PROLOG

728 14 2
                                    

🏢
.
.
🍍
.
.
.
🍍

Aku menghela nafas lega.

Sekarang Aku berdiri didepan Apartment dengan logo Nanas diatasnya Dan ingat! Ini Bukan rumah SpongeBob!, Aku memutuskan untuk pergi ke Jakarta Dan menyewa kamar disini. Mungkin aku akan menetap lama disini, jadi tidak salah kan Aku membawa bany--

"Gila! Baju yang lo bawa banyak amat! ntar kan lo juga beli disini Gee"

BRUKH

"Gue bukan kuli lo!" Nia menghempaskan kardus besar itu lalu memilih membawa kotak kecil yang berisi kaus kaki-ku.

"Bantu apanya?" Aku menoleh sinis, teringat kata-katanya dikereta tadi.

2-hari berlalu, Aku nyaman tinggal disini. Perabotan lengkap, tetangga ramah Dan jendela yang berada dibalkon juga membuat Aku betah dikamar terus.

Stok makananku juga banyak, Aku sengaja membeli sebanyak mungkin agar tidak usah keluar darisini. Aku pengangguran? Oh tentu tidak, aku berpenghasilan Dari hobby membuat cerita di Platform berbayar. Aku introvert? Sebenarnya tidak juga -Buktinya aku sangat ingin mempunyai kekasih.

Walaupun tidak usah ke Minimarket, tapi Aku perlu mengambil Laundry-an dan juga berinteraksi dengan penghuni lain.

"Orang baru mba?" Tanya wanita berhijab disampingku, Aku mengangguk.

"Sama! Saya sudah 4-hari disini belum dapat calon.. padahal katanya simbol Buah Nanas disini bikin kita cepet dapetin jodoh!" Ungkapnya kesal.

Aku menatap Logo Nanas itu dari pembuangan sampah, dahi ku mengernyit aneh. Apa hubungan kisah asmara orang dengan Buah Nanas sih? ada-ada saja.

.

.

.

Nanas keberuntungan!

"Sayang, Aku on the way"

"Iya, aku tungguin kamu didepan"

Aku menatap pantulan diriku dikaca panjang, merapikan poni tipis yang menganggu lalu sekali lagi memastikan bahwa make up yang Aku pakai tidaklah menor.

Evan dengan mobilnya datang, dia pacarku. Kita menjalin hubungan baru 2-minggu Dan hari ini Nia mengide untuk..

Double date.

Aku pikir itu bukanlah ide yang buruk.

"Kenalin Ge, ini Dava. Pacarku"

"Sayang.. Dia temenku Geya, satu apartemen sama kamu"

Pria itu mengulurkan tangan "Dava" Aku membalas uluran tangannya.

"Evan" Kata Evan memperkenalkan diri.

Dan sejak hari itu kita sering jalan berempat, ide buruk Nia membuatku tidak bisa menikmati waktu berdua dengan Evan. Makanya dia terkadang sering mengunjungi apartku untuk sekedar menemaniku saja.

.

.

.

TUKERAN PACAR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang