7

1.6K 138 20
                                    

Jisung mengerang frustasi, wajahnya pucat serta rambutnya yang berantakan menambah kesan bahwa dirinya dilanda rasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung mengerang frustasi, wajahnya pucat serta rambutnya yang berantakan menambah kesan bahwa dirinya dilanda rasa bersalah.

“Aku melakukannya..” gumamnya putus asa.

Sudah hampir 4 jam mereka terkunci, dan pada akhirnya feromon itu menjadi samar. Jisung tersentak saat mengingat sesuatu, dengan cepat dia membalik badan dan menatap ke leher omega yang sekarang sedang tertidur.

Ekspresi wajahnya yang sebelumnya panik menjadi sedikit tenang, dia tidak meninggalkan bekas apapun di sana. Beruntung dia hanya menggigit ah tidak lebih tepatnya dia hanya menempelkan gigi nya di leher Chenle.

Jika alpha menggigit tengkuk omega, mereka akan menjadi pasangan yang terikat. Omega yang memiliki partner tak akan pernah heat lagi, dan alpha tak bisa mencium feromon lain selain omeganya. Itu adalah janji khusus dimana keduanya akan menjadi pasangan seumur hidup. Syukurlah Jisung tidak menggigit Chenle.

“Aku sangat takut jika saja aku menggigitnya secara tak sadar.. aku sangat lega.”

Jisung membuang nafas lega, dia menatap Chenle dengan sedikit tak nyaman. Dia kembali berpikir ulang tentang apa yang barusan dia pikirkan. Seharusnya tak ada yang perlu disyukuri setelah apa yang telah terjadi.

Chenle menghela nafas dengan berat, suaranya dapat Jisung dengar karena jarak mereka yang tidak terlalu jauh. Jisung merasa jantungnya berdebar tak karuan sebab rasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan pada lekaki itu.

Chenle menatap ke atas, tubuhnya sedikit tenang walaupun keadaannya saat ini sungguh berantakan. Tubuhnya basah dengan keringat dan juga bagian bawahnya yang terasa sangat becek akibat cairan omeganya dan juga sisa cairan dari Jisung yang masih menempel di sekitar paha.

Dengan tiba-tiba Jisung mendekatkan tubuhnya lagi ke arah Chenle yang masih terlentang, Jisung kembali menyatukan bibir keduanya sambil menjepit hidung Chenle. Ada dorongan paksa dalam ciuman tersebut, Jisung berusaha memasukan obat dan juga air secara bersamaan hingga membuat Chenle tersedak dan mendorong alpha itu dengan kencang setelahnya.

Chenle manatap sinis pada Jisung, dia mengelap bibirnya yang sedikit basah. Jisung tak menatap Chenle sama sekali, dia hanya menatap ke bawah sambil berusaha menjelaskan sesuatu.

“Aku minta maaf, aku juga akan bertanggung jawab. Tadi itu adalah pill dan untuk berjaga-jaga lakukan test kehamilan. Aku juga akan memberikan uang untuk pembayarannya.”

Mendengar perkataan Jisung langsung membuat Chenle marah. Dia menarik rambut Jisung hingga lelaki itu mendongak menatapnya. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Chenle, omega itu hanya menatap tajam dan menusuk tepat di mata Jisung.

Jisung hanya diam, dia sadar dia salah. Jisung juga tidak menggunakan kondom saat mereka berhubungan. Pada akhirnya Jisung sama seperti alpha lainnya.

Keduanya terdiam, Jisung masih duduk dan menatap ke bawah dia enggan menatap Chenle dan rasa bersalahnya yang semakin membesar tiap kali Chenle menghela nafas.

Lelaki omega itu tak mau menatap Jisung lagi, dia memakai seragamnya kembali tanpa membersihkan cairan di bagian bawah. Dia hanya ingin pulang sekarang, tanpa banyak bicara Chenle memakai tas dan sepatu dengan tenang. Berusaha untuk tidak melampiaskan amarahnya saat itu juga.

Langkah kaki yang menjauh membuat Jisung menoleh dan menatap punggung Chenle dalam diam, dia semakin merasa bersalah ketika Chenle tidak mengucapkan apapun. Namun dia lebih terkejut ketika melihat Chenle dengan kencang menendang pintu hingga terbuka, hanya dalam sekali tendang omega itu mampu membuka pintu yang sudah mereka tunggu lebih dari 4 jam.

Dengan hilangnya Chenle dari tatapannya, Jisung langsung bergegas memakai seragamnya dan berusaha mengejar omega itu. Dia berlari menuju gerbang yang sudah terkunci karena memang sudah malam, tidak ada penjaga sekolah juga di sana. Tetapi Chenle dengan mudahnya menaiki gerbang sekolah, bukankah bagian bawahnya sakit?

Jisung berusaha mengejar dan ikut memanjat gerbang sekolah dengan sedikit kesulitan, ketika dia berhasil dia menarik tangan Chenle ketika omega itu akan berbelok. Yang ditahan hanya menghentikan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun.

“Tunggu aku, setidaknya aku harus mengantarmu pulang.”

Chenle menepis tangan Jisung begitu mendengar ucapannya. “Apa?! Gak butuh.”

Jisung masih menahan tangan Chenle walaupun lelaki itu sudah melangkah lagi. “Jangan ikuti aku!”

Chenle tampak marah kali ini, dia menjauhkan diri dari Jisung. Jisung berusaha mendekat kembali, kali ini dia berlari untuk mengejar Chenle yang langkahnya sangat cepat.

“Tapi bisakah kau memberi aku kontak mu?”

Chenle tak menghentikan langkahnya, dia berlari sekencang mungkin untuk menghindar dari alpha sialan ini. Jisung tidak bisa mengejar Chenle, dia sungguh lelah sebenarnya. Jisung bahkan tidak percaya pada omega itu, kenapa dia masih mempunyai banyak tenaga setelah semua ini. Latihan apa yang Chenle gunakan, Jisung harap Chenle selamat sampai rumah.

Walaupun Jisung tidak mendapat kontak omega itu, dengan terpaksa dia melangkah kembali untuk menuju rumahnya. Dia akan memikirkan cara lain untuk berbicara lagi dengan Chenle, besok dia akan mendatangi kelas omega itu untuk kembali membicarakan apa yang sudah terjadi.

Dengan sedikit linglung Jisung melangkah pelan, perasaan campur aduk yang dia rasakan saat ini sedikit membuat perutnya mual. Masih saja terbayang apa yang sudah dia lakukan pada omega itu, semoga saja tidak ada yang terjadi setelah semua ini.

Bayangan Chenle yang lemah di bawahnya dengan wajah memerah dan air liur yang menetes di mulutnya sambil memanggil namanya terlintas di otaknya, Jisung berjongkok sambil menarik rambutnya frustasi. Kenapa yang diingat hanya bagian itu

Bertindak secara insting dan melakukannya dengan kasar. Harusnya aku tak mengingat itu.










Tbc

Aku upload sedikit² kaya gini gapapa ya?

In HeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang