3

196 22 10
                                    

Happy reading

.

.

.





*Di dalam kesadaran spiritual Wangji

"Manusia yang sangat bodoh"

"Tidak perlu berbasa-basi langsung bertarung saja" Wangji mengeluarkan Bichen nya hendak menghunus jantung siluman roh.

"Etss tidak perlu buru-buru.. temani aku bermain dulu sayang"

"Dalam mimpimu" Wangji pun menyerang siluman roh tapi dalam sekejap siluman roh menghilang dan muncul di belakang Wangji.

"Bergerak seinci saja.. maka aku akan memakan jiwamu" siluman roh itu mengembangkan senyum jahat

"Huh.. kau pikir aku takut?"
Wangji dengan cepat menebas siluman roh tapi sayang nya ia masih kalah cepat dengan siluman itu sehingga serangannya meleset

"Apa kau bodoh? Jika melukaiku kau juga akan terluka dan jika membunuh ku kau akan juga ikut terbunuh hahaha"

"Maka aku akan menyeretmu ke neraka bersama ku" Wangji menyerang siluman roh tapi lagi-lagi serangannya dihindari dengan mudah.

"Hahaha apa kau mampu? Oh apa kau akan meminta pertolongan dengan tuan siluman mu itu untuk membunuhku?"

Wangji mengabaikan ucapan siluman roh itu dan terus menyerang nya.

"Kenapa kau mengabaikanku? Apa kau takut ketahuan orang sekte mu kalau.... Kau bersekutu dengan siluman"

"kau takut dikeluarkan dari sekte bukan? Apa kau akan malu kepada leluhur jika mereka tau?"

"tebakan ku benar kan?"

"lan zhan"

"AKHHHHH DIAM!" Wangji memuntahkan seteguk darah dari mulut nya karena tidak bisa mengontrol aliran Qi nya

"Ahahaha kenapa lan zhan? Apa kau rindu dengan panggilan ini?"

"Berhenti memanggilku dengan nama itu- uhuk uhuk" Wangji jatuh berlutut karena tidak mampu menopang berat badannya lagi.

"Memang ada apa dengan nama 'itu' Lan Zhan" siluman roh itu kemudian mendekati Wangji dan hendak meraih surai nya sebelum

"Tiānjiè shénwēi wēiyán wúbǐ. Qūchú dìyù zhōng de xié líng" Wangji mengikat siluman roh itu lalu menempelkan jimat ke Bichen nya dan menghunuskan pedangnya ke jantung siluman roh itu.

"AKHHHH TIDAKKKK!!!!!" Teriak siluman roh yang sedikit demi sedikit terbakar habis oleh jimat.

Wangji mengatur nafas nya juga mengatur aliran Qi nya agar stabil dan setelah nya dia keluar dari kesadaran spiritual nya

.

.

Wangji membuka matanya dan melihat wajah khawatir Xichen.

"Wangji kau sudah sadar"

"Xiaozhang"

"Wangji apa kau baik-baik saja?"

"Hmn"

"Wangji kenapa kau melakukan hal berbahaya seperti tadi?"

"Aku tidak punya pilihan lain.. Wangji minta maaf"

𝒹є𝔳𝕚𝓐n𝕋 𝕊є𝐜𝕋 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang