-SoojunPov
Aku berjalan keluar kelas sambil berusaha menghapus air mata sialan yang melekat manis di pipi ku sekarang. Kampus sekarang sudah lumayan sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang sedang berkumpul di lapangan olahraga.
"Ih, jelek sekali." Ucap ku saat berkaca di layar ponsel ku.
Saat aku ingin menuju toilet untuk mencuci muka, ada seorang namja yang sedang memainkan ponselnya sambil berdiri di depan toilet namja. Jantung ku bergedup kencang saat aku ingin memasuki toilet yeoja yang letaknya bersebelahan dengan milik namja. Entahlah, perasaanku tidak enak dengan laki-laki yang berdiri di depan toilet ini.
'Itu. Dia.' Sial. Aku bertemu dengannya lagi. Aku hanya tidak sengaja melihat wajahnya. Dan itu benar, dia.
Satu langkah lagi, aku sudah berhasil memasuki toilet tersebut. Tapi langkah ku berhenti saat dia mengucapkan "Aku merindukan mu." Dengan nada dinginnya.
Dan setelah dia mengucapkan itu, aku merasa sesuatu memegang tangan kiri ku. Dan, yah, benar. Dia memegangnya.Tidak terlalu kencang memang. Tapi aku tidak menyukainya.
"Lepas," ucap ku lirih sambil menundukkan kepala ku. Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi. Sudah cukup. Aku tidak ingin masa lalu yang bodoh itu terulang lagi di benak ku.
"Tidak akan." Sial. Dia mengeratkan cengkramannya. Ingin sekali aku berontak melepaskan tangannya, segera memasuki toilet, dan menangis sepuasnya di dalam sana.
"Tatap wajah ku Soojun-a." Tidak. Suara itu. Suara lembutnya. Dia mengeluarkan suara lembutnya.
Aku makin dalam menundukkan kepala ku sambil mencengkeram kaos bagian kanan ku. Aku tidak bisa menahannya lagi. Aku menangis.
Perlahan, dia menarik tangan ku. Entah dia ingin membawa ku kemana. Aku hanya bisa menunduk dan menangis selama dia menarik tangan ku.
Aku sedikit mendongakkan kepala ku untuk melihat penampilannya yang sekarang. Dia berubah. Rambutnya di cat dengan warna coklat gelap. Telinganya di tindik dengan anting di salah satu daun telinganya. Dan penampilannya yang tidak serapih dulu.
Dia makin mempercepat langkahnya, dan tentu saja cengkramannya.
"S—s—sakit. Hiks," lirih ku. Sontak saja dia langsung memberhentikan langkahnya mendengar aku mengucapkan kata-kata itu. Sungguh, aku mengucapkannya sangat pelan. Aku bahkan tidak yakin kalau dia berhenti karena mendengar kata kata ku.
"M—mianhae," ucapnya sambil membalikkan tubuhnya menghadapku. Perlahan, dia melepaskan cengkramannya, dan menarik daguku.
"Kau menangis." Bodoh. Kemana saja kau? Bahkan aku sudah 2 kali menangisimu hari ini. Ah ani, 3 kali.
Jari-jari pendeknya terulur secara otomatis untuk mengusap air mata di pipi ku. Itu malah menambah deras air mata yang mengalir dari mata ku bodoh.
-AuthorPov
Namja itu masih setia menghapus jejak air mata di sekitar pipi yeoja yang di hadapannya sekarang.
"Uljima. Aku benci melihat kau menangis," ucap namja itu setelah menangkupkan kedua telapak tangannya pada wajah cantik yeoja itu.
Soojun hanya bisa menggeleng sambil memejamkan matanya. Dan menunduk sedalam dalamnya. Berharap namja itu pergi dari hadapannya sekarang juga.
Namja itu kembali menarik tangan Soojun. Tapi kali ini tidak sekencang tadi. Saat sudah sampai di tempat tujuan, namja itu melepaskan tangannya, dan menyuruh Soojun duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy [BTS Fanfiction] (HIATUS)
FanficAku benci dengan rokok, alkohol, apalagi sex. Tapi saat aku baru kembali ke Korea, aku di suguhkan dengan itu semua bersama namja namja berandal yang awalnya tidak aku kenal. Kalian tau? Salah satu dari mereka itu kelainan sexual!! Dan parahnya lagi...