Party

54 9 15
                                    

Hari ini hari yang sangat membahagiakan bagi seorang Bugi. Dia berhasil masuk pada kampus bergengsi Ryeon dengan jalur prestasi. Tanpa embel-embel koneksi ataupun uang. Pemuda itu berhasil memakai jas yang sama dengan Ryeon lewat beasiswa penuh dari kampus karena nilai SMA nya yang luar biasa.

Dan Ryeon memeluknya dengan erat ketika mengetahui bahwa Hyeon berhasil masuk ke kampusnya tanpa menggunakan koneksi dari orang tua Ryeon.

Ryeon berlari mencari minuman sebagai perayaan dan dia kembali dengan dua kaleng bir dan dua kaleng Coca cola dingin ditangannya.

Hyeon mencoba mengambil kaleng bir ditangan Ryeon namun ditepisnya.

"Punya kamu yang ini"

Tunjuk Ryeon pada kaleng Coca cola dan dengan cemberut pada pemuda yang dipanggil Bugi itu mengambil minumannya. Berdua mereka minum dibawah pohon akasia rindang di kampus fakultas management bisnis Ryeon yang bergengsi.

"Sabar, beberapa bulan lagi kamu sudah boleh minum dan Hyung akan traktir kamu minum sampai muntah-muntah"

"Janji ??"

"Janji"

Ujar Ryeon sambil tersenyum manis menampakkan gigi kelincinya yang menggemaskan.

Hari ini Hyeon harus mendaftar ulang karena dirinya sudah diterima di kampus itu. Dan sebentar lagi, ia akan bisa berangkat ke kampus dengan Ryeon bersama-sama. Teknik kimia dan ekonomi letaknya berdekatan sehingga kenyataan itu membuat Hyeon semakin bahagia dan sangat yakin bahwa hal ini adalah bagian takdir bagi dirinya dan sang Hyung. Walaupun kenyataannya sebentar lagi Ryeon akan lulus dari sana. Tak apa-apa, mereka bisa bersama walaupun hanya sebentar saja.

"Apa ??"

Tanya Hyeon ketika melihat Ryeon memandanginya dengan seksama.

"Hmmm tidak ada...hanya...kamu sudah besar sekarang...hahaha...."

Tiba-tiba saja Ryeon mengangkat tangannya dan mengacak rambut Hyeon dengan gemas.

"Hyuuuuung...!!"

Pemuda itu turun dari kursinya untuk menghindari serangan dari tangan Ryeon.

Itulah kenangan pertama ketika Hyeon memasuki kampus ternama Ryeon. Ia menjadi saksi bagaimana Ryeon begitu digilai gadis-gadis di kampus itu. Hyeon tahu satu persatu gadis yang dekat dengan Ryeon. Dan celaka nya dia juga diserahi tanggung jawab untuk memata-matai dengan siapa saja Ryeon tengah menjalin hubungan. Dan ia tak melaporkan pada ibu Ryeon karena pemuda itu tak yakin dengan siapa sebenarnya sang Hyung sedang menjalin hubungan. Saking banyaknya.

Namun kemudian tak lama berselang, Ryeon harus keluar dari kampus itu, bertepatan dengan ulang tahun Hyeon yang ke 20 tahun.

***

Hyeon masuk ke dalam klub malam yang telah disewa Ryeon untuk kelulusannya dari universitas. Dan kali ini Hyeon masuk ke tempat itu dengan gagah, dan tak takut dicegah masuk karena ia kini sudah bisa masuk ke tempat itu dan juga boleh mengkonsumsi minuman keras.

Yang datang ke tempat itu bukan hanya teman-teman kuliah mereka tapi juga ada beberapa kolega orang tua Ryeon yang juga akan segera menjadi kolega Ryeon. Hal itu akan segera terjadi  ketika telah menamatkan MBA yang akan segera ditempuhnya di Stanford University, California, Amerika Serikat.

Hyeon memandangi pemuda yang selama ini sudah seperti kakak nya sendiri. Pemuda itu melindungi dirinya dan sang ibu dirumahnya layaknya sebuah keluarga. Tak pernah sedikitpun Ryeon memperlakukan Hyeon seperti anak kepala pembantu dirumahnya.

Apalagi semenjak ayah mereka berdua meninggal dunia hampir bersamaan, Ryeon yang juga kehilangan datang memeluk dirinya dan Nini dan berjanji akan melindungi mereka dengan sekuat tenaganya hingga nanti.

Mongolia & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang