Kaki-kaki kecil

78 8 3
                                    

Beberapa tahun yang lalu...

Kaki-kaki kecil dan montok bocah laki-laki itu kerap berlari ke arah paviliun dimana Nini dan keluarganya tinggal.

Ia akan berlari kencang ketika mendengar bayi Nini menangis meraung-raung ketika lapar atau sedang bad mood.

Bayi Nini lahir tepat ketika bocah laki-laki tampan ini berusia 3 tahun 10 hari. Dan tepat ketika bocah ini memasuki pra sekolah.

"Nini !! Nini !!"

"Ryeon ssi ??"

Wanita yang dipanggil Nini itu menyambut uluran tangan sang tuan kecil yang juga merupakan anak yang telah diasuhnya sejak lahir. Namun sejak hamil, sang nyonya sudah mencari pengganti baginya agar kesehatan kandungannya tak terganggu.

"Eon...Eon nanis ??"

Si bocah Ryeon menggapai-gapai keatas untuk melihat bayi mungil nan lucu di tangan sang nanny. Bayi laki-laki yang memiliki nama hampir sama dengan namanya. Hyeon.

"Hyeon nangis soalnya lapar, lihat sekarang dia sudah tenang"

Sang Nanny yang juga merupakan ibunda baby Hyeon duduk agar Ryeon bisa melihat bayi Hyeon dengan jelas saat sedang menyedot susunya dengan rakus.

Dan bocah tampan dengan pipi tembam  yang sangat disayang sang nanny itu lalu memegang pipi Ryeon yang bulat dan merah. Lalu mencium nya dengan sayang.

"Eon...Eon...janan nanis ya...Eon..."

Sang nanny melihat adegan itu menjadi sangat terharu. Bayi tampan dan lucu itu kini telah bisa berlari dan sedikit berbicara. Dia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan juga penyayang. Itu karena Ryeon dibesarkan dengan cara yang baik. Tak pernah ada pertengkaran di rumah ini, tak pernah ada bentakan.

***

Ryeon tumbuh semakin besar, begitu pula Hyeon. Bayi gemuk dan lucu itu tumbuh dengan berkejaran dengan putra majikan.

Baby Hyeon tinggal dengan keluarganya di paviliun nyaman dan asri dilingkungan rumah Ryeon. Dari sejak sang kakek Hyeon, hingga berkeluarga dan memiliki anak hingga cucu lalu meninggal dunia di rumah itu.

Batsai Khan merupakan kakek Hyeon yang konon merupakan keturunan Mongolia yang menjadi imigran gelap di Korea Selatan.

Pada suatu hari, Tuan Park Seong-min, kakek Ryeon hendak dibunuh orang ditengah jalan ketika ia berkendara dengan supirnya. Saat itulah Tuan Park dipertemukan dengan Batsai Khan, Kakek Hyeon, dan berhasil menyelamatkan tuan Park dari percobaan pembunuhan. Batsai Khan memiliki kemampuan bela diri yang hebat dan berhasil membekuk pelaku yang akan membunuh pria yang suatu saat akan menjadi majikannya tersebut.

Bukan itu saja, akhirnya terungkap bahwa dalang dari serangan pembunuhan itu adalah keluarga dekat tuan Park sendiri yang iri pada kesuksesan nya. Sehingga mulai saat itu, tuan Park memutus semua hubungan persaudaraan dan anggap dirinya tak miliki saudara lagi. Namun di lain pihak ia menemukan satu keluarga yang lain yakni Batsai Khan.

Batsaikhan mengakui bahwa dirinya seorang asli ras Mongolia yang konon adalah keturunan Jenghis Khan ke sekian. Dan melihat dari postur tubuhnya yang tinggi besar, sikap, disiplin dan kemampuan bela dirinya yang luar biasa maka tuan Park tak pernah mempertanyakan keaslian dari keterusterangan Batsai khan tentang latar belakangnya. Lagipula, legenda mengatakan bahwa Jenghis Khan memiliki kurang lebih 1000 selir diseluruh dunia sehingga kemungkinan bisa jadi 8 % penduduk bumi ini merupakan keturunan nya yang tersebar dibeberapa wilayah di dunia.

Tuan Park tak pernah mempertanyakan latarbelakang Batsai Khan lagi. Batsai Khan kemudian di daftarkan tuan Park kepada pemerintah secara resmi sebagai warga Korea Selatan. Itu dilakukannya sebagai ucapan terimakasih karena telah menyelamatkan nyawanya yang sangat berharga.

Lalu tuan Park menikahkan Batsai Khan dengan wanita Korea, memiliki satu putra yakni ayah Hyeon.

Tuan Batsaikhan lalu tak pernah kemana-mana lagi, ia bekerja menjadi kepala pelayan dirumah tuan Park yang kaya raya. Sekaligus menjadi supir dan memastikan keselamatan majikan sekaligus sahabatnya tersebut. Walaupun tuan Park tak pernah memperlakukan Batsai Khan sebagai bawahannya namun layaknya adiknya sendiri.

Dan rupanya jabatan itu berjalan turun temurun hingga kepada ayah Hyeon. Dan mereka tetap layaknya seperti saudara, bukan atasan dan majikan.

Sementara Hyeon dan Ryeon tumbuh bersama. Usia Hyeon yang lebih kecil dari Ryeon menyebabkan ia kerap menjadi kelinci percobaan bagi Ryeon.

Ryeon kerap mencontohkan Hyeon yang 3 tahun lebih muda itu untuk nyemplung ke kolam ikan di taman dan tanpa takut Hyeon akan masuk ke dalam air dan berusaha menangkap ikan-ikan disana.

Ada masanya Ryeon akan mencontohkan dirinya naik keatas meja, lalu ketika Hyeon juga naik maka Ryeon akan turun tanpa membantu kaki-kaki Hyeon yang kecil untuk turun dari meja. Lalu ketika bocah Hyeon hendak turun, ia tergelincir dan jatuh.

"Bugi....Bugi atuh !!"

Baby Ryeon kerap memanggil baby Hyeon dengan Bugi atau Tobugi atau kura-kura saat Hyeon merangkak-rangkak karena belum bisa berjalan.

Hampir tiap hari terjadi keributan namun sangat nyonya rumah yang juga menganggap baby Hyeon sebagai keluarga tak tak pernah mempersoalkan keributan itu.

Sampai suatu ketika keduanya bertengkar saling pukul ketika memperebutkan bola basket. Keduanya menangis , keduanya memar. Dan itu berlangsung berkali-kali.

Namun ternyata tinggi tubuh Hyeon menyamai tinggi tubuh Ryeon ketika Ryeon di bangku sekolah menengah atas dan Hyeon di bangku sekolah menengah pertama.

Dan efek dari pertumbuhannya, Hyeon berlahan menjadi pendiam, tak pernah meributkan apapun lagi, tak pernah protes pada kemauan Ryeon. Itu terjadi ketika Ryeon memasuki bangku SMA sementara Hyeon memasuki bangku SMP.

Saat itu pula, secara tiba-tiba Ryeon seringkali pingsan tanpa alasan. Ia bisa dimana saja pingsan, pingsan di rumah, di sekolah dan di lapangan basket.

Baru kemudian diketahui oleh seluruh anggota keluarga jika calon pewaris tunggal itu mengidap tumor otak jinak.

Namun kabar itu hanya Ryeon seorang yang tak pernah tahu penyakitnya.

Hyeon menangis sejadi-jadinya ketika mengetahui hal itu. Dan ia diminta merahasiakan itu pada pada Ryeon.

Dan mulai saat itu Hyeon menuruti semua permintaan Ryeon tanpa membantah sedikitpun.

                                               *****

Mongolia & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang