2

290 38 20
                                    


Happy reading beybehh




"Jiejie, Acheng" Wuxian dengan sekuat tenaga berlari menuju kediamannya

"Weiying" Wangji menyusul Wuxian yang sudah lari terlebih dahulu

"Minggir kau siluman jelek!" Geram Wuxian sambil meninju wajah siluman yang menghadangnya, sementara Wangji dibelakang melindungi Wuxian

"Akhh sial" lengan Wuxian tergores karena Wuxian belum begitu mahir menggunakan pedangnya ditambah tubuh nya yang sedang lemah, Wuxian tidak mampu mengalahkan siluman apalagi dengan jumlah banyak seperti ini

"Weiying, berdiri dibelakangku.. aku akan melindungimu" ucap Wangji

"Tapi-

"Cepat" akhirnya Wuxian melakukan titah Wangji. Sedikit demi sedikit mereka berhasil memusnahkan setengah siluman yang berada di desa dermaga teratai. Tapi tenaga mereka juga tinggal sedikit apalagi luka Wangji juga belum diobati kalau terus begini mereka berdua bisa mati.

"Wangji.. sebelum nya siluman yang di botol putih mu itu melindungi mu kan? Cepat panggil! kita butuh dia sekarang"

"Aku-

"Apa nya yang aku!"

"Kau-

"Apa nya yang kau!"

"Wei Ying!

"Cepat lakukan Wangji! Kau mau kita mati disini"

"Hei hei hei.. jangan bertengkar sobat.. tenang-tenang aku sudah disini" ucap siluman baju putih yang tiba-tiba keluar

"Syukurlah.. aku minta kerjasama mu tuan siluman" ujar Wuxian

Siluman baju putih pun meniup seruling nya, membuat para siluman menjadi gila karena kesakitan, mereka pun meminta pengampunan.

"Kalian tahu? aku bukan orang yang toleransi" maka dengan sekejap siluman baju putih memusnahkan semua siluman dengan satu ayunan suling nya.

"Terimakasih tuan siluman, aku tidak akan melupakan jasa ini" Weiying dengan cepat pergi masuk ke kediaman dermaga teratai

"Bagaimana kau bisa keluar?" Tanya Wangji

"Bagaimana aku bisa keluar? Haha.. tentu saja berkat dirimu" ucap siluman baju putih sambil memutar-mutar suling nya

"Kau tau betul maksudku"

"Haha Wangji kau kaku sekali"

"Kau!

"Baiklah-baiklah.. aku akan memberitahumu.. kau fikir labu giok mu itu cukup luas ya.. ckckck sama sekali tidak.. aku terus terguncang didalam sana.. untungnya aku tidak memuntahkan isi perutku dan lagi.. kau dan pemuda satu itu sangat berisik"

"Bukan jawaban ini yang kumau"

"Jawaban apa lagi? haruskah aku menjelaskan kalau aku terpental keluar karena guncanganmu yang hebat itu" ucap siluman baju putih dengan jengkel.

"Kau terpental keluar?"

"Tentu saja.. kau kira aku sehebat apa sampai bisa keluar sendiri dari labu giok mu? Hei kau fikir saja.. untuk apa aku berdiam diri disini kalau aku bisa kabur.. tentu saja aku tidak bisa kabur karena mantra penguncimu ini"

Tidak tau mengapa Wangji merasa ada yang aneh dengan siluman satu ini.. dengan begitu Wangji pergi dari sana

"Hei tunggu aku"

.

.

.

"Jiejie, Acheng, Ayah, Ibu! " teriak Wuxian begitu memasuki dermaga teratai

𝒹є𝔳𝕚𝓐n𝕋 𝕊є𝐜𝕋 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang