

"Masih ada dua jam lagi. Nanti aku tidurnya di mobil aja."

Mereka mengobrol sampai satu jam. Mulai dari topik basa basi sampai hal yang cukup sensitif.

Renjun mematikan panggilan karena sudah mulai mengantuk. Meninggalkan Jaehyun yang kini tengah memandangi sebuah boneka rubah yang gahar tapi terlihat lucu, seperti Renjun.

Mengingat Renjun membuatnya tersenyum lagi. Laki-laki itu memang spesial. Penampilannya cantik, apalagi dengan rambut abu-abunya yang cukup panjang saat ini. Jaehyun rasa baru kemarin dia melihat rambut hitam pendek Renjun, sekarang sudah panjang lagi. Tapi tak masalah, pendek atau panjang  Renjun tetap cantik.

Tapi ada satu hal yang bahkan sampai sekarang, Jaehyun masih sering terkejut. Padahal sebenarnya Jaehyun sudah paham dengan karakter Renjun.

Jaehyun selalu suka jika mendeskripsikan tentang Renjun. Baginya, Renjun itu pria yang luar dan dalamnya cukup berbeda. Dia tidak seimut penampilannya, bahkan mungkin dia lebih jantan dari idol laki-laki lain yang memiliki badan bagus.

Renjun tumbuh dan berkembang jauh dari usianya. Dia sudah terbiasa dengan pola pikir dewasa sedari kecil. Keadaan memaksanya untuk melalukan itu.

Bagi beberapa orang, sifat Renjun yang kadang berbicara tanpa filter mungkin menyebalkan. Tapi Jaehyun suka itu, Jaehyun suka kejujuran dan keapaadaan pria cantik itu.

The Story of [JaeRen]Where stories live. Discover now