Yah disinilah mereka tak sengaja bertemu dan berkumpul. Tak biasanya mereka berkumpul. Mereka berkumpul mungkin jika ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan bersama. Mereka sama-sama sendiri tanpa tangan kanan atau anak buah.
Dan berbicara sedikit basa-basi sekedar menanyakan kabar dan keadaan masing-masing wilayah mereka.
Entah dari jauh terdengar suara dentingan!
"Itu yang kau sebut drama?haha itu lucu sekali." Ucap Miya terkekeh kecil.
Hufh helaan nafas kecil itu keluar karena terpaksa. "baiklah akan aku perlihatkan drama yang sesungguhnya" ucap Miya.
Miya merebut pistol dari genggaman Takeru dan BANG!!! Suara gema sangat nyaring karna lepasnya peluru dari pistol tersebut. Semua sangat terkejut dengan yang dilakukan gadis manis itu. Dan lihatlah betapa gila raut wajah yang dibuat itu, sangat mengerikan.TAKK!!! Miya melempar sembarang pistolnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya dan SRING!!! Sebuah cutter kecil merobek paha putih itu dalam sekejap mata.
"OI OII APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!!?"
Cobra mencoba menahan tangan kecil itu untuk berhenti mengoyak tubuhnya sendiri.BRUKK!? Entah kekuatan dari mana si manis itu bisa mendorong sang raja sannoh itu. Cobra hanya bisa membeku melihat aksi gadis itu. Sepertinya para penonton itu sudah mulai sadar tapi bukan karena terjatuhnya cobra, tapi karena suara tamparan yang begitu nyaring.
PLAK!!
PLAK!!
PLAK!!
PLAK!!
PLAK!!Bukan hanya sekali tapi berkali-kali.
Hingga kulit yang semula seputih salju menjadi kemerahan, tidak sangat merah."HOY DASAR JALANG GILA KAU INI APA-APAAN!! Orang-orang Kuryu menjadi semakin bingung dengan apa yang dilakukan Miya. "Aku rasa ini belum cukup". Miya mulai menjambak rambut sendiri hingga terlihat berantakan.
Suasana disana semakin berat dan tegang karena bau amis yang mulai menyeruak keseluruhan ruangan.
"Dasar Bocah gila. Apa-apaan, bagaimana bisa dia berbuat sejauh ini?! Dan kenapa aku mulai merasa ada yang tidak beres darinya". batin Aoi. Aoi yang ditatap ngeri oleh Miya sedari tadi hanya bisa bersembunyi dibalik tubuh orang Kuryu itu.
Para raja Sword diam tak berkutik melihat apa yang dilakukan Miya.
BRUKKK!!
Karena tak kuat berdiri Miya jatuh kelantai dengan pusisi duduk. Dan bisa-bisanya malah memainkan ponselnya dan menelpon seseorang.TUUTT....TUUTT....TUUTT
Suara telpon menandakan menyambung.HIKS....HIKS....HIKSS...HIKKSS
Semua dibuat lebih bingung olehnya. Air mata mulai menggenang membasahi paha sang gadis. Matanya mulai memerah. Semakin lama semakin keras suara rintihan dicampur dengan tangisnya yang mulai menggelegar."OII kau baik baik saja?" Tanya Hyuga mulai panik dengan keadaan gadis itu. Ia memegangi pundak sang gadis. "Menjauhlah!" Ucap Miya penuh penekanan, tatapan tajam itu tidak membuat Hyuga.
"Hei aku serius bodoh!!" Ucap Hyuga kesal di buatnya. "Ssst...diamlah sayang" bisik Miya pada Hyuga.
TRLUT‽
Suara telpon menandakan terjawab.
"Hikss...hikss papa hikss p-paapaa tolong ak-akuu hikks". "Miya sayang? Ada apa sayang? kenapa kamu menangis begitu!? Siapa yang berani-beraninya membuat putri tersayang papa menangis?! Katakan Miya!!".
"T-tolong aku p-papaa hiks..mereka menembak hiks... kakiku dan memukuliku, aku... aku t-takut papa hiks..hikss kepalaku sakit sekalii hiks..."
" KURYU SIALAN!! Tunggu papa sayang papa segera kesana. Bertahanlah putri ayah, ayah mohon."hihihi.....HIHIHIHI
Tawa itu mengisi seluruh ruangan. "Ah siah kenapa aku merinding!" Batin miyamura sambil mengusap kasar lengannya."OII gadis gila kau akan mati sia sia ahahahhaha" entah keberanian dari mana budak Kuryu itu bicara seperti itu. Dan ya lihatlah karenanya semua budak Kuryu ikut tertawa.
BRUUUMM!! BRUMM!
DOR!! Suara tembakan keudara terdengar. Dari jauh terlihat gerombolan mobil hitam berbondong-bondong menuju mereka. Semuanya kalang kabut dibuatnya tak terkecuali para raja Sword itu. " HOI KALIAN MAU IKUT TERTANGKAP JUGA HAA?! AYO CEPAT PERGI DARI SINI BODOH!!" Masaki amamiya menyadarkan mereka. Mereka mulai pergi dari sana. Dan sejak kapan siamamiya brother berada disini sepertinya hantu saja datang tak diundang pulang tak diantar."Tapi bagaimana dengannya?" Ucap Smoky bimbang. "Biarkan saja sepertinya mereka orang-orang ayahnya" kata Rocky. "Ayo cepat!" Ucap Hiroto bukan-bukan tapi perintahnya.
Orang-orang Kuryu ada yg berhasil pergi tapi sebagian besar terkepung dan berakhir mati. Samar-samar mereka melihat gadis itu di gendong oleh seseorang dan sepertinya seseorang itu adalah ayahnya.
Rintihan dan suara tembakan terdengar jelas walau mereka sudah menjauh. Satu kata untuk hari itu di benak mereka, sangat menakutkan.
Pergilah mereka kemarkas masing masing dengan pikiran yang entah berantah kemana mengalirnya.
Mari kita kunjungi Rocky terlebih dahulu.
Rocky benar-benar tidak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaannya sedari pagi ia bekerja. Hufhhh helaan nafas panjang ia lepaskan. Melapas kacamatanya dan berakhir memijat pangkal hidungnya hingga memerah. Entah kenapa rasanya hari ini sangat melelahkan bagi Rocky.
Koo yang sedari tadi lekat memperhatikan bosnya sangat bingung apa yang harus ia lakukan untuk bosnya itu. "Anda baik-baik saja Rocky-san?" Entah sudah berapa kali ia mengulang pertanyaan tersebut pada bosnya. Tapi, selalu dibalas geleng kecil.
Mari kita kunjungi raja Oya. Yap, betul Murayamaa. Murayamaa yang biasanya berguling-guling, berteriak tak karuan, menendang-nendang benda tak bersalah karena bosan sekarang hanya tidur telentang dengan pandangan kosong. Tentu saja para antek-anteknya sangat bingung. Apakah bosnya ini sakit? Atau sedang jatuh cinta? Pikir mereka. Tak ada yang berani bertanya padanya. Karena mereka tahu bahwa Murayamaa yang tak bersuara itu tak mau ditanya.
Mari kita pindah lagi ke raja Daruma. Saking pusing karena selalu terpikir oleh kejadian kemarin, Hyuga mabuk menghabiskan banyak sake diruangnya. Merenung dan terus merenung. Sepertinya ia benar-benar tidak mau diganggu saat ini.
Sama halnya dengan Cobra, dia sedang melamun dipinggiran sungai berdua dengan sepeda motornya haha. "Apakah gadis itu baik baik saja?" Terus menerus bertanya entah yang keberapa kalinya sambil memandang langit sore yang hampir meredup menandakan malam akan tiba.
Berbeda dengan yang lain sang ketua Rude boy. Ia sedang mencoba bersembunyi dan mencari keberadaan gadis tersebut. Mari kita mundur sedikit kebelakang.
"Ah sialan padahal kan bukan urusanku" ucapnya membatin. Karena penasaran setengah mati, ia dan anak buahnya berakhir mencari gadis itu.
Walau cukup memakan waktu yang lama mencarinya, tapi Rude boy tetaplah Rude boy mencari informasi adalah hal yang cukup mudah bagi mereka. Ya tapi mereka tetap berhati-hati agar tak tertangkap basah.
St. Luke's International Hospital distrik
Tsukiji di Chūō, Tokyo no.145 vvip
Lihatkan kalian? Mereka bahkan mendapatkan nomor kamarnya. Hebat sekali. "Sudah cukup. ayo pulang" gertak Smoky. Tersirat rasa ingin memberi tahu informasi ini kepada yang lain. Lagipula Takeshi bilang yang lain juga mengalami hal yang sama yaitu stress memikirkan keadaan gadis yang ia ketahui bernama Miya itu. Yah tak ada cara lain lagipula berbagi bukanlah hal yang merugikan disaat yang seperti ini. "Berikabar pada yg lain tentang ini, Takeshi" "Baik".
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Days
Actioncita-cita saya punya pacar banyak yang gantengnya kebangetan~ saya maunya yang good looking aja, soalnya kalo good rekening biar saya aja Semua foto Saya dapet dari pinterest. Saya hanya meminjam karakter. Saya menulis dengan imajinasi sendiri jadi...