Part 12. Kembali ke Awal

237 26 0
                                    

Malam seru itupun berganti malam sunyi, pukul 12 malam mereka berempat memilih pulang dari pasar malam. Kedua lengan Aaron berada di pundak Ben dan Alex, ia sudah tepar hanya karena tiga kaleng bir soda.

"Haissh... Dia emang nyusahin," Gerutu Alex menyandarkan kakaknya pada tembok luar pintu kamar.

"Sorry ya kak jadi ngerepotin," Alex mengeluarkan kunci kamar milik Aaron kemudian membuka pintu kamarnya.

"Santai aja, udah nih gak papa gue tinggalin kalian berdua ?"

"Iya gak apa, thanks kak. Selamat beristirahat," Ben mengangguk lanjut naik ke lantai empat.

Alex membuka pintu kamar lalu ia tutup kembali. Tubuh sang kakak dibaringkan pada kasur sambil sedikit dimiringkan takutnya nanti dia tersedak kalau muntah.

 Tubuh sang kakak dibaringkan pada kasur sambil sedikit dimiringkan takutnya nanti dia tersedak kalau muntah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eumhppp~ Jangan pergi," Gigau Aaron memeluk pinggang Alex.

"Abang menggigau, sekarang tidurlah."

"Aku gak ngigau," Ia merubah posisi jadi duduk, Aaron tatap Alex dengan mata berusaha dibuka walau itu terasa sulit.

"Aku be-lum mengatakannya."

"Apa ?"

"Selamat ulang tahun adikku," Nada bicara Aaron melantur sambil tertawa ia mengeluarkan kalung dari dalam sakunya. Kalung perak berlambangkan simbol A.

"Ma-af, aku lupa membungkusnya hehe."

"Wah ini pasti mahal, bang Aaron gak perlu lah sampe ngasih barang kek gin--"

Cup~

Bibir Alex dicium sang kakak, ciuman yang begitu manis. Tubuhnya terasa membeku sekaligus menghangat.

"Bang ? lo ngapain--"

Aaron melanjutkan ciuman dengan memajukan bibirnya lagi memagut bibir sang adik.

"Ehmmhmmpp~~" Hanya bunyi nafas dan ciuman mereka berdua terdengar di dalam kamar yang gelap dan sepi. Ciuman itu diakhiri dengan Aaron mencium pipi kanan Alex.

Cup~~

"Selamat ulang tahun ... Selamat ulang tahun ... Selamat ulang tahun Alex... Selamat ulang tahun," Nyanyi sang kakak macam bocah membuat Alex tertawa.

"Teruslah tersenyum, asal kau tau Alex ku terlihat tampan saat tersenyum. Aaron suka melihatnya," Setelah kalimat itu terucap Aaron langsung tumbang dikasur, dengan cepat ia peluk tubuh sang adik agar ikut tidur disampingnya.

"Sekarang waktunya tidur, tu-tutup matamu, ehmppp~" Aaron terlelap dalam tidur sedangkan Alex masih berusaha mengatur nafas.

"Hhhhh...Panas banget," Alex mengipasi dirinya sendiri.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who Are You, Bastard ? [MileApo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang