Tersiksa

7.2K 71 6
                                    

"Gasskeunn, fyi ini kita ga nyuci jaket kan gaess? biar si jalang lonte ini ngerti gimana rasanya jaket yang bau apek keringet kita anjinkk hahah"

"mmmppphhhh"" mPPPPhhhmmmppp" aku meronta tidak mau , disisi lain kontolku semakin sange

mas gilang menamparku dan menindihiku berhadapan

"plakkk!! gausa munafik lo cok , lo sange kan? udah nikmatin aja paling ntar ketagihan sama bau apek gw cok " ucap mas gilang

"haha dasar anjinkkk"

mereka mulai menyiksa ku dengan jaket nya satu persatu dimulai dari mas gilang

mas gilang mendekapku dan mendorong wajahku hingga menempel tak berjarak dengan jaket , gelembungnya yang bau apek , aku hanya bisa menggerang "hmmmmmppppphhh" karena bau apek yang tidak enak menyiksa dan membakar paru - paru ku.

"jancokk diem aja ntar gw kocokin kalo sange hahah biar tambah sange kan lu" goda mereka padaku

aku sudah tidak punya harga diri lagi aku terpampang ngaceng tak berdaya didepan cowok2 nakal ini ,bukan untuk memuaskan mereka , namun dipaksa untuk mengendusi jaket gelembung mereka satu per satu hingga perutku terasa mual.

mulai dari jenis jaket gelembung TNF , Vest dan segala jenis yang mereka pakai dengan bau busuk manly khas mereka masing2 , aku mual namun tak bisa muntah , aku ingin crot namun tidak bisa karena tertindihi oleh badan mereka.

Yang bisa aku lakukan hanyalah pasrah menerima hukuman ini.

Setelah semua selesai sebagian mereka bersantai di lantai , hanya tinggal mas viki , gilang , fitra dan rafi yang tetap ada di depanku , mereka lalu saling memandang satu sama lain dan melepas jaket gelembung yang mereka gunakan. mereka terlihat sangat sexy karena hanya memakai jaket gelembung yang dilapisi keringat mereka langsung dari kulit tanpa kaos oblong sekalipun

"mmppppphhhh mmppppph" aku mencoba memberi isyarat kalau aku tidak kuat lagi kalau harus mengendus jaket mereka

akhirnya mereka menyatukan jaket gelembung itu dan membungkusku wajahku dengan jaket gelembung yang sangat bau apek itu , tidak hanya satu , namun empat jaket sekaligus .

"mmmpppppppppphhhh Mmmmmmmpppppppph" suaraku makin teredam , udara segar mulai menghilang berganti dengan bau apek jaket yang memenuhi hidungku , aku terus mencoba menggeleng2 kan kepalaku karena aku tidak mau pingsan lagi , namun dengan kejam mas Gilang melakban jaket itu di wajahku hinggat rekat dan tidak jatuh saat aku goyangkan sekalipun.

Mereka pun memilin2 puting ku dan mengocok penis ku dengan cepat sambil terus menghinaku

"anjinggg sangekan"

"tololl lo lonte"

"lu crot berarti anjing loo"

"cowok apa banci lo sange sama laki"

"anjingg suka bener lo ngendus jaket? ga normal lo lonte"

kata2 itu terus memenuhi pikiranku , bersama bau apek yang sangat membuatku mual , tak hanya ituu aku juga harus menahan ngaceng ku agar tidak keluar , sampaii aku berada di klimaks ke horny an ku dan tidak bisa menahan nya lagi

"mmmmmmmmmpppppppppphhhhh" aku mengeluarkan cairan susu

"plakkkkkk" mas gilang menamparku dan mereka kembali mengatai ku

"jancokkk goblokkk malu se malu2 nya kalo jadi gw anjing "

"ke enakan lo? toloool kontolll"

"ga gunaa slave anjing"

aku pun lemas seakan kehilangan semua energiku , karena aku harus menghirup semua bau apek keringat mereka yang digabung dan tidak dicuci selama sebulan , aku terlantar pingsan dan harus tetap bernafas melalui jaket2 payah itu.

Disekap Barudak WellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang