3.Apart Dava

376 16 1
                                    

HAPPY READING🐰💙

Jangan lupa ramein yaaa.

🍍

🍍

🍍

DAVA membaca cerita dilaptop ku dengan teliti, alis hitam itu mengerut kala ada paragraf yang menurutnya salah.

"Cerita Lo bagus, tapi alurnya kurang rapi" katanya, kami ada diruang tamu apart-ku.

Aku tidak terima, aku yang cape-cape buat cerita itu hingga dibaca banyak orang -dan tidak ada yang berkata seperti itu.

"Udah rapi itu"

"Rapi gimana? coba Lo buat alur yang menantang, pasti lebih banyak yang baca" Balasnya tanpa melihatku.

"Tapi pada suka sama cerita gue kok!" Bela ku pada cerita yang kubuat.

Pria itu berbalik menatapku sepenuhnya "Jelaslah" Matanya menatap mataku "Banyak adegan Kissing, terlalu agresif dan Me---"

"STOP! Itu doang imajinasi gue" Aku segera mengalihkan pandanganku kesudut-sudut ruangan, yang penting tidak melihat cowok itu!

"Imajinasi? itu Lo Halu" sela nya, jika tidak dengan tawaran gratisnya aku paling sudah mengusirnya.

Aku bingung harus berkata apalagi, aku hanya meliriknya sinis "Gak masalah Ge, gue cuma nyampaiin pendapat"

"Terus? Kakak mau apain?" tanyaku.

"Gue edit dan sebarluas in cerita Lo" jawabnya menutup Laptop.

"Ntar malem kalo mau Lo dateng aja ke apart gue" aku mengangguk dan membiarkannya pergi.

Jam 15.48. Ternyata siang ini aku lebih banyak bersama Dava, biasanya rebahan sambil nonton Drakor diponsel terus ditemani beberapa makanan yang kubuat.

Membosankan? memang iya, karena itu dulu aku ingin punya pacar agar bisa menemaniku kemanapun aku pergi.

"Kayaknya gue harus bawa sesuatu" gumanku menatap kulkas, aku ingin membuat beberapa makanan untuk Dava.

Tidak ada salahnya kan? itung-itung aku membalas Budi padanya.

🍍

🍍

🍍

TING!!

Bunyi notifikasi dari ponselku mengalihkan atensiku didapur.

Nia👻

P
Woi Ge! hape gue udah balik nih

Lama

Yaampun Ge, kan dibenerin

Iyayaya
Dimana Lo sekarang?

Evan ngajak makan dicafe siang tadi
Ini sekarang dia nanyain Lo

Aku memang jealous membaca nama Evan dichat yang Nia kirim, apalagi makan bersama. Mengingat siang tadi aku juga bersama Dava, kayaknya memang adil.

TUKERAN PACAR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang