03 : Sweet Heart

498 48 15
                                    

Wajah Perth memerah saat ingat dengan kejadian semalam, memerah sampai Mew berpikir kalau Perth demam.

"Tidak panas tapi kenapa wajahmu memerah?" Ucap Mew heran setelah menyentuh kening Perth. Ucapan Mew malah semakin membuat wajah Perth semakin memerah hingga ke telinganya.

Mew tercenung, dia yakin tadi pada saat dia menyentuh kening Perth, suhu tubuh Perth normal.

"Adek gak demam Abang... Adek sehat, jadi gak usah di cek lagi!" Jelas Perth kemudian berjalan menghampiri sepeda Mew. Seperti biasa, Mew mau mengantar Perth ke portal.

"Ayo Abang, nanti adek telat!" Seru Perth membuyarkan lamunan Mew, Mew mengangguk lantas menutup pintu dan menguncinya.

"Yang di pegang itu pinggang dek, tapi kenapa adek malah memegang milik abang, hembn?" Kata Mew heran setelah berhasil mengendalikan keterkejutannya saat tangan Perth menyentuh miliknya.

"Maaf, adek gak sengaja," Cicitnya malu-malu nan jujur.

"Gak sengaja apa di sengaja, hembn?" Goda Mew mengulum senyum.

"Gak sengaja abang..." Cicit Perth memerah wajahnya.

"Di sengaja juga gak apa-apa, abang kan sudah menjadi milik kamu dan kamu milik abang," Mew dengan gombalannya yang akhir-akhir dia pelajari dari pedagang pasar tentang cara menyenangkan istri dengan kata-kata.

Perth tertegun, cukup lama. "Kalau adek milik Abang, berarti nanti anak yang aku kandung ini juga anak Abang?"

"Iya, beli satu gratis satu!" Jawab Mew membuat Perth terkekeh, suaminya lucu, jadi makin nyaman dia dengan Mew, walaupun belum cinta, nyaman aja dulu, cinta ntar bisa nyusul.

"Kalau begitu Abang tidak akan menceraikan adek begitu anak ini lahir?" Tanya dia lagi berharap tidak, sekalipun Mew miskin, tidak masalah. Yang penting Mew mau menerima anaknya.

"Memangnya aku pernah bilang kalau aku akan menceraikan kamu begitu anak itu lahir?"

"Gak, Abang gak pernah bilang. Itu hanya asumsiku mengingat Abang kecewa banget pas tahu aku sudah hamil padahal belum Abang apa-apain."

Sepeda yang Mew kendarai semakin melaju cepat karena jalanan menurun.

"Siapapun pasti kecewa jika tahu istrinya sudah hamil duluan dengan orang lain, memangnya kalau kamu di posisi Abang kamu gak akan kecewa?"

"Kecewa, dan langsung aku ceraiin. Ngomong-ngomong kenapa Abang gak langsung menceraikan adek?"

"Karena dulu aku pernah kenal dengan seseorang, keadaannya persis seperti kamu. Begitu dia diceraikan oleh suaminya, esoknya dia bunuh diri! Dan aku tidak mau kamu juga melakukan hal yang sama."

"Jadi Abang kasihan ya sama aku makanya aku gak Abang ceraiin?"

Mew terdiam, pada dasarnya memang begitulah niatnya, dia kasihan, tapi semakin dia mengenal Perth dia semakin sayang. Ditambah dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Perth.

"Apa kamu marah jika aku kasihan sama kamu?" Respon Mew kepada Perth yang berdebar-debar dadanya menanti jawaban Mew, begitu dia sudah tahu, debaran jantungnya semakin menjadi-jadi.

"Gak, malah aku berterima kasih kepada Abang yang tetap mempertahankan pernikahan ini di saat pria yang menghamili ku tidak kasihan sedikitpun kepada ku," Jelas Perth berusaha tersenyum, dia terluka tapi dia tahu diri dan tidak boleh lagi serakah. Tidak di ceraikan saja, dia sudah bersyukur.

"Ngomong-ngomong apa Abang tidak mau bertanya sedikit pun tentang pria yang sudah menghamili adek?"

"Gak," Jawab Mew cepat, dia tidak mau tahu dan tidak berniat juga untuk mencari tahu.

Angel Baby - MewPerth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang