Chapter 5

4.7K 252 12
                                    

Maaf typo bertebrangan
Happy Reading :v

Author Pov .

Suara gedoran pintu terdengar jelas di telinga , wanita paruh baya itu terbangun dari tidur nyenyaknya dan bermaksud membukakan pintu rumahnya dan mempersilahkan tamunya untuk duduk . Dengan perlahan wanita itu berjalan menuju pintu .

Ckleeek . suara pintu terbuka . dengan segera ia tersenyum pada tamunya .

"Hey nisa ! sudah berapa bulan kau menunggak kontrakan hah ?! kau fikir ini kontrakan punya nenek moyangmu ?!"Sang wanita tua bertubuh subur dengan roll rambut dimana-mana berteriak keras pada wanita bernama nisa tersebut .

"Maa-f bu ? saya belum ada uang !"Wanita bernama nisa itu menunduk kaku .

"Kau bilang apa tadi ? tidak ada uang ? kau fikir saya peduli ? mau ada atau tidaknya uang kau , kau harus bayar tunggakan kontrakan !"Dengan angkuhnya wanita tua itu mengipas-kipaskan wajahnya .

"Tapi saya janji minggu besok akan saya bayar bu"Ucap wanita itu lirih , kepalanya masih terus menunduk ! takut kemarahan wanita tua itu meletup-letup .

"Baik ! saya akan kasih kau waktu satu minggu untuk membayar tunggakan mu itu ! tapi kalau dalam satu minggu itu kau tidak mampu bayar ? aku akan mengusir kau dan anakmu keluar dari sini !"Teriak wanita tua itu sambil menghisap satu batang rokok dimulutnya .

"Baik bu ! terimakasih"Wanita paruh baya itu tersenyum tipis .

"Saya akan mengambil barang-barang berharga yang ada dirumahmu sebagai jaminannya ! tapi kalau sampai kau tidak bisa membayarnya akan aku ambil semua barang-barangmu , masuk"Instuksi wanita tua itu kepada suruhan-suruhannya , sementara sang wanita bermana nisa itu hanya mengangguk pasrah .

"Hanya itu saja yang berharga ?"Tanya wanita tua itu pada suruhan-suruhannya .
"Iya bu ! hanya ada itu saja"Ucap sang salah satu suruhannya .

"Benar-benar tidak berguna ! tv dan perabotan itu paling hanya laku 300 ribu ! itu pun kalau dapat"Ucap sang wanita tua itu sambil menendang barang-barang rongsok itu .

"Sudah kembalikan saja pada sang empunya ! barang rongsok seperti itu hanya mengotori gudang ku saja !"Wanita tua itu berjalan pergi meninggalkan wanita bernama nisa tersebut .

"Assalamualaikum sisi pulang mah"Gadis mungil nan cantik itu masuk kedalam kontrakan kecilnya .
"Waalaikum salam sayang"Sang mamah menghampiri putri semata wayangnya itu .

"Bu ike kesini lagi ya mah ?"Gadis bernama sisi itu mendongak menatap mata hitam kecoklatan milik nisa , sang mamah .

"iya sayang ! gpp lah bu ike kan emang gitu orangnya"Ucap sang mama tersenyum kecil dan mengelus-ngelus puncak kepala sisi .

"Huh"Hembusan nafas kasar dari sisi .

"udah ngga usah difikirin sayang , biar mamah yang cari uang dari hasil menjahit"Wanita itu tersenyum tipis menatap anaknya .

"Mamah tenang aja ya ? prilly udah dapet kerjaan kok mah ! prilly dapet kerjaan dikantor besar mah , sebagai sekertaris lagi ! itu juga atas bantuan ka-"Ucapannya terputus , ia membekap mulutnya , jangan sampai mamahnya tau kalau ia dibantu oleh kak bram . ia tak mau mamahnya kalut .

"Loh kok diputus sih ceritanya ? kenapa sayang ?"Mamahnya terus tersenyum manis .

"Ngga mah , maksud aku bantuan dari usaha aku dan doa kita mah"Prilly tersenyum pada mamahnya .

"ibu ike bilang apa aja mah ?"Prilly menatap ibunya penasaran .

"iya akan menagih tunggakan kita minggu depan"Sang mamah tertunduk .

Wedding Was AccidentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang