11 : Shukumpantanasan Family's

379 49 6
                                    

Ini masih pagi, tapi Perth sudah merengek manja pada suaminya. Dia tidak mengizinkan suaminya kemana-mana, pokoknya apapun yang terjadi, suaminya harus tetap di sisinya.

"Padahal tinggal menghitung hari, tapi Abang masih saja kerja... Jangan kerja Abang... Jika adek tahu begini, adek lebih suka kita hidup seperti dulu! Walaupun tidak hidup dengan kemewahan tapi Abang selalu ada untuk adek..." Rengek dia tidak mau melepaskan pergelangan tangan suaminya.

Perth tidak butuh siapapun, dia hanya butuh suaminya.

"Abang gak kemana-mana, Abang gak akan kerja untuk satu bulan ini, Abang cuman mau ke kamar mandi" Jelas Mew sudah mengambil cuti selama satu bulan.

"Adek ikut..." Pinta dia merengek semakin erat lingkaran tangannya pada lengan Mew.

Terdengar helaan nafas panjang dari Mew, mau ngomong takut Perth tersinggung mengingat dia sangat sensitif ketika lagi hamil.

"Bentar kok dek, cuman 15 menit. Sumpah Abang kebelet..." Jelas Mew mau tidak mau Perth melepas rangkulan tangannya pada Mew.

"Kiss dulu tapi!"

Untung tingkat kesabaran Mew untuk Perth unlimited, kalau gak... Sudah emosi.

Cup!
Mew memberikan Perth kecupan di pipinya setelah itu baru dia pergi meninggalkan Perth yang full senyum. Kini Perth duduk selonjoran bersandar di dashboard ranjang, tentu ada cemilan di tangannya. Dia sedang chat dengan adeknya yang lagi jalan menuju kelas siangnya.

Begitu dia sampai di kelas, dilihatnya hanya kursi di sebelah Nan yang kosong, kursi lainnya sudah pada ditempati oleh mahasiswa mahasiswi lain.

Mac menghela nafas panjang nan berat, dia sungguh tidak bersemangat, malas dan juga sudah menyerah. Dia sudah menyerah membuat Nan menyukainya dan membalas rasanya. Saking menyerahnya, dia sampai berkata kalau dia sudah punya kekasih, dan kekasihnya itu bernama Perth Tanapon. Dia sudah kehabisan akal untuk mendekati Nan, sudah kehabisan ide untuk menarik perhatian Nan dan sudah kehabisan cara untuk membuat Nan cemburu.

Mac berjalan tidak minat kearah Nan, dia berusaha untuk tidak melihat Nan, menganggap di sana tidak ada Nan.

Brukh, Mac meletakkan tasnya diatas meja, dia kembali fokus membalas pesan Perth. Entah apa yang dia dan Perth bahas, namun senyum manis hadir di wajahnya yang cantik.

Nan sendiri hanya memperhatikan dia dalam diam, heran saja dia dengan Mac yang sudah beberapa hari ini tidak lagi seperti dulu. Mendekatinya dengan agresif.

"Jadi kamu benaran sudah punya pacar?" Tanya Nan masih tidak percaya Mac sudah punya kekasih. Mac hanya membicarakan tentang keluarganya pada Jeff dan Krit, termasuk cerita tentang Perth. Sedangkan mahasiswa mahasiswi lainnya hanya tahu mengenai Mac yang sangat menyukai Nan.

"Hemn," Gumam Mac tanpa melihat lawan bicaranya lalu dia masukkan ponselnya kedalam tas karena Bu dosen sudah datang. Ini hari terakhir mereka ujian, setelah ini mereka libur semester selama 1 bulan. Jika campus distrik matahari baru mau libur, maka kampus distrik bulan sudah masuk awal semester baru setelah libur panjang selama 1 bulan.

Semua mahasiswa mahasiswi mengerjakan soal ujian dengan seksama tanpa ada yang berani menyontek, terlebih pengawas ujian mereka itu robot, jadi jika ada yang kedapatan menyontek atau bikin kunci jawaban maka seketika itu juga nilai mereka langsung E.

Seperti biasa, Mac dan Nan menyelesaikan ujiannya dengan cepat sehingga mereka bisa melanjutkan ujian berikutnya.

Otak mereka memang cerdas. Mereka saling bersaing dalam hal akademis. Namun dalam hal beladiri Nan lebih dominan sedangkan dalam hal taktik dan strategi Mac yang lebih dominan.

Angel Baby - MewPerth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang