17 : Hak Asuh Estio

125 31 16
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Pagi-pagi sekali, Perth terbangun dari tidurnya. Matanya sembab karena kurang tidur, pikirannya masih dipenuhi oleh kejadian kemarin sore di tambah seharian kemarin dia terus di gauli oleh suaminya. Dia melirik jam di dinding, menunjukkan pukul lima pagi. Biasanya, dia tak bangun sepagi ini. Namun, kali ini dia benar-benar tak bisa tidur nyenyak.

Perth memutuskan untuk bangun dan memulai harinya lebih awal.

Di sebelahnya, suaminya masih terbaring lelap, dia kecup pipi suaminya sebelum dia turun dari ranjang.

"Mau kemana?" Suara suaminya terdengar serak, getaran di kasur membuat suaminya bangun.

"Kamar mandi." Jawab Perth lembut, "Abang tidur aja, adek bisa sendiri." Dia tidak ingin merepotkan suaminya walaupun tubuhnya butuh waktu tuk bisa sampai ke kamar mandi.

Mew menggeleng, "Kita mandi bersama." Ucap Mew seraya bangun. Bagaimana mungkin dia biarkan istrinya berjalan ke kamar mandi di saat dia sudah membuat istrinya kesulitan berjalan karena ulahnya.

Perth tersenyum saat Mew menggendongnya ke kamar mandi, pada akhirnya mereka mandi bersama. Setelah mandi dan berpakaian, Perth menuju ke kamar putranya sementara Meen pergi dapur untuk menyiapkan sarapan. Dia ingin memasakkan istrinya makanan sebagia bentuk terima kasihnya karena telah melayani dia dengan baik.

Tak lama kemudian, Perth keluar dari kamar Estio. Matanya masih terlihat sedikit mengantuk, tapi senyumnya tetap menghiasi wajahnya. "Abang masak apa?" Tanya dia dengan suara lembut sembari mendudukkan dirinya di kursi dengan tangan masih menggendong Estio yang sudah rapi dan wangi.

"Makanan kesukaan kamu. Mau makan sendiri atau kamu mau abang suapi, hembn?" Mew mencoba bicara santai pada Perth yang menyusui putranya.

"Maunya di suapi, tapi aku gak mau abang telat pergi kerja gara-gara menyuapi adek makan." Wajah Perth memerah saat menyadari kemana arah pandang suaminya. Padahal semalam Mew sudah menghisap air susunya sampai habis. "Semalam kan udah, sekarang ini untuk Dedek bayi." Tambah Perth saat dia melihat jakun Mew naik turun.

Mew terkekeh. "Tapi nanti malam abang boleh mencicipinya lagi kan?" Pinta dia memelas kini mengambil tempat duduk di sebelah Perth, dia akan menyuapi Perth makan.

Perth tidak berkata apapun, namun wajahnya memerah. Kejadian kemarin kembali berputar hebat di memorinya. Terlebih kejadian bercinta di taman belakang kastil. Lanjut sampai ke kamar tidur dan mandi. Terus balik lagi bercinta diatas kasur. Kemarin betah berapa banyak gaya sex yang telah mereka praktekan namun yang pasti, keduanya saling menikmatinya.

Sembari menyuapi Perth makan, Mew memperhatikan Perth dengan seksama, mencoba melihat apakah ada perubahan sikap dari suami kecilnya itu mengingat kemarin dia bertemu dengan Meen dan nanti siang juga berencana bertemu. Namun, Perth terlihat seperti biasa. Dia makan dengan tenang, sesekali tersenyum dan bercanda dengan Mew.

"Sayang, bagaimana kalau abang menemanimu bertemu dengan Meen?"

Perth menggeleng pelan. "Tak perlu abang. Aku sendiri aja. Lagipula, aku takut nanti abang dan dia bertengkar."

Mew mengerutkan kening, tak mau menyerah begitu saja. "Kamu tenang saja. Dapat kupastikan aku dan dia takkan bertengkar apalagi sampai memukulnya. Aku akan duduk tenang di sebelahmu dan hanya melihat kalian bicara tanpa ikut campur."

Perth menatap Mew sejenak, ragu. "Tapi, bang ...."

Mew memotongnya, "Aku tak akan menerima jawaban tidak. Aku akan menemanimu bertemu dnegan dia, dan itu final. Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel Baby - MewPerth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang