•
•
•
•
•
Satu minggu kemudian setelah kejadian penyerangan itu yang membuat gempar seluruh Kampus masih tetap membuat mereka was² akan terjadi hal buruk seperti minggu lalu, dan setelah seminggu juga The Ghost bisa kembali masuk kuliah setelah diskors"Kita kembali lagi gess!" -Tyger-
"Wah gila gak kangen gua sama ni kampus tapi bener hehe" -Barra-
"To the point banget anjir" -Jonathan-
"Lah gua mah yuyur se yuyur²nya" -Barra-
"Serah lo dah Bar" -Arthur-
"Eh ini kenapa pada senyum² baek ngeliatin kita" -Kelvin-
"Kan emang biasanya begitu" -Vraka-
"Beda Ka biasanya mereka cuma ngeliatin kita doang" -Kelvin-
"Udah biarin aja mending langsung kekelas" -Zander-
Baru saja mereka bertujuh ingin melangkah masuk kekampus tiba² ada yang memanggil mereka dengan kencangnya sampai membuat mereka langsung menengok kebelakang dengan kaget
"THE GHOST!! Hosh.. Hoshh..."
"Eh pak rektor? Ada apa pak ampe ngos²an gitu?" -Zander-
"S-Sebentar hah.. Selamat datang kembali dikampus yah anak² bapak yang ganteng ini" -Pak Rektor-
Mereka bertujuh kebingungan dengan sikap pak rektor pada mereka karena jujur ini pertama kalinya pak rektor bersikap sebaik ini pada mereka bahkan kalau pun bertemu atau berpapasan pak rektor hanya tersenyum atau kadang pura² sibuk dengan ponselnya
"E-Eh? Iya makasih pak" -Zander-
"Dan juga saya ingin meminta maaf" -Pak Rektor-
"Minta maaf? Untuk apa ya pak?" -Zander-
"Saya minta maaf karena sudah bersikap tidak sopan pada kalian, bahkan saya sering mengabaikan kalian padahal kalian ada dihadapan saya" -Pak Rektor-
The Ghost benar² dibuat heran dengan perubahan sikap pak rektor ini, sungguh kejadian langka bagi mereka bertujuh
"Ini kepalanya abis kepentok apa gimana?" -Barra-
"Nii orang sehat kan?" -Vraka-
"Abis mabok dimana nii orang tua?" -Tyger-
"Kebanyakan minum apa dia?" -Arthur-
"Ketiban lemari apa ni kakek?" -Jonathan-
"Ketimpuk batu apa palanya?" -Kelvin-
Pak Rektor pun tersenyum lebar pada mereka sembari mengulurkan tangan untuk dijabat oleh mereka
"Eh merinding gua liatnya" -Tyger-
"Kok jadi horror sihh?" -Jonathan-
"Anjir serem aja senyumnya" -Barra-
"Keringet dingin gua langsung" -Kelvin-
"Mo pingsan rasanya" -Vraka-
"Emak bapak Arthur mao pulang" -Arthur-
"Tahan Zander jangan sampe lu kabur dari sini" -Zander-
Pak rektor yang melihat mereka bertujuh diam langsung menarik nafas sebelum akhirnya berbicara,
"Saya mohon maafkan sikap saya ini sebagai Bapak Rektor kalian" -Pak Rektor-
"U-Uh iya pak.. Kami maafin kok, lagian namanya manusia gak ada yang sempurna pak" -Zander-
Zander pun menerima jabatan tangan itu begitu pun yang lainnya, jawaban dari Zander sudah cukup membuat perasaan pak rektor sedikit lega dan juga alasan mengapa beliau bersikap baik seperti ini karena dia sempat melihat Revan yang saat itu mengunci gerbang kampus supaya anak² kampus tidak ada yang keluar dan terluka dan juga pak rektor tau betul kalau Revan adalah teman dekat Zander dan yang lainnya jadi pak rektor sudah tau siapa yang melindungi kampus dari serangan itu lalu mengapa pak rektor mengenal Revan karena dulu dia pernah kuliah dikampus ini selama 6 bulan dan harus keluar karena biaya kampus yang mahal serta bukan hanya Revan tetapi gilang juga mereka berdua termasuk anak² cerdas dan dikenal semua dosen termasuk pak rektor
KAMU SEDANG MEMBACA
Campus Gang Fighter
Fantasy7 Pria yang ditakuti sekaligus dikagumi seluruh kampus itu harus berurusan dengan anak jalanan terkenal di salah satu wilayah di kota yogyakarta.. "ah elah! capek banget gua ketemu lu mulu" "lawan nih? yakin? oke!" 7 wanita yang niat awalnya hanya i...