VI: come inside of my heart if you're looking for answers

165 49 9
                                    

Abe itu emang suka banget kan ya ngeledekin Judith, tapj ngeliat anak itu sekarang jadi bahan lelucon Fiona yang saban hari nge-ospek Judith secara berlebihan itu rasanya dia pengen acak-acak bumi dan seisinya.

"Haha iyakann, anaknya emang agak freak gak sih kata lo? Gua liat ig-nya tuh, masa followersnya wibu-wibu jelekk?"

"Terus ya, lo liat gak sih dia suka banget bawa boneka hello kitty kecil di tasnya itu?"

"Ih iya anjir, aneh banget jujur."

"Tapi ya yang gua denger tuh dia banyak yang suka tau di SMA-nya dulu."

Oke. Ini saatnya Abe beraksi. Dia si lelaki terobos ajalah anjeng itu dengan santainya duduk di samping Fiona dan bersidekap dada.

"Bukannya nyampe sekarang juga ya? Termasuk Rio, Gama, Farel, Naren dan siapa pacar lo? Jemian. Mereka dari bulan lalu selalu chat Judith dan beliin dia printilan hello kitty yang lo bilang aneh itu." Kata Abe sambil nunjuk mereka satu persatu.

"Apaan sih lo be?"

"Lo yang apaan. Kenapa ngomongin Judith segitunya? Ada masalah lo sama dia?"

"Dia kecentilan sama pacar gua anjingg."

"Pacar lo ganjen anjing. Judith bilang ke gua kalau si Rio itu suka banget nyamperin dia terus juga dm dm gajelas."

"Lo dibayar berapa sih sama Judith?"

"Anaknya miskin sih, gabakal bisa bayar gua. Dia aja sekarang sibuk jualan tiket konser sama album-album kpop buat jajan. Oh ya Nis, followers wibu jelek yang lo maksud itu tuh pelanggan jastipnya dia. Selain itu lo bisa liat kan siapa aja yang jadi followersnya?"

"Abeㅡ

"Judith itu next level, mereka gak sebanding sama kalian yang bilang dia freak."

"Mulut lo kaya perempuanㅡ

"Kebetulan desainnya emang gini sih."

"Abe stop ikut campur deh. Pergi lo sana."

"Gua masih pengen ladenin kalian, berhubung free juga. Jadi ayo bacot lagi, omongin Judith sampe mulut lo pada berbusa biar gua tanggepin nyampe kepala lo pada meledak."

Orang gila mana sih yang sanggup meladeni pedasnya omongan Abe?

Fiona saja sampai terdiam dibuatnya.

Biarin aja, siapa suruh ngomongin Judith. Mereka gatau apa kalau pawangnya Judith sekarang adalah Abe Ceissaro si mulut mercon yang punya sistem 'mau lo cewek sekalipun kalau usik Judith tetep gua bantai.'

Abe mungkin bakal dapet cap cowok gak gentle karena mulutnya yang pedes itu, tapi dia mana peduli sih? He's gentle in a different ways.

*

Tanpa sadar dari tahun ke tahun Abe tetep terjebak di hubungan love-hate dengan Judith. Dia gak berani melangkah lebih jauh karena rasanya ada di deket Judith dan dengerin anak itu cerita banyak hal ataupun ngomel-ngomel aja udah cukup.

Tapi kabar buruknya, Judith yang udah sembuh dari lukanya itu sekarang mulai sering meladeni beberapa orang yang deketin dia. Katanya sih sekedar main-main aja, dan Abe rasanya mau jungkir balik pake mode batman karenanya.

Apalagi sewaktu Abe tau Judith pergi ke luar negeri sama Kafaㅡtemen SMA mereka. Abe udah bukan kesel dan emosi lagi, dia kaya kehilangan akal bahkan sampai ngalamin kecelakaan lalu lintas karena nyetir dalam keadaan emosi yang meluap-luap.

Dia emang gak amnesia kaya di film-film sih, tapi kepalanya berhasil dapetin 10 jaitan.

"Abee lo kenapa nabrakin diri sih bloon??" Nah. Penyebab utama Abe kecelakaan akhirnya datang juga.

Judith enggak bisa bohong kalau dia ngerasa khawatir sama Abe. Mau gimanapun Abe itu udah jadi temen ributnya selama 2 tahun lebih ini. Kalo dia mati nanti Judith kesepian dong?

Abe gak jawab apa-apa, dia lebih milih buat mejamin matanya dan nganggep Judith gaada.

"Lo marah sama gua?"

"Abeee, kenapa ih?"

"Soal Kafa yaa?"

"Sorry bee, gua cuma nemenin dia doang kok. Kebetulan gua juga lagi pusing banget sama kuliah jadi gua iyain aja ajakan dia..."

"Be, jawab kek anjir."

Abe berdecak, "Berisik lo."

"Abee huhuu ternyata lo masih idup..." ledek Judith dengan dramatis, dia memegang kedua pipi Abe dan memasang wajah menyedihkannya.

Mata Abe kini tertuju pada perempuan itu dan dia dengan iseng mengaduh, "Ugh."

"BE?!"

"Aduh mau mati!"

"Sembarangan banget woii! Suster!! Amfshshh!!!!"

"Dith pssst berisik bodohh, ntar gua ditendang ke kamar jenazah emangnya lo mau nemenin?"

"Lagian loo."

"Hhhh."

"Ih cerita dong kenapa lo bisa kecelakaan?"

"Gua gak fokus mikirin lo sama Kafa."

"Hah?"

"Gua takut Kafa suka sama lo juga."

"...."

"Gila kan? Seorang Judith yang gua bilang gak menarik itu sekarang jadi penyebab gua hilang akal nyampe-nyampe nyawa gua jadi taruhannya."

"Be? Lo bercanda kan?"

Abe tertawa pelan, "Dari dulu gua emang sebercanda itu kan di mata lo?"

"Gua gamau begitu nunjukin perasaan gua karena gua tau lo selalu anggep itu tuh bercanda atau bahkan gua ledekin lo. Tapi dith, gua sekarang capek..."

Judith kaget? Jelas. Dia mana kepikiran kalau Abe serius sama semua perhatian dan perlakuannya ke dia selama ini.

Kalau ditanya emang gimana sih Abe perhatiin dan perlakuin dia? Maka Judith bakal jawab anak itu jauh lebih manis ketimbang Captain. Meskipun baik Abe atau Captain itu sama-sama punya love languange 'words of ngeledek' tapi tuh kalau disandingin Judith lebih suka cara Abe treats dia.

"Please dith jangan anggap gua candaan lagi mulai sekarang, ini kepala gua udah dijait 10 jaitan sebagai bukti kalau gua gapernah bercanda sama perasaan gua ke lo."

...

"Gua cemburu liat lo sama Kafa."

...

"Gua gamau liat lo dibikin nyaman sama cowok lain."

...

"Gua suka sama lo sejak tahun terakhir di SMA. Gua udah selama itu mendem buat gak bilang hal ini karena gua takut lo nampol guaㅡ

"Abe jangan bercanda dulu kenapa sih??"

"Ini gua lagi gak bercanda dith..."

"Semangat ya, dikit lagi lucu kok."

"Dahlah. Mending lo suntik mati gua aja sekarang."

Abe pasrah. Kepalang malu dia confess dalam keadaan tidak berdaya dengan kepala bocor itu.

Judith gatau harus bereaksi kaya apa....

🫀
5 August 2023- 18:05

come inside of my heart. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang