Artefak Pembawa Bencana

12 1 0
                                    

Siang hari di Sentai Robo City yang damai, aman dan tentram. Hingga suatu ketika...

"HALO, SENTAI ROBO CITY TERCINTA! AKU PULAAAAAAANNNGGG!" Terdengarlah teriakan dari seseorang yang bukan lain adalah si Indiana Jones KW (menurut Daizyuzin) alias DaiBouken.

Tidak ada yang menjawab salamnya.

"WOI! AKU SUDAH PULANG! HARUSNYA DISAMBUUT DONG!" DaiBouken teriak lagi, kali ini disambut dengan pot tanaman yang dipakai untuk menanam kaktus yang dilempar oleh Daizyuzin yang menghantam kepalanya.

"Berisik! Bisa nggak kalau pulang-pulang nggak usah teriak?" Daizyujin sudah ambil kuda-kuda buat melempar barang lagi kalau DaiBouken masih teriak.

"Kok kalian begitu sih? Masa' satu kota nggak ada yang kangen sih?" tanya DaiBouken. "Nggak. Kamu sudah keseringan pergi, pulang, habis itu pergi lagi," balas Daizyuzin. "Kok begitu sih?" ujar DaiBouken dengan kecewa. "Makanya kalau baru pulang itu jangan pergi lagi. Jadinya nggak ada yang kangen sama kamu kan," kata Mega Voyager.

"JUSTRU AKU KANGEN KOK SAMA DAIBOUKEN-SENPAI!" teriak KishiryuOh yang tiba-tiba muncul. "Ini anak kenapa muncul tiba-tiba sih?" tanya VRV Robo. "Memang itu kebiasaannya," jawab Live Boxer.

"KishiryuOh kangen ya sama aku?" tanya DaiBouken. "Iya. Kamu tahu tidak, Ace-Senpai pernah menginap dirumahku, lho," kata KishiryuOh. "Benarkah?" tanya DaiBouken. Walau DaiBouken jarang di dalam kota, tapi dia ngerti sifat Go-Buster Ace itu seperti apa, bahkan dia membayangkan Go-Buster Ace yang harus menderita karena KishiryuOh yang pecicilan.

"Selain itu, Ace-Senpai pernah memelukku waktu tidur," kata KishiryuOh. Sontak saja DaiBouken terbelalak. Go-Buster Ace yang tsundere akut peluk KishiryuOh?! Apakah salah satu artefak yang dia bawa pulang membawa kutukan kepada yang tsundere?

Ngomong-ngomong soal artefak...

"Aku bawa artefak baru nih! Lumayan kan bisa dipajang di Museum Sentai Robo City," ujar DaiBouken sambil memamerkan artefak yang baru saja dia temukan. Artefak itu adalah sebuah patung perunggu. Semua robot yang melihat itu langsung bergidik ngeri.

"DaiBouken, mendingan artefak itu dikembalikan ke tempatnya semula," kata Five Robo. "Tapi untuk mendapatkannya, aku harus bertaruh nyawa. Masa' harus dikembalikan lagi sih?" keluh DaiBouken.

"Bukannya kenapa-kenapa, tapi terakhir kali DaiBouken membawa pulan sebuah artefak, satu kota terkena dampaknya," kata BullTaurus. "Iya. Pernah satu kali DaiBouken bawa artefak, Tsubasamaru, Dragomaru, GaoIcarus dan Lupinkaiser jadi tidak bisa terbang selama dua minggu dan mereka baru bisa terbang lagi setelah artefaknya dikembalikan lagi ke tempatnya," kata Siren Builder.

"Jadi?" tanya DaiBouken.

"Kenapa masih nanya? Kembalikan saja artefak itu kembali ke tempat asalnya!" perintah Gosei Ground.

"Tapi aku sudah mendapatkannya dengan susah payah." bantah DaiBouken.

"Jangan tunggu sampai bencana datang, DaiBouken," Google Robo berusaha membujuk DaiBouken.

"Tapi kan...?

JGEEEERRR!

Terdengar suara petir disertai awan hitam.

"Tuh kan! Baru saja dibilangi, tiba-tiba muncul pertanda buruk!" seru Gosei Ground.

"Cepat kembalikan artefak itu kembali ke tempatnya semula!" perintah Dyna Robo.

"Kalau malas, lempar saja ke Nise GokaiOh biar dia yang kena musibah. Saya ikhlas kalau dia kena musibah," ujar GokaiOh. "Eh, GokaiOh! Nggak boleh begitu," tegur Gosei Great.

"Gimana nih?" tanya DaiBouken. "Masih nanya juga! Pokoknya kembalikan artefak itu ke tempat asalnya!" seru Daizyuzin. "Tapi tempatnya jauh. Harus menyebrangi laut, melintasi hutan yang luasnya lima kali luasnya Indonesia, mendaki gunung, lewati lembah," tukas DaiBouken. "Bodo amat! Pokoknya kembalikan ke tempat asalnya!" teriak Daizyuzin.

Selama mereka berdua masih berdebat, datanglah DaijinRyu. Biasanya kalau dia datang, maka akan terjadi bencana.

Kakure Daishogun yang melihat itu segera memberitahukannya pada Muteki Shogun dan gengnya Shinobimaru. Mendengar hal itu membuat Muteki Shogun bertanya-tanya, apakah Dinomaru main klarinet sambil mengenakan topi sombrero lagi. Padahal yang bersangkutan masih diam saja dan tidak berulah.

"Tuh kan! Sekarang DaijinRyu datang! Tamatlah kita!" seru GaoKing. "Makanya, kalau disuruh balikin, ya balikin!" teriak Daizyuzin. "Berikan artefak itu padaku."

"Tidak! Aku masih ingin meneliti ini!" bantah DaiBouken. "Sampai DaijinRyu datang pun masih keras kepala!" seru Daizyuzin.

Ketika DaijinRyu akan mengamuk, dia menoleh ke arah DaiBouken dan Daizyuzin yang masih bertengkar soal artefak. Teman-temannya yang menyadari kalau DaijinRyu memperhatikan mereka segera mengambil langkah seribu, kecuali DaiBouken dan Daizyuzin yang masih bertengkar.

GaoKing yang menyadari kedua temannya masih bertengkar, menghentikan langkahnya dan memperingatkan mereka berdua. "Hei, kalian! Berhentilah bertengkar! DaijinRyu sekarang mendekati kalian!"

Tapi sudah terlambat! DaijinRyu kini mendarat tepat di hadapan mereka berdua ketika mereka berhenti bertengkar. Mereka begitu ketakutan sehingga artefak yang mereka perebutkan itu mereka lempar keatas saking paniknya.

DaijinRyu hendak memangsa mereka ketika artefak yang terlempar itu terjatuh mengenai kepalanya, lalu mendarat tepat ditangannya. DaijinRyu memperhatikan artefak itu, matanya terbelalak karena terkejut dengan benda yang ada ditangannya.

"Ini kan...?"

DaiBouken dan Daizyujin yang ketakutan pun membuka mata mereka perlahan. Mereka melihat DaijinRyu yang menatap artefak itu dengan perasaan haru setelah sebelumnya dia menunjukkan emosinya yang bergejolak bagaikan gunung berapi yang siap meletus.

"Ini prakaryaku dulu waktu aku kecil. Selama ini aku mencarinya kemana-mana. Tidak kusangka aku bisa menemukannya lagi!" seru DaijinRyu.

"Oooh, pantas saja bentuknya...," DaiBouken tidak sempat menyelesaikan kata-katanya karena GaoKing yang berlari secepat kilat dan buru-buru menutup mulut DaiBouken. "Indah! Bentuknya sangat unik!" seru GaoKing. DaiBouken yang terima mulutnya ditutup secara tiba-tiba melepaskan tangan GaoKing. "Memang itu yang ingin kukatakan," kata DaiBouken.

"Terimakasih ya, karena sudah mencarikan ini untukku. Kalau begitu, aku pergi dulu," kata DaijinRyu, lalu dia pun pergi. Setelah dia pergi, langit pun kembali cerah.

"Jadi itu milik DaijinRyu ya?" Daizyuzin seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. "Tapi setidaknya kita jadi tahu sesuatu tentang artefak itu kan?" ujar DaiBouken. "Enak saja bilang begitu! Artefak yang kau bawa itu hampir mendatangkan bencana! Kau tahu itu kan!" omel Daizyuzin. Daizyuzin hendak meninju DaiBouken, tapi ditahan oleh GaoKing.

Sementara di lokasi GaoGod dan DaijinRyu,

"Mereka kenapa lagi?" tanya GaoGod.

"Nggak tahu. Padahal aku sudah berterimakasih ke mereka karena sudah menemukan kenang-kenangan, tapi mereka malah ribut lagi," jawab DaijinRyu

Daily Life in Sentai Robo CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang