after milan and before 127 concert in japan (cont-)

1K 72 1
                                    

Latihan untuk konser 7Dreams yang akan berlangsung beberapa hari lagi selesai sebelum pukul 10 malam. Hari ini mereka tidak latihan sampai subuh karena beberapa hal.

Melihat ada kesempatan untuk makan malam diluar, Renjun pergi ke sebuah restoran china bersama Mark setelah latihan. Mark merengek ingin makan makanan china dan Renjun pikir dia juga sedang ingin malatang. Akhirnya dia menyetujui permintaan Mark.

Mereka pergi berdua karena restoran tidak jauh dari kantor mereka. Saat sedang berjalan, Mark mendapat telepon dari Johnny. Ternyata Johnny juga mengajak Mark untuk makan malam.

Mark meminta persetujuan Renjun untuk mengajak Johnny makan bersama mereka dan Renjun pikir tidak masalah, dia juga cukup akrab dengan Johnny.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, Johnny akhirnya tiba. Tapi dia tidak sendiri, Jaehyun berjalan bersamanya. Diam-diam Renjun tersenyum dibalik maskernya.

"Wah, apa ini? Kencan?" Mark tertawa melihat kehadiran Jaehyun disamping Johnny.

"Diamlah! Ayo masuk!" Jaehyun mendorong tubuh Mark dengan tawa khasnya.

Untunglah saat ini suasana restoran sudah sepi. Jam makan malam memang sudah sangat lewat, ini sudah jam 10 malam. Kebetulan restoran ini sudah seperti restoran khusus EsEmentertaiment, mulai dari staff, artis sampai pejabat perusahaan makan di sini.

Keempatnya duduk berhadapan. Johnny duduk disamping Mark dan Jaehyun bersama Renjun.

"Ah hyung! Kenapa kau tidak memberitahuku kalau Jaehyun hyung akan datang juga? Lihat! Kita jadi nyamuk sekarang."

Renjun menjitak kepala Mark sedangkan Jaehyun hanya tertawa.

"Biarkan saja, Mark. Hanya di depan kita saja mereka bisa seperti itu.
" ucap Johnny.

"Baiklah... baiklah. Eh, Jaehyun hyung kenapa kau tidak membawa Renjun saat ke Milan kemarin?"

Renjun memicingkan matanya bingung.

"Bagaimana aku membawanya?" Tanya Jaehyun gemas.

"Masukkan saja ke dalam koper atau ke sakumu." jawab Johnny yang membuat Renjun ingin sekali memukul Johnny.

"Kau tahu hyung, Renjun jadi tidak semangat latihan setelah melihat postinganmu. Dia cemburu karena kau sangat akrab dengan stylish noona. Kau bahkan meletakan tanganmu dilengannya." adu Mark.

"Yash! Mark Lee bodoh!" Renjun hendak melemparkan garpu yang dipegangnya.

"Benarkah itu, Renjunah? kenapa tidak bilang langsung padaku?" Jaehyun menatap Renjun khawatir.

"Apa yang bisa aku katakan pada pria berjiwa Amerika sepertimu. Bukankah akan memalukan kalau aku mengatakan sesuatu?"

Jaehyun terdiam, dia mengamati raut wajah Renjun.

"Kali ini aku setuju dengan Mark dan Renjun, Jae. Bukan hanya penggemar yang merasa iri pada stylish noona, tapi pria disampingmu itu juga."

"Maaf, aku tidak tahu kau akan cemburu seperti itu. Aku hanya mencoba menunjukkan sikap bersahabat. Lagipula, John, kau kan juga tahu aku dekat dengan para staff. Dan yah, Aku juga sedikit kesal karena kau dan Jeno mesra sekali kemarin."

Renjun mengalihkan tatapannya pada sekitar, untunglah hanya ada mereka di sana. Mark pandai memilih tempat.

"Mesra apanya? Hyung selalu bertingkah seperti itu menyangkut Jeno. Mark hyung, Haechan bahkan Doyoung hyung juga sering menggangguku, tapi hyung tidak seperti ini."

"Itu berbeda, Renjunah. Aku tahu mereka, mereka tidak mungkin merebutmu. Tapi Jeno itu berbeda."

"Berbeda apanya? Jeno juga straight sama seperti mereka. Dia tidak mungkin menyukaiku. Dan satu hal, tidak akan ada yang merebutku dari siapapun karena aku bukan milik siapa-siapa." Jelas Renjun, dia kesal dengan alasan kekanakan Jaehyun.

The Story of [JaeRen]Where stories live. Discover now